Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Optimalkan Potensi Tenaga Kerja, Pemkab Trenggalek Adakan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pemerintah Kabupaten Trenggalek berupaya mengoptimalkan potensi tenaga kerja lokal melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi (PBK).

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
PELATIHAN - Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek jurusan Tata Rias, Khusnatun Hidayah menunjukkan hasil riasnya saat penutupan PBK di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (7/7/2025). Sebanyak 100 peserta mengikuti PBK Disperinaker Kabupaten Trenggalek sebagai bekal menuju dunia kerja. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek berupaya mengoptimalkan potensi tenaga kerja lokal melalui pelatihan berbasis kompetensi (PBK).

Program yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) ini menyediakan lima bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan minat masyarakat.

5 bidang tersebut antara lain tata rias, tata busana, tata boga, teknik pengelasan, dan barbershop. PBK tersebut diikuti oleh 100 orang peserta dengan rincian 20 peserta di setiap jurusan.

Pelatihan untuk babershop dan tata boga dilaksanakan selama 18 hari, sedangkan pelatihan teknik las, tata rias pengantin, dan menjahit sebanyak 28 hari. 

Usai pelatihan, seluruh peserta mendapatkan dua sertifikat kompetensi, yakni dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Baca juga: Nelayan Trenggalek Heran, Pulau di Dalam Teluk Prigi Bisa Masuk Kabupaten Tulungagung

Kepala Disperinaker Trenggalek, Heri Julianto, menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar memiliki keterampilan praktis dan siap terjun ke dunia kerja.

"Kita tidak hanya melatih, tapi juga membekali mereka dengan sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional. Ini menjadi modal penting untuk bersaing di dunia kerja maupun membuka usaha sendiri," kata Heri ditemui usai penutupan PBK di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kabupaten Trenggalek, Senin (7/7/2025).

Dalam pelaksanaannya, Disnaker Kabupaten Trenggalek menggandeng sejumlah institusi dan lembaga mulai dari lembaga pelatihan kerja (LPK) Sanita untuk jurusan barbershop dan tata rias, LPK Tatik Modes untuk menjahit, serta SMKN 2 Trenggalek untuk teknik pengelasan. 

Kolaborasi ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan fasilitas yang dimiliki dinas.

Heri menjelaskan pemilihan 5 jurusan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan riil lapangan kerja di Trenggalek.

Selain itu, dari evaluasi tahun pada pelatihan sebelumnya menunjukkan jurusan seperti barbershop dan tata rias sangat diminati dan memiliki peluang kerja yang tinggi.

Walaupun demikian, Disnaker tidak akan melepaskan para peserta begitu saja dalam memasuki dunia kerja.

Mereka akan dimasukkan dalam grup komunikasi agar tetap mendapat pendampingan dan bimbingan dari instruktur maupun pihak dinas.

"Kalau ada kendala atau kesulitan, kita bantu sampai mereka benar-benar bisa bekerja atau berwirausaha," ucapnya 

Heri memaparkan, sekitar 80 persen lulusan pelatihan langsung mendapatkan pekerjaan atau bergabung dengan rekan yang sudah lebih dulu membuka usaha. 

"Ada yang ikut temannya yang sudah bekerja atau membuka usaha terlebih dahulu, setelah mendapatkan pengalaman barulah membuka usaha mandiri di bidang keahlian masing-masing," ucap Heri.

Baca juga: Jaksa Ponorogo Eksekusi Uang Pidana Pengganti Rp 902 Juta dari Terpidana Korupsi Proyek Jalan 

Dalam kesempatan itu, Heri juga menyebutkan ada dua peserta PBK yang difabel atau disabilitas. Menurutnya selama jurusan atau jenis pelatihannya cocok dan sesuai dengan peserta difabel tersebut, Disperinaker dengan tangan terbuka akan mengikutsertakannya dalam pelatihan.

Heri berharap ke depan Pemkab Trenggalek bisa memiliki UPT Balai Latihan Kerja (BLK) sendiri, agar tidak hanya bergantung pada anggaran daerah. 

"Dengan adanya UPT BLK, Trenggalek bisa mengakses lebih banyak program pelatihan dari pemerintah pusat maupun provinsi," jelasnya.

Sementara itu, seorang peserta jurusan Tata Rias Pengantin, Khusnatun Hidayah menilai pelatihan yang diberikan oleh Disperinaker Kabupaten Trenggalek sangat lengkap.

"Saya diajari tata rias mulai dari yang pakem, tradisional Solo atau Surakarta hingga yang modern, bahkan sampai hairdo (penataan) rambut-pun ikut diajarkan," kata Khusnatun 

Khusnatun sendiri berharap bisa segera terjun ke dunia kerja dengan menjadi penata rias untuk menambah penghasilan keluarga.

"Karena alasannya (ikut pelatihan) ya karena pingin kerja tapi freelance yang bisa nyambi di rumah, lalu melihat di sosial media ada pelatihan ini akhirnya saya ikut," pungkasnya 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved