Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Malam Marliana Tangisi Tangan Anaknya yang Tak Utuh setelah Diinfus: Bantu Kami Dapat Keadilan

Seorang balita 14 bulan bernama Arumi, diduga menjadi korban malpraktik. Ibunya, Marliana (34) menangis tiap malam karena kondisinya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @whanadhika17
KASUS MALPRAKTIK - Arumi balita di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dengan tangan kanan diamputasi imbas dugaan malpraktik petugas medis. Sang ibu, Marliana tengah memperjuangkan keadilan dan meminta hukum atas kasus ini ditegakkan. Ia sampai menangis tiap malam. 

Barulah dokter spesialis datang, memeriksa, dan segera memutuskan operasi darurat.

Hasilnya sungguh menyayat hati: jari-jari Arumi tidak bisa diselamatkan. Infeksi berat akibat bakteri dari bekas suntikan telah menyebar.

Pada 18 April malam, kondisi tangan Arumi makin memburuk.

Ia dirujuk ke RSUP Mataram, menempuh perjalanan darat sekitar 13 jam.

Di sana, dokter menyatakan bahwa satu-satunya cara menyelamatkan nyawanya adalah amputasi sebagian tangan.

Pada 12 Mei 2025, Arumi menjalani amputasi di bagian telapak dan jari tangan kanan. Sejak itu, ia harus menjalani rawat jalan intensif, kontrol setiap tiga hari, dan menanti operasi pencangkokan kulit tahap berikutnya.

“Sekarang Arumi masih sering demam, muntah, dan trauma pada bau obat. Bahkan untuk makan pun sulit, dia cuma mau susu,” ujar Marliana.

Baca juga: Pakai Suntikan Besar, Bidan Zainab Disebut Malapraktik, Pasien Sakit Maag Meninggal & Ginjal Bengkak

Marliana dan suaminya kini tidak bekerja.

Sejak awal masa pengobatan, mereka harus melepas pekerjaan demi mendampingi Arumi.

Biaya hidup ditopang dari donasi yang tak seberapa, sementara pengobatan belum bisa dipastikan kapan selesai.

Laporan ke Polres Bima sudah dilakukan.

Menurut Marliana, polisi telah memanggil saksi dari Puskesmas Bolo, RSUD Sondosia, dan RSUD Bima.

Namun hingga kini, ia belum mengetahui perkembangannya.

Ia juga telah mengadukan kasus ini ke Dinas Kesehatan, PPNI Kabupaten Bima, Ombudsman di Mataram, hingga MDP di Jakarta.

Semuanya belum memberi tanggapan.

Baca juga: Perawat Salah Suntik? Bayi di Makassar Meninggal Diduga Jadi Korban Malapraktik, Si Ayah: Pendarahan

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved