Perang Iran Israel
Tak Takut Perang, Warga Iran Siap Balas Serangan, Beda Publik Israel Khawatir sampai Sulit Tidur
Serangan Israel menghantam sejumlah lokasi strategis termasuk fasilitas militer dan nuklir Iran. Warga Iran menuntut balasan serangan.
TRIBUNJATIM.COM - Serangan udara Israel kepada Iran tengah menjadi sorotan dunia.
Serangan Israel menghantam sejumlah lokasi strategis termasuk fasilitas militer dan nuklir Iran.
Israel merudal Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari.
Serangan tersebut menewaskan sejumlah tokoh penting Iran, termasuk ilmuwan nuklir dan petinggi militer, memicu gelombang protes serta kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka.
Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dinilai sebagai titik balik dari perang bayangan antara Iran dan Israel, dua musuh bebuyutan di kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Reaksi Donald Trump Israel Serang Iran, Tak Terlibat tapi Diam-diam Tahu, Jendral Persia Siap Balas
Warga Iran tuntut balasan
Di sejumlah wilayah Teheran, warga turun ke jalan menyerukan pembalasan atas serangan tersebut.
Mereka mengibarkan bendera Iran dan membawa potret Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei sambil meneriakkan yel-yel seperti “Matilah Israel, matilah Amerika”.
"Berapa lama lagi kita akan hidup dalam ketakutan?" ujar Ahmad Moadi (62), seorang pensiunan, dikutip dari kantor berita AFP, via Kompas.com.
“Saya yakin harus ada tanggapan yang luar biasa, tanggapan yang pedas.”
Demonstrasi serupa juga terjadi di kota-kota lain, menurut laporan televisi pemerintah.
Setidaknya enam ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir Iran dilaporkan tewas.
Israel juga disebut menyasar profesor dan peneliti universitas.
“Mereka telah membunuh begitu banyak profesor dan peneliti universitas, dan sekarang mereka ingin berunding?” sindir Moadi, menyinggung agenda negosiasi nuklir Iran-Amerika Serikat yang dijadwalkan akhir pekan ini.
Iran sejak lama menuding Israel sebagai dalang serangkaian pembunuhan ilmuwan dan sabotase fasilitas nuklir.

Peringatan balasan Iran
Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras serangan tersebut dan memperingatkan Israel akan menghadapi “balasan yang pahit dan menyakitkan.”
Militer Iran menyatakan, tidak akan ada batas dalam merespons aksi itu.
“Kita tidak bisa membiarkan b******n ini terus bertindak, atau kita akan berakhir seperti Gaza,” ujar Abbas Ahmadi (52), warga Teheran, kepada AFP.
“Iran harus menghancurkannya, Iran harus melakukan sesuatu.”
Meski banyak warga melakukan aksi protes, sebagian besar wilayah Teheran terlihat sepi.
Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU, dan Bandara Internasional Imam Khomeini ditutup akibat alasan keamanan.
Di kawasan elite Nobonyad, tim penyelamat masih menyisir puing-puing apartemen yang hancur.
Keluarga korban berkumpul di lokasi, beberapa di antaranya tak kuasa menahan tangis.
“Mereka ingin merampas kemampuan nuklir kami—itu tidak bisa diterima,” kata Ahmad Razaghi (56) dengan nada tenang.
Namun, di tengah kesedihan, muncul pula harapan.
“Kalau Tuhan menghendaki, setidaknya sedikit kedamaian akan datang dari sini,” ucap Farnoush Rezaei (45), perawat yang mengenakan jilbab bermotif cerah.
Baca juga: Fakta WNA Kibarkan Bendera Israel di Gunung Rinjani, Viral di Medsos, Ternyata Postingan Lawas?
Ketakutan menyelimuti Israel
Di sisi lain, serangan Israel justru memicu kekhawatiran mendalam di dalam negeri sendiri.
Warga Israel diliputi rasa takut akan dampak berkepanjangan dari konflik ini.
“Sangat menakutkan... Saya tidak bisa tidur lagi,” ujar Vered Saar (54), warga Tel Aviv.
Ia terbangun oleh sirene darurat dan langsung menghubungi anak-anaknya.
“Saya lebih khawatir tentang ketidakpastian—kemungkinan banyak orang terluka, kekacauan,” ujarnya kepada AFP.
Vered juga menyebut dampak ekonomi yang ditimbulkan.

“Anda tidak bisa bekerja, Anda tidak bisa melakukan apa pun,” kata dia.
Israel menghantam sekitar 100 target di Iran dalam operasi militer paling agresifnya sejauh ini.
Fasilitas nuklir dan pusat komando militer termasuk di antaranya.
Beberapa tokoh senior Iran, seperti kepala angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir, dilaporkan tewas.
Iran merespons dengan meluncurkan sekitar 100 drone ke Israel.
Namun, seluruhnya berhasil dicegat sebelum mencapai wilayah Israel.
Negara tetangga, Yordania, juga melaporkan telah mencegat sejumlah drone dan rudal yang melanggar wilayah udaranya.
Baca juga: Tangis Pria Palestina 20 Tahun Jadi Tahanan Israel, Tinggalkan Istri Hamil, Kini Anak Sudah Dewasa
Suasana sunyi di Israel
Jumat (13/6/2025) pagi, kota-kota besar Israel tampak lengang.
Toko-toko tutup dan jalanan sepi.
Meski Komando Front Dalam Negeri Israel telah mencabut imbauan berlindung pada sore harinya, banyak warga masih dilanda kecemasan.
“Perasaan kami adalah bahwa kami tidak punya siapa pun untuk diandalkan,” kata Or Hasson (45), dosen universitas.
“Pemerintah mempermainkan hidup kami dan hidup orang lain.”
Menurutnya, ketidakpastian kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian,” ujarnya.
Meski demikian, tidak semua warga Israel menolak langkah militer tersebut.
Beberapa justru mendukungnya.
“Pada prinsipnya, saya pikir itu ide yang bagus,” kata Alex, warga Tel Aviv.
“Iran bukan warga dunia yang baik, dan program nuklirnya jelas masalah.”
Israel
Iran
nuklir
Teheran
Tel Aviv
perang Iran Israel
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Daftar Negara Paling Rugi Jika Selat Hormuz Ditutup Imbas Perang Iran-Israel, Indonesia Terdampak? |
![]() |
---|
Daftar 10 Negara Paling Aman Jika Perang Dunia 3 Terjadi Menurut Pakar, Ada Indonesia |
![]() |
---|
Akhirnya Iran Kirim Rudal Antarbenua 'Kheibar' ke Tel Aviv, Kini Israel Merasakan Penderitaan Gaza |
![]() |
---|
Tolak 'Menyerah' Seperti Permintaan Donald Trump, Iran Kirimi Israel Rudal Hipersonik Fattah-1 |
![]() |
---|
Aksi Presenter TV Sahar Tetap Siaran saat Dibom Israel, Kini Dijuluki Singa Betina Iran, Jadi Mural |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.