Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Fakta Jokowi Terkena Sindrom Langka, Ajudan Jawab Penyebab Bercak Hitam di Wajah Mantan Presiden

Tak sedikit menduga bercak hitam di wajah Jokowi adalah sindrom langka. Ajudan lantas menjawab. 

Editor: Olga Mardianita
TribunSolo.com/Ahmad Syarfudin
ISU SINDROM LANGKA - Penampilan terbaru mantan presiden Joko Widodo membuatnya diduga terkena sindrom langka. Hal itu disebabkan oleh bercak-bercak hitam yang menhiasi wajahnya. Ada apa gerangan? Sang ajudan pun menjawab. 

TRIBUNJATIM.COM - Penampilan mantan presiden Joko Widodo menjadi perbincangan belakangan ini.

Tak sedikit bahkan menyebut pria yang akrab disapa Jokowi itu menderita sindrom langka.

Pasalnya, wajah dan leher Jokowi tampak dihiasi bercak-bercak hitam.

Kini terkuak penyebab bercak hitam tersebut.

Ajudan dari ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu buka suara.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Kebohongan Rismon dan Roy Suryo soal Ijazah Jokowi Diurai Josua Ahli Digital Forensik: Saya Tertawa

Fakta Jokowi terkena sindrom langka

1. Vatikan

Syarif mengatakan, Jokowi terkena alergi kulit sejak pulang dari Vatikan.

Ia menyebut penyakit itu muncul ketika sudah kembali ke Indonesia.

Perbedaan suhu di Vatikan dan Indonesia disinyalir menjadi penyebab alergi yang disebut Syarif tak kronis itu.

"Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca pulang dari Vatikan. Tapi secara fisik fit banget. Mungkin cuaca ya di Vatikan penyesuaian pulang ke Indonesia beberapa hari setelah itu baru muncul alerginya,” ungkapnya saat ditemui TribunSolo, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Dituduh Punya Proyek Besar di Balik Isu Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tantang Ngabalin Gantung di Monas

2. Bukan Sindrom Langka

Syarif menegaskan, alergi kulita yang diderita Jokowi itu tergolong biasa.

Klarifikasi itu ia tegaskan sebab muncul sangkaan soal Jokowi menderita kelainan langka, yakni Sindrom Stevens-Johnson (SJS).

SJS sendiri merupakan reaksi kulit yang langka, mengakibatkan ruam, lepuh hingga pengelupasan, serta dapat mempengaruhi selaput lendir hingga kemaluan.

Penyebab SJS biasanya diakibatkan reaksi tubuh atas obat-obatan tertentu.

"Alergi kulit biasa," kata Syarif.

3. Hoaks Dirawat di Jepang

Syarif juga menepis isu Jokowi dirawat di Jepang demi memulihkan kondisi kulitnya.

“Nggak langsung. Sudah (ditangani dokter). Nggak. Hoaks itu.

Seperti telah diketahui, Jokowi menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 26 April 2025 lalu.

Ia diutus bersama dengan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, dan Eks Menteri ESDM, Ignasius Jonan.

Syarif mengungkapkan saat ini kondisi mulai membaik.

Jokowi bahkan sempat sepedaan dan tidak mengalami gejala-gejala lain.

“Kondisi sudah mulai membaik. Minggu kemarin sepedaan car free day. Hanya saja mungkin alergi muncul di kulit beliau. Enggak ada ngerasain panas demam. Hanya alergi biasa,” jelasnya.

Menurutnya alergi yang diderita tak mengganggu aktivitasnya.

Baca juga: Ali Ngabalin Curiga Proyek Besar di Balik Kasus Ijazah Jokowi, Yakin Roy Suryo Dijebloskan Penjara

Termasuk melayani foto para tamu yang berkunjung di kediaman hingga bermain bersama cucunya.

“Tidak mengganggu. Sempat sepedaan sempatain sama cucu. Kita sarapan bareng sama beliau. Masih melayani foto,” tuturnya.

Ia tak memungkiri banyak pihak menanyakan setelah video wawancara Jokowi dengan kondisi kulitnya yang di luar kondisi normal.

“Ya ada mungkin yang belum tahu secara langsung hanya melihat dari layar TV karena mungkin muncul di kulit beliau jadi banyak yang nanya. Nggak (menular),” jelasnya.

Jokowi diutus ke Vatikan, hadiri pemakaman Paus Fransiskus

Sejumlah tokoh diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri acara pemakaman pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus.

Di antaranya ada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.

Deretan tokoh itu akan hadir di pemakaman Paus Fransiskus yang digelar di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia pada Sabtu (26/4/2025).

Alasan Presiden Prabowo mengutus delegasi karena berhalangan hadir langsung.

"Oleh karena itu atas nama pemerintah Indonesia bapak presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan," kata Prasetyo di Gedung Kementerian Sekretaris Negara, Rabu, (23/4/20256).

Baca juga: Jawaban Dedi Mulyadi usai Kepemimpinannya Disebut Rocky Gerung Dangkal, Disamakan dengan Jokowi

Dua dari delagasi yang diutus untuk hadir tersebut diantaranya Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.

Kemudian ada nama Ignasius Jonan yang menjadi ketua panitia penyambutan Paus saat berkunjung ke Indonesia September tahun lalu.

"Diantara tokoh-tokoh yang diutus oleh bapak presiden Prabowo mewakili bangsa dan negara Indonesia adalah yang pertama Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo, kemudian yang kedua wakil menteri keuangan bapak Tommy Djiwandono, kemudian yang ketiga bapak Jonan dan yang keempat bapak Natalius Pigai," katanya.

Rencananya delegasi Indonesia tersebut akan bertolak pada Kamis atau Jumat mendatang.

Pemerintah, kata Prasetyo, masih mengatur teknis pemberangkatannya.

Baca juga: Sosok Pengganti Paus Fransiskus yang Meninggal, Jenazah akan Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus

PAUS FRANSISKUS MENINGGAL - (Arsip 1/5/2024) Paus Fransiskus saat meninggalkan audensi umum mingguan pada 1 Mei 2024 di Aula Paulus-IV di Vatikan. Sang pendeta dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Selama ini dia mengidap penyakit paru-paru kronis.
PAUS FRANSISKUS MENINGGAL - (Arsip 1/5/2024) Paus Fransiskus saat meninggalkan audensi umum mingguan pada 1 Mei 2024 di Aula Paulus-IV di Vatikan. Sang pendeta dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Selama ini dia mengidap penyakit paru-paru kronis. (AFP/Andreas Solaro)

"Untuk keberangkatan sedang diatur, mungkin bisa jadi akan berangkat besok hari Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat," ucap dia.

Pemerintah Indonesia, kata Prasetyo, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Paus Fransisksus.

Sebelumnya,  pemakaman Paus Fransiskus rencananya akan diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, pada Sabtu, (26/4/2025).

Pemakaman akan dilakukan pada pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB.

Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, bukan di Basilika Santo Petrus seperti tradisi pemakaman Paus sebelumnya

Pemakaman Paus akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ia mengkonfirmasi akan hadir bersama Ibu Negara Melania Trump.

----- 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved