Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jalan Baru Ponorogo Diprediksi Semakin Ramai, Bakal Ada 'Pasar Minggu', Begini Konsepnya 

Jalan Suromenggolo atau biasa disebut Jalan Baru Ponorogo bakal semakin ramai ada keberadaan 'pasar minggu'

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
PASAR MINGGU - Suasana Jalan Suromenggolo atau biasa disebut Jalan Baru Ponorogo, Jatim, Kamis (3/7/2025). Bakal ada Pasar Minggu di lokasi. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Jalan Suromenggolo atau biasa disebut Jalan Baru Ponorogo bakal semakin ramai.

Ini setelah Paguyuban pedagang mengusulkan pemberlakukan kembali penutupan jalan sepanjang Suromenggolo itu. 

Di lokasi, bukan digelar car free day (CFD) seperti sebelumnya. Namun dikhususkan jual beli layaknya pasar.

Paguyuban menyebutnya “Pasar Minggu”

“Kami usulkan Pasar bukan CFD karena CFD sekarang ada di HOS Cokroaminoto,” ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Jalan Baru Ponorogo, Kamis (3/7/2025).

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, 2 Orang Luka-luka, 3 Rumah Warga Rusak

Dia menjelaskan usulan itu telah diajukan ke Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Ponorogo. Pun telah dibawa ke forum.

“Jadi nanti setiap hari minggu, mulai pukul 06.00-09.00 bakal ditutup jalannya,” kata Joko Dwi saat dikonfirmasi di Jalan Baru Ponorogo, Jatim.

Pedagang yang berjualan sepanjang jalan wajib menyumbang restribusi Rp 5-10 ribu setiap minggunya. Tergantung luas lapak di Jalan Baru.

Baca juga: Penjelasan Pelaksana Proyek Soal Viral Video Bocil Ulas Jalan Rusak Anggaran Rp 190 Juta di Ponorogo

“Pasca tidak jadi CFD, kesannya semrawut. Juga setelah aktivitas jualan juga banyak sampah,” terang Joko Dwi.

Sehingga, iuran tersebut bakal digunakan paguyuban untuk biaya kebersihan, serta restribusi dagang ke Pemkab Ponorogo. 

“Yang digaris bawahi adalah iuran hanya hari Minggu. Tidak setiap hari ya. Jadi biar kelihatan bersih juga pasca berjualan,” tegasnya.

Baca juga: Rencana Pemkab Ponorogo Utang Rp100 M untuk Infrastruktur, ini Reaksi Anggota DPRD

Kepala Disperdagkum Ponorogo Ringga Dwi Heri Irawan menyebut bahwa yang harus dicatat adalah bukan pasar.

Namun harus diakui pasca pemindahan lokasi cfd di Jalan Baru seakan-akan menjadi pasar.

“Dengan kondisi itu pedagang dan pengunjung tidak nyaman. Pengunjung terganggu banyak kendaraan lalu lalang. Pedagang omset turun pengunjung tidak nyaman,” urainya.

Baca juga: Sosok Titut Andin, Ketua Cabang Bhayangkari Ponorogo Gemar Berbagi, Sempat Menangis saat Ikut Tugas

Alasan itu, paguyuban pedagang Jalan Baru mendatangi kantor Perdagkum.

Pun dipertemukan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp), Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora).

“Kami memberikan gambaran bagaimana kondisi yang sebaiknya menurut regulasi. Kita lihat perkembangan disana seperti apa,” tegasnya.

Baca juga: Bukan Karangan Bunga, Ucapan HUT Bhayangkara ke-79 di Ponorogo Malah Berupa Bibit Pohon

Karena niatnya membantu pemerintah untuk menata sesuai ketentuan.

“Ada inisiatif kita tidak bisa melarang. Tetapi tidak boleh melanggar aturan,” terangnya.

Sehingga, dilakukan uji coba dan dilihat perkembangan.

“Jika tertata baik dan tidak melanggar aturan tetap berjualan, kalau sebaliknya tentu ada tindakan,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved