Kepala Kemenag Tuban Kaget Konflik TITD Kwan Sing Bio belum Selesai, Akan Lakukan Mediasi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Muhammad Nurkholis 

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Umi Kulsum tak menyangka polemik antar pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban masih berlanjut, Selasa (10/6/2025).

Bahkan saat ditemui di ruangannya, wanita yang akrab disapa Umi ini awalnya tidak tahu jika ada konflik di tempat ibadah Kwan Sing Bio Tuban.

“Awalnya tidak tahu, baru tadi dikonfirmasi teman-teman,” ujar Umi.

Lebih lanjut Umi mengira, polemik di dalam kepengurusan pada tahun 2020-2021 telah selesai, setelah dimediasi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI.

“Saya kira sudah selesai setelah dimediasi Sekjen Kemenag RI,” imbuhnya. 

Dengan adanya kejadian ini, nantinya Kemenag Kabupaten Tuban akan kembali mengadakan mediasi antar pengurus, agar masalah bisa cepat selesai.

“Akan kita mediasi biar cepat selesai,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Go Tjong Ping terpilih sebagai Ketua TITD Kwan Sing Bio dan Tjoe Ling Kiong Tuban setelah terselenggaranya pemilihan penilik dan pengurus yang dilakukan di Resto Ningrat yang terletak di Jalan Moh Yamin Tuban pada Minggu (8/6/2025).

Dari 11 orang yang mencalonkan diri sebagai Ketua TITD Kwan Sing Bio dan Tjoe Ling Kiong Tuban, Go Tjong Ping mendapatkan suara terbanyak dengan total 78 suara. 

Baca juga: Polemik makin Memanas, Umat Kirimkan Surat Somasi kepada Ketua TITD Kwan Sing Bio Tuban

Kemudian untuk rekapitulasi hasil pemilihan penilik, Wong Kwang Yoeng berhasil mengalahkan 6 pesaingnya dengan mendapatkan total 34 suara.

Selain itu, polemik di internal pengurus TITD Kwan Sing Bio dan Tjoe Ling Kiong Tuban juga makin memanas usai gerbang TITD Kwan Sing Bio mulai disegel pada Senin (9/6/2025) dan adanya aksi pemadaman listrik di area TITD Kwan Sing Bio.

Di sisi lain, terpilihnya Go Tjong Ping sebagai Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio dan Tjoe Ling Kiong Tuban masih mendapatkan penolakan dari beberapa pihak, Senin (9/6/2025).

Pemilihan ini dianggap tidak sah oleh sebagian umat, sebab langkah pembentukan pengurus-penilik yang baru, dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).