Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Sekolah Swasta Elite di Bekasi Kini Digembok Gegara Diduga Bodong, Ortu Minta Kembalikan Uang

Setelah dilaporkan oleh puluhan orangtua murid, sekolah swasta elite di Kota Bekasi, Jawa Barat, mendadak berhenti beroperasi pada Senin (16/6/2025).

Wartakotalive.com/Rendy Rutama
SEKOLAH ELITE BODONG - Momen saat orangtua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib sekolah swasta bodong di Bekais kini digembok.

Imbasnya siswa gagal mengikuti ujian susulan.

Setelah dilaporkan oleh puluhan orangtua murid, sekolah swasta elite di Kota Bekasi, Jawa Barat, mendadak berhenti beroperasi pada Senin (16/6/2025).

Mereka melapor ke Mapolres Metro Bekasi karena merasa ditipu oleh pengelola sekolah tersebut pada Minggu (15/6/2025).

Orangtua murid mengaku kecewa karena banyak program sekolah yang dijanjikan tidak berjalan, padahal mereka telah membayar biaya masuk hingga puluhan juta rupiah.

Kini, setelah gelombang protes terjadi dari pihak orangtua, pihak sekolah justru menutup dan menghentikan kegiatan belajar mengajar secara mendadak.

Pintu sekolah swasta yang berlokasi di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara itu dikunci dan digembok.

Baca juga: Sambut Libur Sekolah, Ratusan Siswa SD Meriahkan Festival Olahraga Tradisional di Lamongan

Pada Senin (16/6/2025), pihak orangtua murid mengaku kembali dibuat kecewa.

Pasalnya, siswa diminta datang ke sekolah untuk mengerjakan ujian susulan.

Namun, orangtua siswa bernama Nurhaliza (33) terkejut, lantaran sekolah tiba-tiba libur tanpa pemberitahuan.

"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa kayak gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (16/6/2025).

Nurhaliza menjelaskan, dirinya hanya mendapatkan informasi agar anaknya datang ke sekolah pada Senin, untuk mengikuti ujian susulan.

Sebab, kata Nurhaliza, anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.

"Minggu lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini, tapi ya gitu digembok (sekolah-red) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," jelasnya.

Terkait dugaan penipuan, Nurhaliza mengaku curiga terhadap sistem pembelajaran di sekolah tersebut.

Sebab, sebuah program fasilitas konseling dari psikolog untuk anaknya tak terealisasi.

"Jadi saya selama anak saya sekolah di sini tidak pernah ketemu psikolog," tuturnya.

Selama anaknya bersekolah, Nurhaliza juga mengungkapkan biaya yang tak sedikit untuk membayar fasilitas yang akan didapatkannya.

Namun, beberapa program justru tak terlaksana sama sekali meskipun sudah membayar hingga jutaan rupiah.

Dia berharap pihak pengelola sekolah dapat bertanggungjawab dengan mengembalikan uang orangtua siswa.

"Sebaiknya bertanggungjawab pihak sekolah dan kembalikan uang yang sudah terlanjur bayar, saya juga masih ada uang pangkal di sekolah ini udah kebayar Rp7,3 juta," harap Nurhaliza.

SEKOLAH ELITE BODONG - Momen saat orangtua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan.
SEKOLAH ELITE BODONG - Momen saat orangtua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan. (Wartakotalive.com/Rendy Rutama)

Baca juga: Kasus Kematian Siswa SMK di Sungai Brantas Mojokerto Terungkap, Paman Teman Sekolah Jadi Tersangka

Diberitakan sebelumnya, aksi orangtua melapor ke polisi atas dugaan penipuan akibat gagalnya proses mediasi pada Sabtu (14/5/2025).

Satu di antara orangtua murid, Silvia Legina (30), mengatakan dugaan penipuan menguat seusai para orang tua murid dijadwalkan berkumpul untuk mencari solusi dengan bertemu pihak sekolah.

Hanya saja, setelah menunggu enam jam, pihak orangtua justru tidak kunjung mendapat kepastian dan kejelasan. 

"Jadwalnya itu pertemuan orangtua murid atas keputusan rapat pihak sekolah dan yayasan dan lawyer, tapi dari 14.30 WIB sampai semalam tidak ada titik temu," kata Silvia, Minggu (15/6/2025).

Silvia menyebutkan, biaya masuk sekolah mencapai Rp23 juta, belum termasuk iuran bulanan sekitar Rp2 juta. 

Ia merasa kecewa karena dana sebesar itu tidak sebanding dengan layanan dan program yang dijanjikan.

"Pendaftaran sekira Rp23 juta tapi di luar uang bulanan, jadi Rp23 juta itu termasuk activity fee sama uang bulanan sekolah selama tiga bulan, tapi bulanan ke empat kami bayar lagi kurang lebih Rp2 juta per bulan, makanya dengan biaya yang menurut saya mahal itu kami kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan," lanjutnya.

Kekecewaan serupa diungkapkan oleh Benny Sugeng Waluyo (42), orangtua dari anak berkebutuhan khusus (ABK), yang semula tertarik menyekolahkan anaknya di sana karena adanya program inklusi dan dukungan psikolog. 

Namun, ia mengaku tidak melihat realisasi dari layanan tersebut selama anaknya belajar di sana.

"Tapi selama anak kami sekolah di sini realisasi itu tidak ada," kata Sugeng, Minggu (15/6/2025).

Benny pun merasa upayanya untuk memberikan pendidikan terbaik menjadi sia-sia dan memutuskan untuk ikut melaporkan pihak sekolah ke polisi.

"Kecewa sangat, masalahnya anak berkebutuhan khusus ini kan berbeda, kami sebagai orangtua kan harus ekstra tapi ternyata ekstra yang kami berikan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan itu membuat kami kecewa, sekarang kami melaporkan pihak sekolah ke polisi," tutupnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved