Berita Viral
Hermin Lega Jadi PPPK usai 22 Tahun Mengabdi, Tak Masalah Meski 6 Bulan Lagi Pensiun: Bersyukur
Kisah pegawai honorer akhirnya diangkat sebagai PPPK setelah 22 tahun ini menjadi sorotan. Namun mirisnya, pengangkatannya enam bulan sebelum pensiun.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah pegawai honorer akhirnya diangkat sebagai PPPK setelah 22 tahun ini menjadi sorotan.
Namun mirisnya, pengangkatannya dilakukan enam bulan sebelum ia pensiun.
Kisah ini dialami Hermin Mangalla.
Hermin resmin menjadi PPPK di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) 2024.
Ia telah mengabdi selama 22 tahun sebagai tenaga honorer di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sultra dan kini ditempatkan sebagai staf pengolah makanan pasien di bagian gizi rumah sakit jiwa tersebut.
Perempuan yang berdomisili di Laute Baru I, Kelurahan Tobuuha, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari ini merupakan ibu dari tiga anak, dan suaminya telah pensiun sejak 11 tahun lalu.
Baca juga: Guru Susi Setor Rp55 Juta ke Oknum Pegawai Disdik Dijadikan PPPK Ternyata Nihil, Tagih Uang Kembali
Meski masa tugasnya sebagai PPPK hanya tersisa beberapa bulan, Hermin tetap bersyukur atas pengangkatan tersebut.
Saat ini, usianya 57 tahun dan akan memasuki masa pensiun pada Februari 2026.
“Perasaan saya sangat senang. Sekalipun saya sudah 22 tahun honorer dan baru lolos PPPK tahun ini, saya tetap bersyukur, meskipun hanya menjalaninya beberapa bulan,” ujar Hermin usai menerima SK pengangkatan di halaman Kantor Gubernur Sultra, Kota Kendari, Senin (16/6/2025), dikutip dari Tribun Sultra.
Hermin menyampaikan mulai bekerja di RS Jiwa Sultra sejak 2003 sebagai cleaning service atau petugas kebersihan.
Tak lama berselang, ia menerima SK honorer dan dipindahkan ke bagian tata usaha untuk menangani administrasi.
Beberapa tahun kemudian, ia ditugaskan di ruang radiologi membantu proses pencucian klise foto.
Selanjutnya, ia dipindahkan ke bagian gizi, tempatnya bekerja hingga kini selama lebih dari 10 tahun.
“Pertama kali saya digaji sebagai honorer sebesar Rp100 ribu pada tahun 2003,” tuturnya.

Hermin mengungkapkan sebelumnya dirinya pernah terdata dalam honorer kategori dua (K2).
Seluruh berkas telah ia serahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Inspektorat untuk proses verifikasi.
“Saya pernah ditelepon dari Inspektorat, katanya nama saya sudah masuk daftar. Waktu itu masih pakai telepon rumah, dan itu masa awal pengangkatan K2. Tapi setelah ditunggu-tunggu, teman-teman saya sudah dapat SK, saya tidak,” ujarnya.
Meski demikian, ia tetap bersabar.
Sang suami selalu memberi semangat agar terus berharap dan yakin akan ada jalan.
“Suami saya bilang, mungkin belum waktunya. Bisa jadi nanti akan ada jalan, dan hari ini saya resmi sebagai PPPK,” jelasnya.
Baca juga: Guru PPPK Rugi hingga Rp500 Juta Rekening Dibobol Mantan Karyawati Bank, Saldo Pelaku Cuma Rp80 Ribu
Sementara itu, nasib guru honorer setor Rp55 juta ke oknum pegawai Disdik karena dijanjikan bakal diangkat PPPK viral di media sosial.
Namun ternyata guru honorer tersebut justru ketipu.
Ia tak pernah dijadikan PPPK melalui oknum tersebut.
Kini ia menagih uangnya untuk dikembalikan.
Tak cuma guru honorer tersebut, ada 22 rekan sejawat juga menjadi korban kelakuan oknum pegawai Disdik.
Kasus ini menimpa Dwi Susilowati, guru di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Bu guru ini ditipu hingga Rp55 juta oleh oknum pegawai di lingkungan Disdik yang menjanjikannya lolos menjadi pegawai PPPK.
Dwi Susilowati yang akrab disapa Bu Susi ini mengakui awalnya tergiur dengan iming-iming diangkat derajatnya dari yang semula guru honorer menjadi pagawai PPPK pada rekruitmen 2019 silam.
“Saya korban tahun 2019, senilai Rp55 juta. Saat itu, usia kami kan 35 tahun keatas, dijanjikan untuk dipermudah,” ujar Bu Susi, Jumat (13/6/2025).
Sebagai single mom, harapan Bu Susi hanya sederhana, dapat hidup lebih baik mendapat upah layak dari peluhnya mengajar puluhan tahun.
“Saya hanya ingin hidup lebih baik. Anak saya butuh biaya sekolah, dan saya satu-satunya tulang punggung keluarga. Tapi malah tertipu,” timpalnya.
Bu Susi juga mengaku nasib pilu ini tidak hanya dialami oleh dirinya saja.
Baca juga: Senyum Guru Supriyani Kini Digaji Rp3 Juta Usai Diangkat Jadi PPPK: 16 Tahun Bisa Tercapai Cita-cita
Sebanyak 22 rekan sejawatnya juga menjadi korban.
Para guru honorer tersebut dijanjikan akan diloloskan menjadi PPPK oleh Sri Wijayanti, seorang oknum yang mengaku sakti memiliki akses dan pengaruh di lingkungan Disdik.
Bu Susi bersama puluhan guru honorer lainnya pun terpedaya hingga menyetor sejumlah uang kepada Sri Wijayanti.
Jumlahnya bervariasi.
Bu Susi sendiri menyebut telah menyetorkan uang senilai total Rp55 juta.
“Saya waktu itu berpikir positif. Mungkin ini jalan dari Tuhan untuk mengubah nasib saya. Tapi ternyata saya ditipu,” tuturnya lirih.
Ironisnya, uang yang disetorkan tak kunjung membawa kejelasan.
Dari tahun ke tahun Bu Susi bersama korban yang lainnya menanti namun hasilnya nihil.
Praktik nakal yang dilakoni oleh SW pun akhirnya mencuat.
Bu Susi mengaku beberapa kali dipanggil oleh Disdik bersama sejumlah korban lainnya untuk dimediasi dengan terduga pelaku.
Namun hingga kini, tak ada itikad baik maupun kepastian soal pengembalian uang.
Lebih lanjut, Dwi menegaskan Sri Wijayanti tidak pernah mencatut nama pejabat tertentu saat melakukan aksinya.
Rupanya Allah berkehendak lain.
Di balik cobaan yang dialami Bu Susi ada rencana indah.
Dia dinyatakan lolos dan telah menerima SK pengangkatan PPPK secara murni.
Meski menjadi korban penipuan, Bu Susi dan sejumlah guru lainnya belum melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum.
Alasannya sederhana, mereka hanya ingin uang mereka kembali.
“Kami sudah lolos PPPK secara murni. Kami tidak ingin masalah ini merusak status kami. Kami hanya ingin keadilan,” pungkasnya.
pegawai honorer
PPPK
Hermin Mangalla
Sulawesi Tenggara
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Bocah SD Panjat Tiang Bendera Pasang Tali Pengait yang Lepas saat Upacara, Camat: Pahlawan Cilik |
![]() |
---|
Sosok Fitra Paskibraka Konawe 2025 Viral Tetap Tegap Berjalan Meski Sepatu Copot Sebelah |
![]() |
---|
Deretan 36 Nama Kapolda setelah Mutasi Agustus 2025, Terbaru 7 Pimpinan Berganti |
![]() |
---|
Mantan Menteri Kecewa Selepas Tak Lagi Menjabat, Soroti Ekspor Indonesia Pada Terumbu Karang |
![]() |
---|
Daftar 76 Paskibraka HUT ke-80 RI di Istana, Pelajar Terpilih dari 38 Provinsi di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.