Idul Adha 2025
Penyebab Pak Haji Meninggal saat Sembelih Hewan Kurban, Camat Kumpulkan Informasi: TKP Belum Tahu
Berdasarakan informasi yang beredar di media sosial, pria tersebut bernama H. Cholid, warga Citayam, Kabupaten Bogor.
TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini viral di media sosial pria Citayam meninggal saat sembelih hewan kurban.
Camat kumpulkan informasi terkait hal tersebut.
Seorang pria meninggal dunia saat sedang menyembelih hewan kurban jenis sapi pada Idul Adha 2025.
Berdasarakan informasi yang beredar di media sosial, pria tersebut bernama H. Cholid, warga Citayam, Kabupaten Bogor.
Dalam video tersebut, H. Cholid nampak mengenakan pakaian lengan panjang serta peci hitam dan terdapat handuk berwarna kuning di pundaknya.
Awalnya H. Cholid membacakan nama-nama orang yang berkurban pada selembar kertas, setelah selesai ia pun menempelkan golok pada leher sapi sambil membaca doa.
Baca juga: PKS Jawa Timur Salurkan 175.250 Paket Daging Kurban di Momentum Idul Adha 2025
Ketika mulai melakukan penyembelihan, H. Cholid perlahan hilang kesadaran hingga akhirnya tergulai tak berdaya dan menghembuskan nafas terakhir.
Namun belum diketahui secara pasti penyebab H. Cholid meninggal dunia saat sedang menyembelih hewan kurban.
Sementara itu, Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan sudah mengetahui kejadian tersebut namun belum menerima laporan secara pasti.
"TKP-nya belum tahu di mana, Bu Lurah bilang engga di situ. Citayem itu kan ada Depok, Ragajaya (Bojonggede) sama Desa Citayem Tajurhalang," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com ( grup TribunJatim.com ), Sabtu (7/6/2025).
Lebih lanjut, ia pun mengaku sedang mendalami kejadian tersebut untuk memastikan lokasi serta mencari tahu tempat tinggal dari H. Cholid.
"Pak Cholid itu infonya warga Ragajaya Bojonggede, tapi kita belum tahu nih KTPnya Ragajaya atau bukan," katanya.
Baca juga: Jemaah di Magetan Rayakan Hari Raya Idul Adha 2025, Selisih 2 Hari dengan Pemerintah
Kisah Pengalaman Puluhan Tahun Juru Sembelih Surabaya, Panen-Panennya Jagal: Tak Boleh Bawa Daging

Muhammad (45) sibuk dengan proses penyembelihan hewan kurban pada perayaan Idul Adha di Sekolah KB-TK-SD-SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya (Alazka Surabaya), Mulyorejo, Jumat (6/5/2026).
Sesekali dia mendekati sapi -sapi yang berada di halaman sekolah. Keahlian ia dan tim ditunjukan saat proses membaringkan sapi, penyembelihan hingga pemotongan bagian sapi.
Kali ini dia dan timnya harus menuntaskan penyembelihan delapan sapi.
Menuntaskan penyembelihan delapan sapi dalam sehari diakui Muhammad, sudah jadi hal biasa. Sebab, di Rumah Potong Hewan Kedurus Surabaya bersama tenaga profesional lain dapat menyembelih puluhan sapi setiap harinya.
“Satu sapi cukup dikerjakan tiga orang. Kambing ada 40, itu (dikerjakan) tiga orang. Sudah ada bagiannya masing-masing,” ujarnya.
Baca juga: SIER Salurkan 1.100 Paket Daging Kurban dan Puluhan Ekor Kambing di Momen Idul Adha 1446 H
Pengalamannya lebih dari 20 tahun berkutat dengan penyembelihan hewan.
Pengetahuan, keterampilan dan kompetensi itu didapatkan dari almarhum sang ayah dan pelatihan dari RPH.
“Di keluarga mulai dari Abah, saya diajari Abah,” ujarnya.
Dalam tiga hari, ia biasa menangani puluhan proses pemotongan hewan di sejumlah titik lokasi. Idul Adha tahun ini selain di Mulyorejo, juga harus pergi ke Tenggilis dan Sepanjang, Sidoarjo untuk menangani lebih dari lima sapi setiap hari.
Selama Idul Adha, dia menugaskan enam tim di beberapa lokasi untuk menangani penyembelihan hewan kurban. Satu tim berjumlah enam orang.
“Sekarang panen-panennya jagal,” saut Hanan, tim dari Muhammad.
Pelaksanaan menyembelih kurban dalam Islam memiliki makna yang dalam.
Proses sembelih hewan seperti sapi dan kambing dilakukan secara syariat Islam oleh profesional.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Muhammad mengaku memegang tiga prinsip untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Yakni kejujuran dan pengertian upah seorang tukang jagal.
“Harus jujur, kita bayaran uang nggak boleh bawa daging, ga boleh kita bawa apa yang ada disitu. Kalau panitia ngasih (diluar upah) ya itu biasa, Alhamdulillah. Harus jujur,” ujarnya.
Yang menjadi poin penting adalah larangan pemberian bagian dari hewan kurban untuk diberikan kepada orang yang memotong sebagai upah.
Karenanya pemberian seplastik daging kepada orang yang memotong sepanjang bukan sebagai upah, diperbolehkan.
“Satu sapi besar Idul Adha (upah) Rp1 juta, kalau biasanya nangani kepala memisahkan cingur, otak dan lain Rp200 ribu itu saya kerjakan sehari. Biasanya dari pertama masrahi (menugaskan) ngomong satu sapi atau sama buka kepala, membersihkan kikil. Satu kaki sapi Rp50 ribu itu sudah bersih. Kikil itu yang lama merebusnya dua jam. Kalau kambing Rp150ribu (upah) satu ekor,” ujarnya.
Baca juga: Warga Pasrah Beli Kupon Daging Rp15 Ribu ke Tarmin Bos Panitia Kurban, Pelaku Minta Maaf: Musyawarah
Kedua adalah menjaga kebersihan. Hal ini juga ia tekankan kepada timnya. Dicontohkan saat daging sapi memiliki banyak lemak (gajih), atau saat menemukan ada hati sapi yang rusak maupun bagus harus disampaikan kepada panitia.
Selanjutnya adalah keahlian menguliti sapi kurban. Begitu cepat dan tepatnya tim penyembelih hewan itu menguliti sapi, seakan-akan mereka menggunakan pisau ajaib.
Muhammad menyiapkan pisau berbentuk segitiga. Sebelum melakukan penyembelihan hewa kurban, ia mengasahnya untuk membuat pisau tajam. Setelahnya, membersihkan dan memberi minyak goreng agar tidak berkarat.
Dalam waktu hanya sekitar satu jam, Muhammad menyebut, penyembelihan satu sapi sudah beres. Tugas panitia lainnya memotong daging, menimbang dan membagikan kepada sekitar.
“Nguliti nggak boleh lubang. Harus teliti. Daging tidak boleh ikut, prosesnya kan memisahkan daging dan kulit. Kalau Idul Adha (sembelih banyak sapi) dibilang capek pasti capek, tapi kan bayarannya beda kalau Idul Adha, dan jangan punya hati ‘aduh nanti bisa apa nggak? Los saja, Insyaallah yang penting apa adanya. Bismillah,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
meninggal saat sembelih hewan kurban
Tribun Jatim
Idul Adha 2025
Citayam
TribunEvergreen
Bogor
berita viral
jatim.tribunnews.com
Tragedi Eks Ketua RT Dibacok Pemuda di Palembang, Kesal Tak Masuk Panitia Kurban, Pelaku Diamankan |
![]() |
---|
Jumlah Penumpang Terminal Surodakan di Trenggalek Melonjak Saat Momen Idul Adha 2025 |
![]() |
---|
Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar pada Idul Adha 2025 Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Penjelasan Panitia Kurban yang Minta Rp 15.000 ke Penerima Daging, Kini Minta Maaf: Inisiatif Saya |
![]() |
---|
Sosok Muhammad Musofa, Namanya Terukir di Paru-paru Sapi Kurban Tangsel, 'Bukan Goresan Alat' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.