Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polisi Tembak Mati 2 Perampok

Modus Perampok Minimarket Ditembak Mati Polda Jatim, Sewa Hotel hingga Pura-Pura Jadi Pembeli

Terungkap modus operandi komplotan perampok spesialis minimarket dan gudang distributor rokok, yang dua orang diantaranya terpaksa ditembak mati

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
BARANG BUKTI - Dua orang anggota komplotan perampok spesialis minimarket dan gudang antar kota dan provinsi ditembak mati usai melawan saat ditangkap Anggota Tim Jatanras Polda Jatim, pada Selasa (3/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terungkap modus operandi komplotan perampok spesialis minimarket dan gudang distributor rokok, yang dua orang diantaranya terpaksa ditembak mati saat disergap Anggota Tim Jatanras Polda Jatim, pada Senin (2/6/2025) dini hari, saat menjalankan aksi kejahatannya.

Informasinya, kedua pelaku yang ditembak mati itu, berinisial EK (40) alias Nriman warga Kajoran, Magelang, Jateng dan FM (38) warga Salaman, Magelang, Jateng.

Sedangkan, pelaku yang berhasil ditangkap dan masih menjalani pemeriksaan berinisial MR (35) warga Salaman, Magelang, Jateng. Dan, terakhir, pelaku yang kini masih buron berinisial J. 

Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi mengatakan komplotan tersebut cenderung berpindah-pindah lokasi kota dan kabupaten di beberapa provinsi, selama beraksi.

Mereka bakal berlagak sebagai orang yang sedang berlibur dengan menyewa hotel di suatu lokasi yang sudah ditetapkan sebagai tujuan.

Selama menginap di hotel, mereka menyempatkan diri untuk berkeliling di kawasan permukiman sekitar hotel yang ditempati. 

Baca juga: Fakta Polda Jatim Tembak Mati Perampok, Pengintaian 3 Hari Berakhir Dramatis, Pelaku dari Jateng

Saat berkeliling, mereka bakal mencari lokasi minimarket di lokasi yang cenderung sepi. 

Termasuk, juga mencari lokasi gudang toko penyimpanan atau distributor rokok. 

Nah, mereka berlagak menjadi calon pembeli yang akan berlangganan stok pasokan rokok untuk dijual. 

"Keterangan MR (pelaku yang ditangkap), komplotan ini masuk hotel dulu, pagi masuk siang keluar gambar lokasi agen rokok dan minimarket, setelah itu malam kerja. Semua yang atur si EK," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Senin (9/6/2025). 

Komplotan perampok tersebut melakukan proses pemilihan lokasi dan pemantau terhadap lokasi target kejahatan mulai pagi hingga sore hari. 

Kemudian pada malam hari, saat situasi minimarket atau gudang distributor rokok sudah tutup, mereka mulai beraksi dengan membawa berbagai macam perkakas tuas laiknya kuli bangunan atau petugas teknisi gedung.

Seperti linggis berukuran besar, tuas gunting besi dan kabel. Termasuk, senjata tajam berukuran panjang menyerupai samurai. 

"Gembok minimarket dipotong pakai gunting besi besar, dan linggis. Bahan linggis itu bahan baja bagus, mungkin dia pesan di Pande Besi," katanya. 

Menurut Fauzi, komplotan perampok itu juga tak segan menyekap saksi karyawan minimarket atau warga yang kebetulan memergoki aksi mereka. 

Kendati, ia mengaku belum mendapati adanya laporan kepolisian yang menyebutkan komplotan tersebut melukai hingga menghabisi nyawa korbannya. 

Namun, aksi komplotan perampok tersebut, tetap saja terbilang berbahaya dan berpotensi mencelakai orang lain. 

Selain menargetkan uang tunai yang disimpan dalam toko atau minimarket. Fauzi menambahkan, komplotan tersebut juga menjarah pasokan rokok legal. 

Nah, pasokan rokok tersebut akan dikirim menggunakan jasa ekspedisi pengiriman barang dengan tujuan markas mereka yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jateng. 

"Dia cari minimarket sepi langsung dibobol, kalau ada orang yang melihat, langsung disekap. Tapi belum ada LP soal komplotan ini bunuh atau lukai korban," pungkasnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Jatim Tembak Mati 2 Perampok Spesialis Minimarket dan Gudang Distributor Rokok 

Sebelumnya, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur menerangkan, pihaknya sejak awal sudah melakukan pengembangan kasus kejahatan yang berujung pengejaran terhadap komplotan tersebut. 

Karena, komplotan itu, telah beraksi di beberapa kabupaten kota yang tersebar di Jatim, seperti Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Malang, Tulungagung, dan Situbondo. 

Setelah dilakukan pengintaian melibatkan banyak personel gabungan dari satreskrim polres jajaran, didapatkan informasi bahwa komplotan tersebut baru saja bergerak untuk berpindah tempat dari Pulau Bali menuju Jatim. 

Nah, selama melakukan mobilisasi pergerakan di beberapa wilayah yang akan menang sasaran. Komplotan tersebut mengendarai mobil sarana aksi Daihatsu Luxio bewarna silver bernopol B-1538-WID. 

Setelah diintai lebih dari tiga hari, ternyata petugas kepolisian berhasil melacak keberadaan kendaraan komplotan tersebut yang mulai memasuki wilayah Kabupaten Situbondo. 

Kemudian, lanjut Jumhur, pihaknya melakukan pengintaian terhadap kendaraan komplotan tersebut hingga memasuki ruas jalan tol, pada Senin (2/6/2025) malam. 

Ternyata, komplotan itu melakukan perlawanan sengit, dengan cara menabrak kendaraan para petugas kepolisian yang akan menyergapnya di kawasan GT Kejapanan. Termasuk, palang gerbang tol tersebut. 

"Ini dilakukan pengejaran sampai masuk tol. Sampai tadi terlibat dari PJR dan petugas tol. Tadi kelompok ini di Kejapanan, sudah dicegat, oleh PJR dan gabungan reskrim, mereka (pelaku) melakukan aksi tabrak lari," ujarnya di depan Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Selasa (3/5/2025) dini hari. 

"Jadi pintu tol ditabrak, kami melakukan pengejaran, sampai tadi KM 755 yang arah keluar Sidoarjo," tambahnya. 

Tak pelak, aksi pengejaran pun kembali berlanjut hingga ke GT Sidoarjo. Komplotan tersebut menggeber kencang laju kendaraannya, menghindari kejaran kendaraan petugas. 

Demi mengecoh kendaraan petugas kepolisian yang melakukan pengejaran, mobil komplotan tersebut beberapa kali bermanuver zig-zag, bahkan manuver tersebut sempat hampir mencelakai kendaraan masyarakat sipil di dekatnya. 

Lantaran tak ingin mengambil risiko; kendaraan komplotan tersebut mencelakai pengendara warga sipil di sekitarnya, termasuk petugas kepolisian.

Jumhur mengungkapkan, petugas kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur untuk menggagalkan upaya nekat komplotan tersebut untuk kabur. 

"Anggota memotong, dia melakukan tabrak juga, karena sangat membahayakan anggota, kita lakukan peringatan tembakan, tapi tetap melaju, sampai menabrak mobil petugas," jelasnya. 

Beberapa kali peluru yang dimuntahkan senjata milik petugas kepolisian bersarang pada beberapa bagian bodi mobil yang dikendarai komplotan tersebut. 

Hingga akhirnya beberapa peluru menewaskan Pelaku FM (sebelumnya ditulis Pelaku A) yang bertugas sebagai sopir; di bangku sisi depan bagian kanan.

Termasuk, Pelaku EK (sebelumnya ditulis Pelaku  E) yang duduk di bangku penumpang bagian tengah sisi kanan. Atau tepat di belakang sopir.

Laju mobil kian melambat hingga akhirnya berhenti usai menabrak pembatas besi (guard rail) sisi kiri jalan ruas Tol Surabaya-Gempol itu. 

"Lalu kami melakukan tindakan tegas. Tadi 2 orang (perjalanan MD). Yang 1 melarikan diri di perumahan Kahuripan, masih kami cari. Yang satu langsung kami amankan di ruangan," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved