Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

19 Tahun Mengabdi, Agus Petugas Kebersihan SDN Hanya Digaji Rp 250 Ribu, Awal Kerja Cuma Rp 35 Ribu

Seorang petugas kebersihan di sebuah SD di Bondowoso menceritakan kisahnya yang tak pernah mendapatkan gaji di atas Rp 250 ribu meski setia mengabdi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
CUMA DIGAJI RP 250 RIBU - Sosok Agus Subiantoro, seorang PTT yang nyambi jadi pemulung. Agus Subiantoro saat bertugas mengangkut sampah di Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso pada Jum'at (20/6/2025). 

Kendati pekerjaan sampingannya di 3 lokasi berbeda yang tak berdekatan.

Agus memastikan tugasnya sebagai petugas kebersihan dan waker di sekolah tak pernah terbengkalai.

Karena Agus selalu mengutamakan tugasnya di sekolah dulu.

Baru kemudian berangkat mengangkut sampah dari satu rumah ke rumah lainnya dengan menaiki sepeda astrea yang telah modifnya bisa menarik gerobak sampah.

Baca juga: Nasib Oknum Pejabat Polisi Lempar Telur Panas ke Pegawai Warkop, Warga Resah, Polda Masih Bungkam

"Kalau ada tamu di sekolah untuk sementara nunggu, paling tidak sampai jam 10 baru saya ambil sampah," jelasnya. 

Pendapatannya dari membuang sampah bisa mencapai Rp 1,45 juta per bulan. Karena, di tiga RT itu ada yang dibayar Rp 400 ribu, Rp 450 ribu, hingga Rp 600 ribu.

Kendati pendapatan sebagai pembuang sampah dan pemulung lebih besar. Agus mengaku tak pernah protes akan honornya dari sekolah. Karena, sebagaimana namanya Sukwan yang berarti sukarelawan. Belum lagi memang sekolahnya kecil.

"Jadi tak pernah menuntut naik gaji, yang penting saya tetap kerja. Kalau masalah rejeki apa katanya yang maha kuasa," ujarnya.

"Saya tak minta berhenti, kan saya dapat rumah dinasnya itu," jelasnya.

Baca juga: 3 Nama Calon Sekda Bondowoso Diumumkan, Bupati Diminta Segera Pilih Satu

Ia mengaku dari hasil kerjanya ini dirinya bersyukur bisa menyekolahkan hingga menikahkan anaknya.

Dia pun berbangga hati, berkat kerjanya ini dirinya berhasil menyekolahkan anak ke tiganya hingga menjadi seorang TNI AL. Anaknya masuk pendidikan pada 2023, dan mendapatkan penempatan penugasan tahun 2024 di perbatasan Filipina-Indonesia.

"Anak yang bungsu, anak pertama dan ke dua sudah menikah semua. Rejeki anak berbeda-beda," pungkasnya.

Untuk informasi, Agus ikut serta bersama puluhan guru tidak tetap (GTT) dan PTT  mendatangi ke DPRD pada Kamis (19/6/2025) kemarin.

Mereka menyuarakan 900an GTT dan PTT, khususnya  yang masuk R2 dan R3 yang tidak ada kejelasan status dan honor mereka.

Padahal mereka telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun.

R2 merupakan GTT dan PTT yang sudah masuk database BKN.

 Dan R3 adalah GTT dan PTT belum msuk database BKN namun masa kerjanya cukup lama.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved