Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Mohon Minta Kerja, Kini Istri Tertawa Sambil Rekam Aksi Kejam Suaminya ke Anak Majikan

Wiji menampar mulut, pantat, dan menghempaskan tubuh korban ke kasur.  Tindakan kekerasan ini dilakukan Wiji setiap kali korban rewel.

Editor: Torik Aqua
freepik/user18526052
SIKSA - Ilustrasi balita. Ulah pasutri dulu minta kerja, kini malah siksa anak majikan hingga meninggal. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi kejam pasangan suami istri (pasutri) yang menyiksa anak majikan hingga meninggal dunia.

Peristiwa tragis itu terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Pasutri itu merupakan Alvino Yoki Saputra (29) dan Yogi Pratiwi alias Wiji (25).

Mereka merupakan pengasuh dari anak majikan mereka.

Baca juga: Penjelasan Kepsek Soal Kritik Dugaan Pemotongan Dana PIP, Anaknya Aniaya Siswa SMP di Bekasi: Salah

Ilustrasi bayi - Seorang bayi dijual ayahnya Rp 15 juta demi bisa main judi online
Ilustrasi bayi  (Pixabay via Pexels)

Pasutri itu menyiksa ZR hingga tewas.

"Tidak hanya Alvino saja, Yogi (Wiji) juga ikut aniaya ZR," kata Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, Sabtu (14/6/2025), dilansir TribunPekanbaru.com.

Wiji menampar mulut, pantat, dan menghempaskan tubuh korban ke kasur. 

Tindakan kekerasan ini dilakukan Wiji setiap kali korban rewel.

Bahkan, tanpa perikemanusiaan, Wiji tertawa puas saat merekam suaminya melakban kaki, tangan, dan mulut ZR hingga balita itu kesulitan bernapas.

"Rekaman video itu kami temukan di handphone milik Yogi (Wiji). Dari rekaman video itu terdengar tertawa cekikikan Yogi (Wiji)," ujar AKBP Angga.

Rekaman itu diambil pada Minggu (25/5/2025) atau dua hari setelah ZR dalam asuhan Wiji dan Alvino.

Padahal, Wiji sendiri yang memohon-mohon kepada orang tua ZR, Indah Sukma Dewi Sirait (21) untuk memberinya pekerjaan mengasuh dua putri Indah, ZR dan KZ yang masih berusia 2 bulan.

Wiji menemui Indah pada Jumat (23/5/2025).

"Saudari Yogi alias Wiji ini meminta pekerjaan dan menawarkan diri menjadi pengasuh anak-anak Indah," ungkap AKBP Angga.

Sore harinya, Indah mengantarkan kedua anak perempuannya ke rumah kontrakan Wiji di Desa Beringin Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah.

"Dari pertemuan tersebut Indah bersedia memberikan kedua putri kecilnya untuk diasuh oleh Wiji dengan gaji Rp1,2 juta per bulan," ujar AKBP Angga.

Malamnya, sekira pukul 20.00 WIB, Indah meninggalkan kedua putrinya di bawah pengasuhan Wiji.

Wiji pun berbagi tugas dengan sang suami yang pengangguran.

Ia bertugas mengasuh KZ, sedangkan suaminya mengasuh ZR.

Namun, pada Minggu (25/5/2025), di bawah asuhan Alvino, ZR mulai mengalami kekerasan.

Dengan sadis, Alvino mengikat kaki dan tangan balita itu serta menutup mulut ZR menggunakan lakban.

Lalu, pada Senin dan Selasa (26-27/5/2025), Indah menjenguk kedua putrinya ke rumah kontrakan Wiji.

Saat itu, Indah yang membawakan kebutuhan kedua putrinya tak menemukan hal yang mencurigakan.

Ia melihat dua anaknya dalam keadaan baik.

"Hari itu tidak ada hal-hal yang mencurigakan, Indah pun kembali pulang untuk bekerja," ujar AKBP Angga.

Setelahnya, Alvino kembali melakukan kekerasan kepada korban.

Puncaknya pada Selasa (10/6/2025).

Ketika itu, ZR terbangun dan menangis.

Alvino pun masuk ke kamar dan langsung memandikan bocah itu.

Namun, Alvino emosi lantaran bocah itu terus menangis.

Ia yang dikuasai amarah lantas mendorong ZR hingga kepalanya membentur sudut kloset.

Benturan itu membuat kepala bagian belakang ZR benjol.

Akibatnya, balita itu menangis histeris karena kesakitan.

Alvino sempat mengusap-usap kepala ZR dan merasakan adanya benjolan tersebut.

Bukannya berhenti, Alvino malah makin emosi melihat ZR yang terus menangis.

Dengan biadab, Alvino mencekik leher ZR menggunakan kedua tangannya sambil mengangkat tubuh kecil korban dengan posisi tercekik.

"Seiring itu Alvino juga membentak keras ZR dengan kata 'diam' berulangkali," ujar AKBP Angga.

ZR yang kesakitan disiksa pun semakin histeris. 

Beberapa menit kemudian, Alvino membawa ZR ke rumah orang tuanya di Desa Koto Taluk.

Di sana, Alvino lagi-lagi menyiksa ZR.

Tubuh balita itu didorong hingga tersungkur.

Ia juga mencengkeram perut ZR sekuat tenaga.

Setelahnya, Alvino pergi mengambil buah kelapa dan meninggalkan korban seorang diri di rumah.

Beberapa menit kemudian, Alvino masuk ke rumah, namun tidak melihat keberadaan ZR.

Alvino pun mencari di sekitar rumah lalu melihat ZR tak sadarkan diri dengan posisi tertelungkup di depan pintu samping rumah.

"Sepertinya, ZR berusaha kabur dari kekejaman Alvino, namun ia tidak kuat lagi dan tersungkur di depan pintu," ujar AKBP Angga.

Di hari yang sama, Alvino meminta pertolongan adik laki-lakinya berinisial F untuk menbawa ZR ke Puskesmas Teluk Kuantan.

Setibanya di Puskesmas, Alvino menjelaskan kepada pihak medis jika ZR mengalami kecelakaan lalu lintas.

"Pihak medis pun melakukan tindakan sesuai SOP. Namun, karena kondisi ZR sangat parah, Puskesmas pun melarikan ZR ke IGD RSUD Teluk Kuantan," ungkap AKBP Angga.

Sementara itu, Wiji bersama KZ menemui Indah.

Wiji mengatakan kepada Indah, ZR masuk rumah sakit karena ditabrak lari pengendara motor.

Indah pun bergegas ke rumah sakit untuk menemui putrinya.

"Dari keterangan Dokter RSUD Teluk Kuantan ke Indah, anaknya itu mengalami banyak lebam pada bagian badan tangan leher dan kepala," tandas AKBP Angga.

Keesokan harinya, Rabu (11/6/2025) sekira pukul 16.00 WIB, ZR menghembuskan nafas terakhirnya.

Indah yang curiga dengan luka yang dialami putrinya lantas mendatangi Polres Kuansing untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Setelah ibu korban melaporkan kejadian tersebut pihak kepolisian mendatangi kamar mayat dan melihat kondisi mayat anak korban. Di sana ia histeris melihat luka lebam di sekujur tubuh anaknya," terang AKBP Angga.

Hari itu juga, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan autopsi.

Selain itu, pihak kepolisian langsung mengamankan Alvino dan Wiji.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved