Berita Viral
Presiden AS Donald Trump Bantah Pernyataan Resmi Intelijennya Sendiri Soal Pengembangan Nuklir Iran
Sebelumnya, Direktur Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard menyatakan bahwa Iran tidak sedang mengembangkan senjata nuklir.
TRIBUNJATIM.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah pernyataan resmi dari intelijennya sendiri.
Sebelumnya, Direktur Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard menyatakan bahwa Iran tidak sedang mengembangkan senjata nuklir.
Namun pada Jumat (20/6/2025) lalu, Donald Trump secara terbuka membantah penilaian itu.
Dalam konferensi pers yang digelar setelah mendarat di New Jersey, Trump menegaskan bahwa komunitas intelijen AS salah dalam menilai program nuklir Iran dan menyatakan bahwa Iran tengah mengumpulkan bahan nuklir dalam jumlah besar yang dapat segera digunakan untuk pembuatan senjata nuklir.
Baca juga: Tolak Menyerah Seperti Permintaan Donald Trump, Iran Kirimi Israel Rudal Hipersonik Fattah-1

Dikutip dari Kompas TV, penolakan Trump ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat terkait program nuklir Iran, yang telah menjadi sorotan dunia internasional.
Dan menurut laporan-laporan badan internasional seperti Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran telah meningkatkan kapasitas pengayaan uranium hingga tingkat yang mendekati senjata nuklir, dengan stok uranium yang diperkirakan cukup untuk memproduksi beberapa senjata nuklir jika diperkaya hingga 90 persen.
Meskipun Gabbard dan komunitas intelijen AS menyatakan bahwa Iran belum mengambil keputusan final untuk memproduksi senjata nuklir, Trump menilai bahwa fakta pengumpulan bahan nuklir dalam jumlah besar menunjukkan niat Iran untuk segera mengembangkan senjata tersebut.
Konflik ini semakin memanas di tengah serangkaian serangan militer yang terjadi antara Israel dan Iran, termasuk serangan udara Israel ke fasilitas nuklir Iran dan serangan balasan rudal Iran ke wilayah Israel.
Trump menekankan perlunya sikap tegas terhadap Iran untuk mencegah negara tersebut memperoleh kemampuan nuklir yang dapat mengancam keamanan regional dan global.
Pernyataan Trump ini menimbulkan perdebatan di dalam komunitas intelijen dan politik AS, mengingat perbedaan pandangan antara Presiden dan badan intelijen nasional.
Sementara itu, dunia internasional terus memantau perkembangan situasi ini dengan cermat, mengingat potensi eskalasi konflik yang dapat berdampak luas.
Upaya diplomasi dan negosiasi masih berlangsung, namun ketegangan di lapangan menunjukkan bahwa jalan menuju penyelesaian damai masih penuh tantangan.
Israel ketakutan
Israel kini ketakutan hingga minta tolong dunia untuk menghancurkan program nuklir Iran.
Presiden Israel Isaac Herzog kini minta tolong untuk hal tersebut.
Afni Semringah 1000 Biji Pempeknya Ludes Terjual di Lokasi Demo, Meski Tak Paham Maksud Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Andri Diserang saat Nonton Karnaval, Pelaku Kesal usai Istrinya Dichat Korban |
![]() |
---|
Putro Penjual Soto Terpaksa Tetap Jualan saat Demo Ricuh di Grahadi, Butuh Biaya Kuliah Anak |
![]() |
---|
Sosok Arief Ojol Pakai Sepatu Nike Air Jordan saat Bertemu Wapres Gibran: Ini Rp200 Ribu Ori Nggak? |
![]() |
---|
Sosok Dalpedro Jadi Tersangka Anarkis di Sekitar Gedung DPR RI, Pernah Gugat Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.