Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelar Muf On, Pemkab Trenggalek Lakukan Konservasi Ekosistem Laut Selatan dengan Bioreeftek

Edy Soepriyanto, menjelaskan, kegiatan utama dari Muf On tersebut adalah melakukan penanaman terumbu karang menggunakan metode bioreeftek.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
MUF ON - Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto menambatkan tunas terumbu karang ke media bioreeftek dalam Mutiara Underwater Festival and Conservation (Muf On) di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/6/2025). Lebih dari 1.000 unit bioreeftek ditenggelamkan di perairan Mutiara 2 sejak tahun 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus meneguhkan komitmennya dalam mengoptimalkan potensi ekonomi hijau dan biru di wilayah pesisir selatan. 

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan menggelar Mutiara Underwater Festival and Conservation (Muf On) di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/6/2025).

Festival yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraan tersebut merupakan aksi konservasi ekosistem laut yang mendukung visi jangka panjang Kabupaten Trenggalek menuju daerah Net Zero Carbon, berpendapatan tinggi dengan daya saing kolektif sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045.

Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto, menjelaskan, kegiatan utama dari Muf On tersebut adalah melakukan penanaman terumbu karang menggunakan metode bioreeftek.

Bioreeftek merupakan struktur buatan dari batok kelapa dengan pemberat yang ditenggelamkan di perairan Pantai Mutiara.

"Ini merupakan ketiga kalinya kita gelar. Metodenya menggunakan bioreeftek, kita tanamkan benih terumbu karang dan tenggelamkan. Harapannya bisa tumbuh dan menjadi lokasi berkumpulnya ikan," kata Edy, Selasa (24/6/2025).

Baca juga: Berikut Jadwal Lengkap 41 Grup yang Berlomba di Festival Nasional Reog Ponorogo XXX 2025

Tahun ini, ada 200 unit bioreeftek yang ditenggelamkan.

Evaluasi tahunan yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan kualitas ekosistem laut secara signifikan, termasuk kembalinya populasi ikan yang sebelumnya sempat menghilang dari kawasan tersebut.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati, menambahkan, total donasi struktur karang buatan yang sudah ditanam di perairan Mutiara 2 sejak tahun 2023 telah mencapai lebih dari 1.000 unit.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga berbagai pihak donatur, perguruan tinggi negeri, hingga organisasi masyarakat.

"Metodenya beragam, dari model meja karang, laba-laba, hingga bioreeftek. Semua bertujuan memperbaiki dan mengkonservasi area terumbu karang yang rusak," ungkap Cusi.

Menurutnya, ekosistem bawah laut menunjukkan perkembangan menggembirakan.

Ikan-ikan yang sebelumnya sempat menghilang kini mulai muncul kembali.

Hal tersebut menjadi indikator bahwa kondisi lingkungan laut mulai pulih.

“Luas taman bawah laut saat ini sekitar tiga hektare dan akan terus kita perluas. Potensi wisata selam di kawasan ini luar biasa. Ke depan, kami bercita-cita mewujudkan Mutiara Diving Center karena kawasan ini sudah sangat layak untuk wisata diving,” tegasnya.

Festival ini menjadi salah satu wajah konkret dari pembangunan ekonomi biru dan hijau serta mengesampingkan ekonomi ekstraktif yang kini menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

Upaya pelestarian laut tak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga memiliki efek domino dalam sektor pariwisata bahari, perikanan berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat pesisir secara berkelanjutan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved