Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dapur Desa Menembus Digital: KWT Kediri Sulap Cabai Jadi Produk Unggulan Lewat Bank Indonesia

Dari ladang cabai di lereng Gunung Kelud, Desa Kebonrejo Kabupaten Kediri, sekelompok ibu-ibu tangguh membuktikan bahwa dapur desa bisa menembus pasar

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Dari ladang cabai di lereng Gunung Kelud, Desa Kebonrejo Kabupaten Kediri, sekelompok ibu-ibu tangguh membuktikan bahwa dapur desa bisa menembus pasar digital.  

Upaya para perempuan tani ini menjadi contoh nyata dari strategi Bank Indonesia dalam membangun ketahanan ekonomi berbasis komunitas. Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menyoroti pentingnya dukungan menyeluruh terhadap komoditas strategis seperti cabai yang berpengaruh pada inflasi dan kesejahteraan petani.

“Klaster cabai di dataran tinggi Kebonrejo adalah salah satu yang sangat potensial. Namun, klaster ini juga menghadapi tantangan air saat musim kemarau. Karena itu, kami tidak hanya mendukung dari sisi hulu seperti irigasi dan rumah bibit, tetapi juga dari sisi hilir melalui pelatihan pengolahan dan pemasaran produk,” ujar Yayat.

Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam rantai nilai pertanian sangat penting, terutama untuk mendorong kemandirian ekonomi desa dan menjaga kesinambungan produksi pangan lokal.

“Kami ingin mendorong kemandirian dan ketangguhan kelompok masyarakat, khususnya perempuan. Lewat pelatihan dan pendampingan ini, mereka bisa berkontribusi besar terhadap stabilitas pasokan dan harga pangan,” tambahnya.

Program UMKM Subsisten ini mencakup berbagai aspek: mulai dari manajemen
Program UMKM Subsisten ini mencakup berbagai aspek: mulai dari manajemen dapur olahan, pembuatan label dan kemasan, hingga strategi pemasaran digital

Produk sambal dan saus buatan KWT Lestari Kelud telah menjangkau pembeli dari berbagai daerah di Jawa Timur. Salah satunya adalah Indra (33), warga Kecamatan Pare, yang sudah menjadi pelanggan tetap.

“Rasanya beda dengan sambal biasa. Ada pedas yang khas, bumbunya terasa alami. Saya sering beli sambal cumi dan saus cabainya. Dulu kenal dari teman, sekarang malah langganan,” tutur Indra.

Kesuksesan program pelatihan produksi dan pengemasan olahan cabai yang difasilitasi Bank Indonesia menjadi bukti nyata komitmen dalam menjaga keberlanjutan ekosistem cabai di wilayah Kediri.

Langkah ini bukan hanya memberdayakan perempuan desa, tetapi juga menjadi strategi konkret untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga komoditas yang kerap memicu inflasi, seperti cabai.

Dengan mendorong hilirisasi produk melalui pelatihan, digitalisasi pemasaran, dan pendampingan perizinan, Bank Indonesia membuka akses yang lebih luas bagi petani dan pelaku usaha desa untuk menghasilkan produk cabai olahan dengan kualitas, kontinuitas, dan kapasitas yang terjamin. Inilah langkah nyata membangun ekonomi desa yang mandiri dan berdaya tahan, sekaligus mendukung kestabilan harga pangan di tingkat lokal maupun regional.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved