Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Ngaku Tak Sadar Direkam, Video Asusila Lisa Mariana sudah Dijual di Situs Luar Negeri

Pengacara Lisa Mariana menyampaikan bahwa pemeran wanita dalam video syur yang tersebar adalah kliennya sendiri.

Editor: Torik Aqua
Instagram/lisamarianaaa
TAK UNTUNG - Lisa Mariana ngaku perankan video asusila tapi tak terima untung saat videonya dijual situs luar negeri. 

TRIBUNJATIM.COM - Video asusila Lisa Mariana ternyata dijual oleh situs luar negeri.

Namun, Lisa Mariana disebut tak mendapatkan untung dari penjualan video itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Johnboy Nababan kuasa hukum Lisa Mariana.

Ia menyampaikan bahwa pemeran wanita dalam video syur yang tersebar adalah kliennya sendiri.

Baca juga: Lisa Mariana Terjerat Kasus Video Panas di Tengah Masalah dengan Ridwan Kamil, Akui Sejarah Buruk

Hal itu sudah diakui langsung oleh Lisa Mariana kepada penyidik Polda Jawa Barat, saat pemeriksaan yang berjalan pada Selasa (15/7/2025).

"Jadi memang klien kami sudah mengakui bahwa dia lah yang ada di video itu. Tapi semua terjadi dalam keadaan tidak sadar, karena dibawah pengaruh alkohol," kata Johnboy Nababan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di kawasan Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025).

Johnboy meminta penyidik untuk mencari tahu siapa penyebar video syur Lisa di Indonesia.

Sebab menurut pengakuan Lisa, video itu direkam oleh manajernya yang dulu.

"Harus mencari siapa yang pertama kali menyembarluaskan dan juga mendistribusikan masalah video porno tersebut. Karena dari pengakuan klien kami tidak mempunyai sama sekali dan tidak mengetahui bahwa video itu ada pada dia," ucapnya.

Selain itu, menurut Johnboy dari keterangan Lisa, video syur itu didistribusikan di website luar negeri.

Untuk mengaksesnya pun berbayar.

Sehingga Lisa, menurut Johnboy terheran heran video itu ada dan tersebar ke masyarakat Indonesia.

"Karena kalau bicara penyebaran video tersebut itu hanya bisa diakses oleh website di luar negeri. Dan website tersebut sudah diblokir. Dan hanya orang tertentu yang bisa mengakses dan berbayar," jelasnya.

Nah yang mengakses ini kepentingannya apa? Saya ingin tahu siapa yang menyebarluaskan.

Mungkin saya rasa masyarakat luaskan pasti susah untuk mendapatnya. Kalau bukan dari orang yang mendistribusikan atau yang sudah mendownload," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved