Mahasiswa UC Surabaya Ciptakan Game Edukatif, Bantu Siswa SD Belajar Matematika Lewat Cerita Rakyat

Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang bermain hingga 10 ronde tanpa merasa bosan.

Gabriella menilai itu sebagai tanda bahwa permainan yang ia buat berhasil diserap dan dipahami anak-anak.

“Kalau mereka bermain lancar, bisa pasang kartu, bisa berlanjut beberapa ronde, bahkan sampai 10 ronde lagi, itu berarti mereka paham,” ujarnya yakin. 

Ia menambahkan, banyak anak-anak yang terlihat sangat aktif saat bermain, bahkan saling berebut ingin menang. 

“Mereka sangat antusias ingin menang. Itu artinya mereka terlibat dan nggak merasa ini pelajaran matematika. Tapi ternyata, dari situ mereka belajar juga,” imbuhnya.

Desain yang unik dan menarik membuat Gabriella mendapat kesempatan untuk menampilkan permainan edukatif ini dalam pameran tugas akhir bertajuk Outlining Design 2025: UNLEASH! Dear Creativity yang digelar di atrium East Oval Ciputra World Surabaya pada awal Juni 2025 lalu.

Koordinator Tugas Akhir VCD UC Surabaya, Dr Shienny Megawati Sutanto mengungkapkan, Nusa Math terpilih melalui proses seleksi ketat, karena dinilai memiliki kekuatan visual sekaligus potensi untuk dikembangkan sebagai produk bisnis.

“Kurasi dilakukan secara dua lapis, oleh dosen dan juga pihak Beyond Market. Kami melihat tidak hanya dari desain visual, tapi juga dari kesiapan bisnis mahasiswa,” ujarnya.

Melalui inovasi ini, Shienny berharap Nusa Math bisa menjadi alternatif media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. 

"Game ini memiliki peluang untuk menjadi alat bantu pembelajaran resmi di sekolah dasar," pungkasnya.