Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dari Nomaden hingga Punya Pabrik, Ini Perjalanan 2 Sahabat Bangun Usaha Tepung Ikan di Banyuwangi

Tak banyak yang tahu bahwa di balik produk-produk pakan ternak dan udang yang beredar di Indonesia, ada peran penting industri pengolahan ikan seperti

Penulis: Muh Fitrah | Editor: Content Writer
Dok. Istimewa
BERBISNIS DENGAN KONSISTENSI - Dua sosok pengusaha di balik CV Biji Sesawi, Parwiyono dan Goenawan berhasil konsisten dalam berbisnis tepung ikan dengan memanfaatkan berbagai produk finansial dari CIMB Niaga. 

TRIBUNJATIM.COM - Tak banyak yang tahu bahwa di balik produk-produk pakan ternak dan udang yang beredar di Indonesia, ada peran penting industri pengolahan ikan seperti yang dijalankan CV Biji Sesawi.

Berbasis di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, perusahaan ini digawangi oleh dua rekan kerja, Parwiyono dan Goenawan, yang memulai usaha dari nol lebih dari dua dekade silam.

Kini, usaha mereka telah berkembang pesat dengan berhasil membangun fasilitas produksi tetap di atas lahan milik sendiri, menjadikan CV Biji Sesawi sebagai salah satu pemain penting di sektor produksi tepung ikan.

Meski perjalanan mereka penuh liku, banyak pelajaran penting bagi generasi muda pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya.

Diwawancarai secara eksklusif oleh Tribunnews pada Kamis (5/6/2025), Parwiyono dan Goenawan bercerita bagaimana mereka membangun bisnis bersama, termasuk dengan dukungan pembiayaan dari CIMB Niaga.

Parwiyono yang memulai karirnya sejak usia 19 tahun, awalnya bekerja di perusahaan pengolahan ikan, sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Muncar, kawasan pesisir yang terkenal sebagai pusat perikanan Jawa Timur.

“Di Muncar, saya ketemu Pak Goenawan. Kami kerja di tempat yang sama dan sering diskusi. Dari situ muncul ide untuk bangun usaha sendiri,” ujar Parwiyono.

Tahun 2002 menjadi titik awal dari CV Biji Sesawi. Dengan modal terbatas, mereka harus menyewa tempat produksi dan berpindah-pindah lokasi. Mereka bahkan menyebut fase awal itu sebagai “usaha nomaden”.

“Waktu itu belum punya lahan sendiri, jadi pindah-pindah. Tapi kami yakin, asal konsisten dan jujur dalam menjalankan bisnis, usaha tidak pernah menghianati hasil,” tambah Goenawan.

Baca juga: Kejar Mimpi Wealth Fest, CIMB Niaga Ajak Mahasiswa Berinvestasi dan Tingkatkan Literasi Keuangan

Dari Usaha Nomaden ke Produksi di Pabrik Sendiri

Setelah lebih dari 20 tahun, keduanya berbagi momen paling membanggakan, yaitu saat berhasil membangun pabrik di lahan milik sendiri pada tahun 2003. Sebuah pencapaian yang mereka perjuangkan dari titik nol.

“Kami terus berpindah-pindah dari satu pabrik ke pabrik lain. Akhirnya di pabrik ini, kami menetap sejak tahun 2003 dan bisa beli di tempat ini yang sebelumnya masih seluas 3000 meter persegi sekarang menjadi 12.000 meter persegi,” ujar Parwiyono.

Kini, CV Biji Sesawi tak hanya memperkuat posisinya di pasar lokal, tetapi juga terus menjajaki peluang ekspor ke mancanegara. Mereka yakin dengan peningkatan kapasitas dan efisiensi produksi, produk mereka bisa bersaing di pasar global.

Goenawan menambahkan bahwa dukungan mitra yang solid dan lembaga keuangan yang memahami karakter bisnis juga menjadi faktor penting.

Tak hanya itu, dalam berbisnis, CV Biji Sesawi menempatkan komitmen terhadap pelanggan sebagai prioritas utama. Parwiyono menekankan pentingnya menjaga kepercayaan, terutama dalam memenuhi pesanan dan kualitas produk.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved