Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dokter Kaget Pasien Kanker Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal, Keluarga Kesal Geruduk Rumah Sakit

Seorang dokter kaget ada pasien kanker hidup lagi setelah ia nyatakan meninggal dunia. Pihak keluarga pasien itu tak terima dan kembali mendatangi RS.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Freepik
CERITA PASIEN VIRAL - Foto ilustrasi seorang pasien kanker di India bernama Abhiman Girdhar Tayde (64) hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Insiden itu terjadi di Rumah Sakit (RS) Shivneri, Ulhasnagar, Maharashtra, India pada Kamis (12/6/2025) malam. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang dokter kaget ada pasien kanker hidup lagi setelah dinyatakan meninggal dunia.

Pihak keluarga pasien itu tak terima dan kembali mendatangi rumah sakit.

Peristiwa ini terjadi di India.

Pasien kanker itu diketahui bernama Abhiman Girdhar Tayde (64).

Abhiman dibawa keluarganya ke Rumah Sakit (RS) Shivneri, Ulhasnagar, Maharashtra, India pada Kamis (12/6/2025) malam.

Dokter yang menyatakan Tayde meninggal adalah Prabhu Ahuja yang dikenal juga sebagai pengelola RS Shivneri.

Dikutip dari Times of India via Kompas.com, insiden ini bermula ketika Abhiman tiba-tiba jatuh di rumahnya.

Dia sendiri menjalani perawatan kanker di di RS JJ Mumbai.

Putranya, Sachin dan kerabat lainnya segera membawanya ke RS Shivneri yang jaraknya tidak jauh dari rumah.

Prabhu Ahuja pun segera memeriksa Abhiman di luar rumah sakit.

Baca juga: Mayat Hidup Lagi di Bogor Ternyata Akal-akalan Kelabuhi Penagih Utang? Masuk Sendiri ke Peti Jenazah

Sambil berdiri, Prabhu memberi tahu pihak keluarga dengan menyatakan bahwa Abhiman telah meninggal dunia.

“Setelah Dr Ahuja menyatakan ayah saya meninggal, kami pulang ke rumah dan mulai mempersiapkan upacara terakhirnya, ketika kami menemukan bahwa ayah saya bernapas dengan berat,” kata Sachin.

Setelah itu, keluarga Abhiman segera membawanya ke rumah sakit swasta setempat untuk menjalani perawatan.

Dalam kurun waktu sekitar setengah jam, Abhiman kembali sadar.

Kesal dengan tindakan Ahuja, Sachin mendatanginya di rumah sakit awal.

Baca juga: VIRAL Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor, Terbongkar Skenario Pelaku Jika Berhasil Berpura-pura Mati

Mengklarifikasi kejadian itu, Ahuja mengatakan bahwa Abhiman sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri setibanya di rumah sakit.

Ahuja juga mengeklaim bahwa ia telah menyarankan keluarga untuk memindahkan pasien ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas ventilator.

Menurutnya, dia tidak dapat melihat denyut nadi karena konstruksi jalan yang bising.

"Saya melihat ada busa di mulut dan tidak ada suara napas. Saya menyarankan keluarga untuk mencari bantuan ventilator di tempat lain," kata dia dilansir dari News18, Rabu (18/6/2025).

"Kemudian, mereka kembali dan meminta sertifikat kematian, yang saya keluarkan, tidak menyadari bahwa dia selamat," imbuhnya.

Departemen Kesehatan Ulhasnagar Municipal Corporation (UMC) angkat bicara mengenai kejadian tersebut.

Seorang petugas UMC, dr Mohini Dharma mengakui, pihaknya belum mendapatkan laporan dari keluarga Abhiman.

"Dalam kasus ini, kami belum menerima keluhan dari keluarga Abhiman, tetapi sebagai suo moto (kemauan sendiri), kami telah menyampaikan pemberitahuan kepada dr. Ahuja dan memintanya untuk memberikan klarifikasi atas seluruh masalah ini,” tutur dia.

“Jika klarifikasi tersebut tidak memuaskan, maka kami akan membentuk sebuah komite yang akan menyelidiki seluruh kasus ini. Sesuai dengan temuannya, tindakan lebih lanjut akan diambil,” sambungnya.

Apabila Ahuja terbukti bersalah dalam kasus tersebut, lisensinya sebagai dokter dapat dibatalkan.

Berita Lainnya

Dalam berita lain, seorang dokter di Gurugram, Haryana, India dilaporkan telah mengangkat 8.125 batu empedu dari seorang pasien pria berusia 70 tahun.

Pasien yang tak disebutkan identitasnya itu menjalani operasi di Rumah Sakit Fortis Memorial Research Institute pada 12 Mei 2025 lalu.

Operasi itu berlangsung satu jam, sementara proses penghitungan batu empedu memakan waktu hampir enam jam.

Dikutip dari Deccan Chronicle, Kamis (22/5/2025), pasien telah menderita sakit perut kronis selama bertahun-tahun.

Pasien juga mengalami demam berulang kali, kehilangan nafsu makan, serta perasaan berat di dada dan punggungnya.

Baca juga: Ketakutan, Pria Pembunuh Penjual Nasi Bebek Bikin Ritual Agar Korban Hidup Lagi saat Matahari Terbit

Batu empedu sering terbentuk karena ketidakseimbangan kolesterol dan dapat berkembang menjadi banyak seiring berjalannya waktu.

Pasien tersebut awalnya menghindari pengobatan, namun kemudian dibawa ke rumah sakit setelah kondisinya semakin memburuk.

Penundaan pengobatan selama bertahun-tahun dilaporkan telah menyebabkan akumulasi batu yang begitu tinggi.

Semakin banyak batu empedu yang terbentuk, risiko terjadi komplikasi serius pun menjadi lebih tinggi jika pengobatan ditunda lagi.

Pemeriksaan USG menunjukan kantung empedu di tubuh pasien padat, sehingga perlu dilakukan operasi laparoskopi.

Baca juga: Istri Ceraikan Suami yang Hidup Lagi Usai Sempat Dinyatakan Meninggal, Satu Hal yang Jadi Sorotan

Dalam kasus ini, ribuan batu empedu dikhawatirkan bisa memicu pembentukan nanah di dalam kantung empedu, penebalan dan fibrosis dinding kantung empedu, serta peningkatan risiko kanker.

Adapun operasi laparoskopi adalah teknik pembedahan di mana sayatan kecil dibuat di perut untuk mengakses dan mengoperasi organ dalam.

Operasi atau bedah laparoskopi ini juga dikenal sebagai bedah lubang kunci dan bedah invasif minimal.

Dua hari kemudian setelah proses operasi pengangkatan ribuan batu empedu, sang pasien diperbolehkan pulang ke rumah.

“Pasien sekarang stabil dan bebas dari ketidaknyamanan,” kata dokter Amit Javed dilansir dari Times of India, Kamis (22/5/2025).

Wakil presiden dan direktur fasilitas rumah sakit tersebut, Yash Rawat memuji tim bedah atas komitmen dalam memberikan perawatan tingkat lanjut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved