Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Nunik WNI Tangkap Pencopetnya di Paris, Uang Rp 8 Juta Nyaris Lenyap, Awalnya Beri Bantuan

Tengah viral di media sosial aksi Warga Negara Indonesia (WNI) tangkap pencopetnya saat berlibur di Paris, Prancis. 

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram
TANGKAP COPET DI PARIS - Seorang wanita asal Indonesia bernama Nunik berhasil menggagalkan aksi pencopetan saat berlibur di Paris, Prancis. Aksi ini terekam dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram @rawis_fam pada 6 Juli 2025. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial aksi Warga Negara Indonesia atau WNI tangkap pencopetnya saat berlibur di Paris, Prancis. 

WNI itu diketahui bernama Nur Aini Idwar atau akrab disapa Nunik.

Nur Aini Idwar adalah seorang pengusaha di bidang fesyen. 

Aksi Nunik viral setelah videonya diunggah di akun Instagram @rawis_fam pada 6 Juli 2025.


Dalam video tersebut, tampak seorang wanita Indonesia, Nunik mengenakan kerudung terus memegang erat tangan seorang perempuan yang diduga sebagai pencopet. 

Perempuan yang ditangkap terlihat menangis dan memohon dilepaskan, namun wanita Indonesia tersebut tetap bertahan, tidak mau melepas cengkeramannya.

Kejadian berawal saat Nunik tengah bepergian bersama suami dan dua anaknya.

Mereka menggunakan Metro Paris dari area Menara Eiffel menuju stasiun Gare de Lyon.

Di dalam kereta, Nunik melihat tiga remaja wanita yang tampak seperti teman karena terus berkomunikasi. 

Dua di antaranya tampak hamil besar, satu lainnya berdiri di dekat Nunik. 

Baca juga: Copet di Pasar Takjil Kota Malang Ditangkap Warga dan Polisi, Sasar Tas Warga yang Terbuka

Karena terdorong naluri keibuannya, Nunik meminta anaknya memberikan tempat duduk kepada salah satu wanita hamil itu.

Namun, niat baik Nunik justru dimanfaatkan untuk aksi kejahatan. Salah satu wanita yang berdiri berhasil mengambil dompet dari tas Nunik secara diam-diam. 

Setelah menyadari kehilangan dompet berisi uang 420 Euro (setara Rp 8 juta), Nunik dan keluarganya segera turun dari kereta dan mengejar ketiga perempuan tersebut.

Dalam pengejaran yang dramatis, suami Nunik membuntuti wanita berkaus hitam, sementara anaknya mengejar perempuan berkaus merah. 

Nunik sendiri akhirnya fokus pada wanita berkaus putih yang diduga sebagai pengecoh.

Nunik sempat terpisah dari keluarganya karena masuk kembali ke dalam Metro akibat ditipu si pengecoh. 

Namun beruntung, pintu kereta sempat terbuka kembali dan ia berhasil keluar untuk melanjutkan pengejaran.

Baca juga: Copet Beraksi Saat Pengajian Gus Iqdam di Pacitan, Puluhan Handphone dan Dompet Jemaah Lenyap

Dengan usia yang sudah 54 tahun, Nunik tidak menyerah. 

Ia berhasil menangkap si pengecoh dan menahannya selama lebih dari satu jam, meski perempuan itu terus membantah terlibat. 

Dua warga lokal yang tidak bisa berbahasa Inggris akhirnya membantu Nunik dan mencoba menekan si pencopet untuk mengaku. Komunikasi dilakukan dengan bantuan Google Translate.

Seorang pria yang bisa berbahasa Inggris lalu datang membantu dan menghubungi pihak kepolisian. 

Tidak lama kemudian, wanita berkaus hitam datang sambil membawa dompet milik Nunik. 

Polisi pun tiba dan memeriksa seluruh barang bawaan para terduga pelaku serta membawa dua orang di antaranya.

Sayangnya, dari total 420 Euro yang ada di dalam dompet, hanya 350 Euro yang berhasil kembali. 

Meski begitu, Nunik tetap bersyukur karena dompet dan dokumen pentingnya telah ditemukan.

"Dan emak ini berhasil menangkap si pengalih perhatian, proses satu jam lebih untuk terus mencengkeram pakaian salah satu dari si komplotan ini, yang tadinya keukeuh tidak mau mengakui kalau dia adalah salah satu dari komplotan pencopet, sampai akhirnya dia menyerah, menelepon temannya untuk mengembalikan dompet saya..

Uang 420€ bukan uang sedikit buat saya, saya patut memperjuangkannya...

Jadi, pointnya adalah, tidak semua kebaikan kita dibalas dengan kebaikan, tidak semua pengorbanan kita ada effortnya buat orang lain....

Tapi saya tidak menyesal untuk tetap menjadi orang baik, terlepas bagaimana orang lain membalas kebaikan saya, karena setelahnya, ada masih banyak orang baik yang mengitari saya..." tulisnya di Instagram.

Ia juga menambahkan pesan penuh makna tentang kebaikan hati dan keberanian, khususnya kepada sesama emak-emak Indonesia yang mungkin mengalami kejadian serupa.

"Saya berpesan kepada emak-emak Indonesia berani jika mengalami kejadian serupa, karena pasti tidak cuma saya, dan pencopet selalu berusaha membuat terindimidasi," imbuh dia, melansir dari TribunJateng.

Berita Lain

Sepak terjang pencopet ponsel di tengah kerumunan penonton konser gratisan di Gedung Mal Grand City, Surabaya, akhirnya berakhir ditangan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Genteng Polrestabes Surabaya. 

Tersangka berinisial WH (25) warga Wonokusumo, Semampir, Surabaya.

Ia merupakan penjahat kambuhan atau residivis. 

Beberapa tahun sebelumnya, Tersangka WH pernah ditangkap Anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karena kasus pencurian. 

Kanit Reskrim Polsek Genteng Polrestabes Surabaya AKP Vian Wijaya mengatakan, tersangka dimungkinkan beraksi bersama komplotannya berjumlah sekitar 3-4 orang. 

Ada yang bertugas sebagai pencopet atau eksekutor. Lalu, ada juga pengalih perhatian atau au pengecoh. 

Bahkan, ada juga yang bertindak sebagai penampung ponsel atau barang curian yang berhasil dicopet oleh si eksekutor. 

Baca juga: Konser Depan Balai Kota Malang Jadi Sasaran Empuk Copet, Satu Pelaku Ditangkap, Dua Masih Dikejar

Tak pelak, petugas kepolisian cuma berhasil menangkap tersangka eksekutornya saja dalam kasus pencopetan yang terjadi di Mal Grand City, pada Rabu (6/11/2024) sore, tidak dengan ponselnya. 

Karena, dimungkinkan ponsel milik korban sudah terlanjur dipindah tangan dari tangan Tersangka WH kepada pihak temannya yang bertugas mengamankan barang curian. 

"Yang jelas, dia ini komplotan. Dia kalah kerja, gak mungkin sendirian. Kemungkinan 3-4 orang. Ada yang bagian ambil (eksekutor), pengalihan perhatian, ada yang mengalihkan ponsel," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Senin (11/11/2024). 

Lalu bagaimana aksi Tersangka WH berhasil dipergoki oleh orang-orang hingga akhirnya membuat petugas kepolisian turun tangan. 

Vian mengungkapkan, aksi pencopetan yang dilakukan oleh tersangka ternyata sempat diketahui oleh salah seorang saksi pengunjung lain.

Namun, saksi tersebut tidak memergoki aksi tersangka secara langsung, karena merasa takut dan kurang cukup bukti. 

"Saksi ini melihat korban aksi pelaku mencopet. Karena saksi ini wanita, dia gak berani meneriaki," katanya. 

Baca juga: Tampang Copet di Gasibu Bandung yang Viral, Korbannya Emak-emak, Pelaku Malah Mengancam Menuntut

Kendati demikian, saksi berinisiatif mengikuti tersangka yang mulai berkeliling menjalankan aksi pencopetan kembali untuk merekamnya diam-diam menggunakan ponsel. 

'Pucuk dicinta ulam pun tiba', tersangka ternyata benar-benar kembali menjalankan aksi pencopetan untuk kesekian kali. 

Namun, kali ini, aksi pencopetannya berhasil direkam video oleh saksi sebagai barang bukti. 

Lalu, video tersebut ditunjukkan saksi kepada pihak korban yang baru saja ponselnya tiba-tiba raib dari dalam ponsel. 

Setelah menunggu beberapa menit, lanjut Vian, akhirnya saksi perekam video bukti pencopetan dan korban yang ponselnya dicopet, berhasil menemukan sosok si tersangka yang kembali beraksi mendekati kerumunan massa penonton konser. 

Akhirnya, tersangka copet tersebut berhasil ditangkap dan diserahkan kepada Anggota Polsek Genteng Polrestabes Surabaya. 

"Kok dlalah, setelah satu jam, si pelaku tampak lagi berjalan berseliweran di area konser, langsung ditangkap," ungkapnya. 

Berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan kepolisian. Vian mengungkapkan, tersangka diperkirakan sudah melakukan aksi pencopetan berkali-kali di banyak mal dan acara konser Kota Surabaya.

"Targetnya keramaian yang tanpa tiket," jelas mantan Kanit Reskrim Polsek Bubutan itu. 

Selain itu, sosok Tersangka WH merupakan penjahat kambuhan atau residivis. Beberapa tahun sebelumnya, Tersangka WH pernah ditangkap oleh Anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, aatas kasus pencurian. 

"Dia residivis, kasus pencurian, pernah ditangkap anggota KP3," pungkasnya. 

Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, tersangka yang terbukti mencuri ponsel di tengah keramaian pengunjung itu, akan dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. 

Kini, kasus ini akan terus dikembangkan oleh penyidiknya untuk mengejar pelaku lain yang menjadi komplotan pencopet tersebut. 
 
"Sebagai bukti awal saat ini kami mengamankan satu unit ponsel yang diduga milik pelaku dan rekaman CCTV yang merekam aksi pencurian tersebut," ujar Bayu. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved