Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Di Tengah Kemewahan Tempat Wisata, Hasno Jualan Bakso Rp5000 Semangkok: Saya Bisa Beli Rumah

Di tengah kemewahan tempat wisata, menyempil warung bakso ikan milik Hasno yang tak pernah sepi pengunjung.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/NI KETUT SUDIANI
BAKSO RP5 RIBU - Hasno saat berjualan bakso ikan di Ubud, Gianyar, Senin (2/5/2025). Seporsi dijual Rp5.000 saja 

TRIBUNJATIM.COM - Jalan Sugriwa di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, kini dipenuhi kafe-kafe dan restoran mewah.

Di tengah kemewahan tersebut, menyempil warung bakso ikan milik Hasno yang tak pernah sepi.

Satu per satu pembeli terus berdatangan ke warung Hasno pada Senin (2/6/2025).

Ada yang langsung makan di tempat, ada pula yang memilih bungkus.

Selalu saja ada pembeli yang datang dan bahkan sampai rela antre.

Harganya sampai saat ini masih sama, Rp5.000 per porsi.

Bahkan, dulu hanya Rp3.000 per porsi.

Dalam satu porsi, berisi delapan butir bakso, lengkap dengan mi, sayur kuning, dan isian lainnya.

Kadang ada juga anak-anak setempat yang membeli dengan harga Rp3.000.

Permintaan itu pun tetap dilayaninya dengan gembira.

Senyum dan rambut panjang Hasno begitu khas, ramah melayani pembeli.

"Pokoknya Rp5.000 saja harganya. Siapa pun yang membeli sama, tidak pandang bulu," ungkapnya, Senin, melansir Kompas.com.

Laki-laki berusia 60 tahun itu pertama kali datang merantau pada tahun 1986, saat itu usianya 21 tahun.

Barulah pada tahun 2003, dia membuka usaha bakso ikan ini.

Baca juga: Kesal Gara-gara Sampah saat Nyapu Halaman, Ibu-ibu Laporkan Tetangganya ke Polisi: Terpaksa Saya

Bahan yang dia gunakan adalah ikan pindang.

Dalam sehari, bisa habis sampai 500 porsi.

"Bersyukur sekali, dengan jualan seperti ini, saya bisa beli rumah."

"Saya bisa sekolahkan anak sampai sarjana," imbuh Hasno.

Warung Hasno memang tidak begitu besar dan sangat sederhana, hanya cukup untuk menampung lima sampai delapan pembeli.

Selain bakso, dia juga menyediakan camilan dan minuman.

Ilustrasi
Ilustrasi bakso (KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Sementara itu, seorang tukang bakso keliling di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menjadi korban penipuan bermodus bantuan usaha.

Abah Uhen yang sudah berusia 70 tahun tersebut menerima uang palsu senilai Rp2 juta.

Uang ini disebut-sebut sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Namun, uang tersebut akan diberikan pelaku dengan syarat ditebus Rp500.000 terlebih dulu.

Ternyata, uang pecahan Rp50.000 yang diterima Abah Uhen palsu.

Dana hasil jualan yang seharusnya disetorkan ke bank untuk membayar cicilan modal usaha pun hangus.

Baca juga: Sudah Beli Rumah Rp130 Juta, Penjual Jajan Kaget Ternyata Tak Bisa Ditempati, Bank Minta Rp80 Juta

Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @reynaldypuraofficial, Abah Uhen menceritakan saat dirinya didatangi oleh seseorang yang mengaku tim Dedi Mulyadi.

Saat itu, ia tengah duduk berjualan bakso.

Tiba-tiba, ada sebuah mobil sedan yang menghampiri Abah Uhen.

Ia pun menyangka pengendara mobil tersebut ingin membeli dagangannya.

Namun, orang tersebut ternyata mengajak Abah Uhen untuk masuk ke dalam mobil.

"Aya nyalira ditopi rambutna galing, nyariosna mah Gubernur.

(Cuma ada seorang pakai topi rambutnya keriting, bilangnya Gubernur)," kata Abah Uhen, melansir Tribun Jabar.

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menemui Abah Uhen, korban penipuan yang tinggal di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Selasa (27/05/2025) malam.
Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menemui Abah Uhen, korban penipuan yang tinggal di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Selasa (27/05/2025) malam. (Dok Reynaldy via Tribun Jabar)

Ia menerima uang palsu senilai Rp2 juta yang disebut-sebut sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Uang tersebut akan diberikan pelaku dengan syarat ditebus Rp500.000 terlebih dulu.

"Ngan duit Rp500 teu dipasihkeun deui, nya masihkeun duit palsu maneh na teh Rp2 juta

(Cuma uang Rp500 ribu tidak diberikan lagi, pelaku memberi uang palsu sebesar Rp2 juta)," ungkapnya pilu.

Terkini, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, langsung mendatangi rumah Abah Uhen yang terletak di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Selasa (27/5/2025) malam.

"Setelah banyak yang mengirim pesan dan nge-tag saya di sosial media, saya mencari tahu tempat tinggal si Abah."

"Malam-malam saya langsung mengunjungi tempat tinggal Abah Uhen, jam 12 malam. Kebetulan Abah belum tidur," ujarnya.

Ia mengatakan, Abah Uhen mengalami kerugian Rp500 ribu.

"Abah mengalami kerugian Rp500 ribu, setelah menerima uang palsu senilai Rp2 juta."

"Sebuah perlakuan yang tidak manusiawi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah," katanya.

Baca juga: Belasan Tahun Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai Tanpa Listrik & Air, Pak Budi Ungkap Caranya Makan

Ia menyampaikan keprihatinannya dan meminta para pedagang kaki lima (PKL) lebih berhati-hati terhadap tawaran mencurigakan.

"Tidak mudah percaya kepada orang yang datang membawa janji. Kepada para pelaku penipuan, hentikan perbuatan keji ini."

"Jangan cari keuntungan dari keringat rakyat kecil. Semoga segera bertaubat," kata dia.

Selain itu, ia juga menanggung seluruh kerugian Abah Uhen dan memberikan bantuan tambahan untuk melunasi utang cicilan bank.

Abah Uhen pun tampak terharu dan berterima kasih atas bantuan tersebut.

"Uang itu tadinya mau saya setorkan ke bank karena saya banyak cicilan, tapi malah ketipu."

"Setelah cerita ke Pak Bupati, cicilan saya malah dilunasi. Saya sangat berterima kasih."

"Semoga kebaikan Pak Bupati dibalas oleh Allah," ujar Abah Uhen dengan mata berkaca-kaca.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved