Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bocah 5 Tahun Ditemukan Dikurung, Tak Makan 5 Hari & Kaki Pincang, Ibu Kuak Kelakuan Eks Suami

Saat ditemukan, kondisi sang bocah cukup memprihatinkan, kondisi tubuhnya terlihat banyak memar dan kaki pincang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Banjarmasinpost.co.id/Rifqi Soelaiman
BOCAH DITEMUKAN TERKURUNG DI GUDANG - Keluarga melaporkan kasus bocah dikurung di gudang ke Sat Reskrim Polresta Banjarmasin, Sabtu (14/6/2025). Sebelumnya, bocah berusia 5 tahun tersebut ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di dalam gudang rumah. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang bocah perempuan usia 5 tahun ditemukan terkurung dalam gudang rumah kosong di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Bocah berinisial R tersebut ditemukan sendirian di dalam gudang yang gelap dan terkunci dari luar, Jumat (13/6/2025).

Ia ditemukan pemilik rumah, ketika sedang mengecek rumah yang baru dibelinya.

Baca juga: Pengamen Tunanetra Ngamuk usai Dibanting saat Dirazia, Wali Kota Minta Kerja Jadi Tukang Pijat

Saat ditemukan, R dalam kondisi cukup memprihatinkan.

Kondisi tubuhnya pun terlihat banyak memar dan kakinya pincang.

Kepada orang yang menemukannya, bocah perempuan tersebut mengaku sudah lima hari tidak makan.

R pun mengaku berada di dalam gudang setelah disiksa ayah kandungnya dan ditinggalkan seorang diri.

Temuan ini pun mengundang keprihatinan warga.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke ketua RT dan pihak kepolisian.

Dokumentasi awal kondisi anak itu pun beredar di media sosial hingga viral.

"Pas ketemu tadi kondisinya mengenaskan, pipinya bekas dipukul. Sumpah, kasihan tidak tega," tulis akun Instagram @zahra.aniiiiisa dalam unggahan yang memperlihatkan kondisi anak tersebut.

Setelah viral di media sosial, seorang wanita bernama Mira mengaku kalau dirinya ibu kandung korban R.

Setelah mengetahui keberadaan buah hatinya, ia bergegas ke lokasi dan membawa anak tersebut.

Mira mengaku bila R merupakan anaknya buah dari pernikahan dengan seorang pria berinisial A (28).

Namun, Mira dan A bercerai, ketika R berusia 1 tahun 9 bulan.

Setelah perceraian, R sempat tinggal bersama Mira.

Namun, dua tahun lalu, A meminta agar anak diasuh olehnya.

Mira mengaku mengizinkannya, karena mempertimbangkan status A sebagai ayah kandung.

Namun, sejak saat itu, komunikasi antara keduanya terputus.

Mira tidak lagi mengetahui kabar sang anak, bahkan pesan-pesannya kepada sang mantan suami pun tidak dibalas.

"Saya sempat mendengar kabar anak saya dipukul, tapi saya tidak tahu di mana mencarinya," ujar Mira, dikutip dari Banjarmasin Post, Minggu (15/6/2025).

Baru setelah video viral beredar, Mira mengetahui lokasi anaknya.

Baca juga: Wali Murid Lega Sekolah Bodong Dalih Kurikulum Cambridge Akhirnya Disegel, Minta Uang Dikembalikan

Dari pengakuan sang anak, lanjut Mira, dirinya mengalami sejumlah kekerasan seperti dipukul dan dibanting.

Ia juga mengaku merasa sakit di bagian tubuh tertentu.

Kasus kini sedang dalam penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Banjarmasin.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit PPA Polresta Banjarmasin, Ipda Partogi Hutahaean membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan kini tengah melakukan proses pendalaman.

"Benar, saat ini laporan sudah kami terima dan sedang kami selidiki," ujar Partogi singkat.

Pihak kepolisian saat ini masih mengumpulkan bukti dan keterangan tambahan untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Sementara anak tersebut sudah dalam pengawasan pihak keluarga.

Diupayakan agar R mendapat penanganan medis serta pendampingan psikologis.

Kejadian di tempat lain, seorang bocah berusia 7 tahun inisial MK alias Marwah ditemukan terlantar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).

Penemuan MK dalam kondisi lemas tak berdaya membuat pedagang di Pasar Kebayoran Lama syok.

Bahkan, Satpol PP sampai menangis saat melihat kondisi MK yang miris dengan tubuh kurus kering.

Bak kekurangan gizi, MK bahkan memiliki kondisi wajah yang memprihatinkan.

Kulit wajahnya melepuh serta keriput seperti luka bakar.

Rupanya, Marwah disiksa lalu dibuang orang tuanya.

Satpol PP dibuat terkejut dengan pengakuan MK sebelum dibuang orang tuanya.

Kasatgas Pol PP Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, Muhidin, adalah sosok pertama yang mengevakuasi MK ke Puskesmas.

Hati Muhidin dibuat pilu saat melihat kondisi bocah perempuan tersebut.

Dari hasil penyelidikan Muhidin, terungkap kapan MK dibuang orang tuanya di emperan toko Pasar Kebayoran Lama.

"Berdasarkan pengakuan dari MK, beliau itu dibawa orang tuanya ke sini," ungkap Muhidin.

"Dilihat saksi dari security itu mereka jam 2 malam sudah ada di sini," imbuhnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (12/6/2025).

Kepada Satpol PP, MK sempat bercerita tentang asal-usulnya.

Ternyata MK berasal dari Surabaya, Jawa Timur, sebelum akhirnya tiba di Jakarta.

Baca juga: Bocah Mendadak Pulang saat Main, Ketakutan Ulah Pegawai Minimarket usai Top Up Games Rp30 Ribu

"Menurut cerita MK, beliau naik dari Stasiun Pasar Turi Surabaya, turun di stasiun sini, naik ojek dan sekitar jam 2 sudah ada di sini."

"Enggak (ada yang melihat orang tua MK), karena kan tidak ada orang di sini. Pas udah mau paginya baru mulai banyak. Ini juga kita temukan sekitar jam 7," beber Muhidin.

"Setelah mendapatkan laporan dari security, kita cek sekitar jam 7, kita ke TKP bersama Pak Eko, kondisi MK ini sudah keadaan lemas."

"Cuma dalam berbicara sangat nyata sekali kita dapat simak pembicaraannya," sambungnya, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Tak hanya menceritakan asal-usulnya, MK juga mengurai kisah sedih kehidupannya.

Bertubuh kurus dan lesu, MK ternyata sudah lama tak makan.

Sehingga saat dievakuasi, ia langsung minta makanan.

"Sempat kita ajak ngobrol, MK pagi-pagi minta makan dan minta jajan TikTok, saya juga enggak ngerti. Akhirnya saya bawa ke Puskesmas."

"Kita tawarkan makan, dia minta Indomie, kata dokter jangan makan Indomie dulu, akhirnya kita belikan bubur," beber Muhidin.

Sosok bocah 7 tahun berinisial MK ditemukan tergeletak lemas di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Belakangan terkuak lima fakta dari kasus penganiayaan bocah tersebut termasuk nama ayah yang menyiksanya.
Sosok bocah 7 tahun berinisial MK ditemukan tergeletak lemas di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Belakangan terkuak fakta dari kasus penganiayaan bocah tersebut termasuk nama ayah yang menyiksanya. (Tribun Jakarta)

Lebih lanjut, MK juga menceritakan soal penyiksaan sang ayah terhadapnya.

Yakni MK dibacok hingga dihajar oleh sang ayah sampai babak belur.

Hal itulah yang membuat tubuh MK penuh luka memar.

"Kemarin belum lama dia dikasih makan. Tapi nasinya sudah bau. Bapaknya marah, kakinya dibacok. Ada luka bacok sekitar 5-6 cm."

"Matanya ini lebam biru. Ada biru bekas ditonjok katanya," ujar petugas Satpol PP Eko.

Bukan cuma baru-baru ini dianiaya, MK mengaku sudah lama disiksa sang ayah.

Bahkan tulang bahu MK patah hingga keluar diduga akibat penganiayaan dari sang ayah.

"Tadi kita tanya anak tersebut. Ayahnya sangat kejam katanya. Dia dibakar di sawah. Diobatin, tapi disiksa lagi," akui Eko.

Dari hasil pemeriksaan tim dokter Puskesmas, diduga MK sudah lama disiksa oleh sang ayah sampai lukanya menghitam di tubuh.

"Setelah tadi kita bawa ke Puskesmas. Ternyata setelah dibuka ini tulangnya nongol keluar."

"Jadi bekas dipelintir. Itu mungkin sudah lama. Jadi sudah hitam," pungkas Eko.

Baca juga: Terima Telepon dari Orang Ngaku Customer Service, Pria Lemas Uang Rp38 Juta di Rekening Hilang

Banyak bercerita tentang kehidupan mirisnya, MK juga menguak identitasnya.

MK menyebut nama ayah yang menyiksanya yakni Yusuf Arjuna.

Sedangkan ibu kandung MK sudah lama meninggal dunia.

"MK ini dia menyebutkan nama orang tuanya, (ayah) bernama Yusuf Arjuna."

"Ibunya Ibu Siti, itu pun ibu sambung, karena ibu pertamanya sudah meninggal," ungkap Muhidin.

Terkait kasus penganiayaan dan penelantaran bocah asal Surabaya tersebut, pihak kepolisian segera bertindak.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih menyebut, kasus tersebut telah diambil alih oleh Bareskrim Polri.

Kini, penyidik tengah memeriksa rekaman CCTV yang memperlihatkan keberangkatan korban dan ayahnya dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

Dari temuan sementara, terkuak luka jenis apa saja yang dialami oleh korban.

"Luka bakar, memar, dan luka bekas pisau," ujar Kasatpol PP Kebayoran Lama, Dian Citra.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved