Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keluarga Diperas Rp 40 Juta untuk Selamatkan TKI Bagas di Kamboja, Korban Disetrum hingga Dicambuk

Sebuah keluarga diperas Rp 40 juta untuk selamatkan TKI di Kamboja. Mereka adalah keluarga Muhammad Bagas Saputra (22), pemuda asal Kota Sukabumi

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar/Dian Herdiansyah - Dok. Disnakertrans Kota Sukabum
TPPO DI KAMBOJA - -Video TKI Bagas Saputra disiksa di Kamboja, Selasa 1 Juli 2025. Keluarga Bagas di Ciaul Sukabumi, Jawa Barat dimintai uang Rp 40 juta agar Bagas tak dibunuh. 

"Tanpa bekal dan dengan kendala bahasa, mereka terdampar hingga akhirnya bekerja sebagai scammer di Kamboja."

"Saat ini mereka berpindah-pindah lokasi dan kerap mengalami penyiksaan jika tidak memenuhi target," terang Abdul Rachman.

Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini kepada BP3MI untuk mendapatkan perlindungan.

"Kita akan terus berkoordinasi mengawal kasus ini sampai tuntas dan memastikan Bagas serta rekan-rekannya dapat dipulangkan dengan selamat," jelasnya.

Baca juga: Jenazah PMI Banyuwangi yang Meninggal di Kamboja Sudah di KBRI, Biaya Pemulangan Dibantu Pemkab

Dalam berita lain, nasib tragis menimpa keluarga TKI Ngadiman,  Cilacap, Jawa Tengah.

Tenaga Kerja Indonesia atau TKI itu meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di sebuah pabrik logam dan metal di Cheong Won, Korea Selatan, Rabu (25/6/2025).

Perusahaan kini diselidiki. 

Diduga ada kelalaian dalam kasus tersebut.

Melansir dari TribunJateng, Ngadiman diketahui bekerja di pabrik tersebut sejak Oktober 2024 melalui skema penempatan Government to Government (G to G).

Peristiwa nahas terjadi ketika ia tengah membersihkan konveyor mesin yang mengalami macet atau gangguan operasi.

Namun, saat proses pembersihan berlangsung, mesin konveyor tiba-tiba menyala kembali. 

Posisi tangan Ngadiman yang masih berada di dalam bagian mesin membuat tubuhnya tertarik masuk dan menyebabkan luka serius.

Rekan-rekan kerja yang melihat kejadian itu segera memberikan pertolongan dan membawa Ngadiman ke rumah sakit terdekat. 

Sayangnya, nyawa pria malang itu tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama.

"Jadi saat itu konveyor di tempat kerjanya ada sumbatan dan kotoran, lalu korban mau bersihin, tapi ternyata tangannya terikut dan badannya juga sekalian tertarik," ujar Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, di Terminal Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (29/6/2025) malam.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved