Berita Viral
Siswa Jadi Joki Strava Dapat Rp300 Ribu Sekali Lari, Makin Tinggi Pace Harga Mahal
Seorang remaja berstatus pelajar menjadi joki aplikasi olahraga lari, Strava. Ia mendapat Rp300 ribu sekali lari.
TRIBUNJATIM.COM - Aplikasi Strava belakangan menjadi tren seiring dengan olahraga lari yang kini makin digemari masyarakat.
Adapun aplikasi ini bisa mencatat rincian seberapa jauh jarak pengguna lari.
Hasil capaian aplikasi Strava ini kemudian bisa diunggah di media sosial.
Melihat peluang usaha dari tren olahraga ini, seorang remaja menjadi joki Strava.
Ia melihat banyak orang yang ingin mendapat validasi di media sosial dengan mengunggah capaian larinya namun malas berolahraga sebagai peluang.
Dari situ kemudian muncul jasa joki Strava, dimana mereka yang malas berolahraga tinggal menitipkan aplikasi Stravanya ke orang yang akan meraih capaian yang diinginkan si pemalas tadi.
Baca juga: Mahasiswa ITB Jadi Joki UTBK Dapat Bayaran Rp50 Juta Sekali Aksi, Foto Peserta Diedit, Kampus Kecewa
Jason (16), remaja asal Jakarta Barat menjalani joki Strava sejak beberapa bulan yang lalu.
Ia mengaku bisa meraup cuan hingga Rp 300.000 setiap lari.
Uang hasil jasa lari ini digunakan dirinya untuk jajan atau kebutuhan sehari-hari.
"Buat beli kopi, buat beli apa pun lah," ujar Jason saat ditemui saat Car Free Day (CFD) di Jakarta pada Minggu (13/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Karena masih berstatus pelajar, ia juga menuturkan buang yang diterima dari joki Strava untuk ditabung.
Jason yang terlihat sedang beristirahat di trotoar dekat Hotel Indonesia, baru saja menyelesaikan jasa lari.
Dia diminta temannya lari sejauh lima kilometer dengan capaian pace enam sesuai permintaan.

Pace adalah istilah dalam olahraga lari yang mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak satu kilometer.
Jika pace enam, maka Jason bisa berlari sejauh satu kilometer dengan rata-rata waktu enam menit.
Setiap menawarkan jasanya, ia tak mematok tarif secara pasti karena kesepakatan kedua belah pihak.
Namun semakin tinggi pace yang diminta maka semakin mahal.
"Tergantung request, misalnya ada yang minta 2,5 kilometer pace di bawah enam misalkan, harus stabil di bawah enam terus sudah selesai.
Semakin tinggi pace-nya semakin mahal," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Karmila Wanita Jadi Joki Tong Setan, Seminggu Dapat Upah Rp500 Ribu, Pernah Tampil di Inggris
"Misalkan minta tolong pace empat ya bisa sampai Rp 300 ribu setara lima kilometer," lanjut Jason.
Ia mengaku menjalani jasa joki Strava setiap Minggu jika ada teman atau orang yang minta.
"Setiap Minggu saja kalau ada yang pengin, kalau ada yang minta," katanya.
Lebih lanjut, ia setiap menawarkan jasanya maksimal hanya dua orang.
Nanti para pelanggan menitipkan handphone yang dibawa saat olahraga lari.
"Mereka nitip handphone ke saya nanti saya bawa lari," jelasnya.
Baca juga: Marah 9 Siswa Tak Lolos Masuk SMA Negeri, Orang Tua Murid Segel Akses Sekolah: Diportal
Kisah joki tong setan
Sementara itu, inilah kisah Karmila, wanita jadi joki tong setan.
Dari pekerjaannya itu, Karmila mendapat upah Rp500 dalam seminggu.
Menariknya, ia juga pernah tampil di luar negeri yakni Thailand dan Inggris.
Karmila biasa beraksi di pasar malam kawasan Gajahmada Plaza Simpang Lima Semarang.
Dengan tiket seharga Rp 15.000, pengunjung bisa menyaksikan aksi menegangkan selama sekitar 6 hingga 7 menit.
Tanpa mengenakan pelindung atau peralatan keselamatan apa pun, Karmila Purba (26) tampak lihai beratraksi di atas Yamaha RX-King, mengelilingi tong setan sambil melakukan berbagai aksi menarik.
Mulai dari melepas kedua tangan, menyilangkan kaki, hingga mengambil saweran dari penonton, semua dilakukan dengan percaya diri.
Sorak sorai tepuk tangan pun memenuhi arena saat Karmila memukau penonton dengan keahliannya.
"Dulu joki tong setan pasti yang main cowok semua, nah saya pengen menunjukkan sesuatu yang berbeda, cewek jadi joki tong setan. Karena dulu waktu 2014 belum ada cewek yang main," ungkap Karmila saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (8/1/2024) malam.
Karmila tidak memilih joki tong setan secara sembarangan.
Sejak usia 16 tahun, dirinya bercita-cita menjadi musisi.
Namun, karena tidak mendapat restu dari orang tua, Karmila nekat kabur dari rumah untuk mengamen di jalanan.
Baca juga: Sosok Joki Getok Wisatawan Nyaris Rp 1 Juta di Puncak Bogor, Bokep Bebas Usai Ditangkap & Minta Maaf
Keberuntungan pun berpihak padanya saat dirinya menemukan pasar malam di Medan.
Di sana, ia mulai bekerja sebagai 'hantu' di rumah hantu, dengan penghasilan antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per minggu.
"Jadi hantu sebulan, terus pengen pindah ke joki tong setan. Karena penghasilan joki itu lebih tinggi dibanding yang lain. Kalau di rumah hantu cuma Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per minggu, kalau joki tong setan bisa sampai Rp 500.000 per minggu," jelasnya.
Sebelum menjadi joki tong setan yang terampil, Karmila berlatih hampir satu tahun mengendarai motor di dalam tong yang miring.
Ia mengungkapkan ada tantangan tersendiri selama proses belajar.
"Pertama, menghilangkan rasa pusing saat mengelilingi tong setan. Kedua, melatih keseimbangan badan dan motor. Karena kalau kita naik tong setan ini beda sama jalan biasa. Kalau di jalan biasa kan kita tegak lurus, kalau di tong setan ini badannya miring. Nah kita harus belajar bagian itu," jelas Karmila.
Menjadi joki tong setan bukanlah pekerjaan yang mudah.
Bagi Karmila, pekerjaan ini adalah hobi yang dibayar.
"Karena sudah nyaman sama pekerjaan ini. Sebelum jadi joki, saya udah hobi naik motor pas remaja. Jadi saya menganggap ini adalah hobi yang dibayar," tambahnya.
Ia juga menyadari risiko yang dihadapi dalam pekerjaannya.
Karmila mengaku pernah jatuh dua kali saat beraksi, yang mengakibatkan luka-luka.
"Pernah jatuh baru dua kali, itu juga gara-gara ban bocor sama mati lampu. Makanya kalau mau tampil, yang harus diperhatikan bensin sama ban motornya," tuturnya.
Setelah hampir satu dekade berkecimpung dalam dunia tong setan, Karmila telah mendapat kesempatan untuk tampil di luar negeri, termasuk di Thailand dan Inggris.
"Gara-gara tong setan, saya jadi bisa pergi ke mana saja. Pernah sampai ke luar negeri di Thailand sama Inggris. Mereka mengundang aku untuk main di negara mereka," tuturnya bangga.
Ia merasakan perbedaan signifikan dalam hal keamanan saat tampil di luar negeri.
"Misal spare part motornya. Lalu saat tampil di sana, mereka tidak membeda-bedakan antara bos dan karyawan, jadi benar-benar nyaman," tambah Karmila.
Dengan segala pengalaman yang dimiliki, Karmila merasa bangga dengan pilihan kariernya.
Ia bahkan bermimpi untuk memiliki tong setan pribadi dan terus mengembangkan kariernya hingga bisa tampil di negara lain, termasuk Amerika Serikat.
"Suatu saat pengen main di Amerika. Pokoknya kalau punya mimpi, kejar saja, dan harus berani keluar dari zona nyaman," pungkasnya.
Strava
olahraga lari
CFD
viral di media sosial
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Tiap Hari Guru SMPN 7 Sebrangi Sungai untuk ke Sekolah karena Tak Ada Jembatan, Anggota DPRD Miris |
![]() |
---|
Viral Tren Rp 10.000 di Tangan Istri yang Tepat, ini Kata Psikolog soal Ciri Pasangan Pelit |
![]() |
---|
5 Prompt Gemini AI Edit Foto Tiduran di Atas Makanan Favorit Gado-gado hingga Bakso |
![]() |
---|
Pantas Keluarga Syok Tahu Identitasnya, Terungkap Pengakuan Wahyu Diduga Bjorka ke Kekasih |
![]() |
---|
Akhirnya Penyakit Jokowi Diungkap Ajudan, Kondisi Kulit Memburuk Jika Kena Panas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.