Berita Viral
Sosok Mbah Fatimah Nangis setelah Salat di Panti Jompo, Ingat Dibuang 4 Anaknya: Ampuni Ya Allah
Sosok Mbah Nasikah, nangis setelah salat subuh. Baru ingat direlakan anak-anaknya ke Panti Jompo di Malang.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah ibu dibuang anaknya ke panti jompo di Malang, Jawa Timur, viral di media sosial.
Sosok ibu tersebut diketahui bernama Mbah Fatimah.
Pilu, awalnya ia tak sadar dibuang oleh anak-anaknya.
Mbah Fatimah baru sadar anak-anaknya tak ada yang mebgurusnya di masa tua, setelah salat subuh.
Momen haru Mbah Fatimah ini viral di media sosial setelah dibagikan oleh pemilik yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra.
Baca juga: Nenek di Jombang Dirampok saat Hendak Salat Magrib, Didorong hingga Tersungkur, Diancam Dihabisi
Sebagai pihak yang menampung ibu bernama Fatimah tersebut, Arief Camra membagikan rekaman saat ia mengevakuasi Fatimah pada Selasa (15/7/2025) kemarin.
Arief pun terus membagikan perkembangan hingga kondisi Fatimah, ibu yang sengaja diabaikan oleh anak-anaknya.
Dalam video terbaru, Arief Camra merekam momen saat Fatimah menangis tersedu-sedu setelah tiba di panti jompo.
Diwartakan sebelumnya, Fatimah dijemput dari rumah anaknya, Lukman di wilayah Surabaya, Jawa Timur oleh Arief Camra pada Selasa kemarin.
Lalu pada Selasa malam, Fatimah pun diboyong menggunakan ambulans oleh Arief Camra dan tim lalu dibawa ke Griya Lansia Khusnul Khatimah di Malang.
Setibanya di Griya Lansia, Fatimah langsung bersihkan tubuhnya oleh tim perawat Arief Camra.
Baca juga: Sosok Arief Camra yang Viralkan Kisah Mbah Nasikah, Lansia Sidoarjo Diserahkan 2 Anak ke Panti Jompo
Terlihat Fatimah langsung dicukur rambutnya lalu dipakaikan kerudung.
"Ibu Fatimah sudah tiba di Griya Lansia Malang. Oleh tim perawat, bu Fatimah langsung dibersihkan," imbuh Arief Camra.
Setelah beristirahat, Fatimah yang kini lansia pun dibangunkan untuk sholat subuh berjamaah.
Tampak Fatimah antusias dengan wajah berseri-seri saat diajak untuk sholat subuh.
"Mbah Fatimah, nenek dari Surabaya yang dibuang 4 anaknya kemarin, sudah mengikuti kegiatan sholat subuh berjamaah. Rabu 16 Juli 2025," pungkas Arief Camra.
Namun setelah sholat subuh berjamaah, Fatimah spontan menangis tersedu-sedu.
Fatimah tampaknya baru sadar bahwa ia kini diabaikan oleh keempat anaknya.
"Mbah Fatimah menangis saat mengikuti dzikir pagi di Griya Lansia. Beliau merasa nelangsa dibuang anak-anaknya," ujar Arief Camra.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Nenek Sumi Lemas Dinyatakan Meninggal - Mbah Nasikah Dibuang Anak ke Panti Jompo
Baru menyadari dirinya ditelantarkan, Fatimah pun berguman sembari berdoa.
"Ya Allah, ya Allah, ampuni ya Allah," kata Fatimah sembari menangis.
Tangis dan kesedihan Fatimah nyatanya tak bertahan lama.
Sebab di panti jompo itu, Fatimah banyak melakukan kegiatan positif.
"Mbah Fatimah ikut kegiatan senam, tadi pagi habis nangis, sekrang udah senyum-senyum," kata Arief Camra.
Tak hanya itu, Fatimah bahkan kini sudah punya teman sehingga kembali ceria.
"Mbah Fatimah dapat teman baru yang saling menyayangi. Di Griya Lansia, mbah Fatimah disambut teman-teman sebaya dengan penuh kehangatan," tulis Arief Camra dalam postingannya

Alasan 4 Anak Mbah Fatimah Pasrahkan Ibunya ke Panti Jompo
Sementara itu, sebelum resmi membawa ibu Fatimah ke panti jompo, Arief sempat mewawancarai salah satu anak Fatimah, Lukman.
Arief penasaran dengan alasan anak-anaknya tega membuang ibu kandung.
Terkait dengan hal tersebut, Lukman mengaku ia dan kakak serta adik-adiknya memang tidak ada yang sanggup merawat lagi sang ibu.
Bahkan kata Lukman, saudara perempuannya juga menolak keras mengurus ibunya.
"Dari cerita, kan sampeyan empat bersaudara mas, masa enggak ada yang mau ngurus ibunya?" tanya Arief Camra.
"Kondisi saya kan lagi enggak punya rumah, sedangkan yang mba saya enggak ada, yang perempuan itu di luar pulau," jawab Lukman.
Arief pun bingung kenapa sama sekali tidak ada anak yang mau merawat ibunya.
"Meskipun luar pulau masa enggak bisa urunan, maksudnya membiayai ibu?" tanya Arief.
"Enggak mau," ujar Lukman.
"Anak pertama namanya siapa?" tanya Arief lagi.
"Faisal," imbuh Lukman.
"Anak kedua? ketiga?" tanya Arief.
"(anak kedua) saya, Lukman. (anak ketiga) perempuan namanya Warda. Keempat ini ada masalah di kepolisian," pungkas Lukman.
"Intinya keempat-empatnya anak ini enggak mau merawat atau enggak sanggup merawat?" tanya Arief ke sekian kalinya.
"Iya," akui Lukman.
Atas kebulatan tekad Lukman dan ketiga saudaranya untuk membuang Fatimah, Arief akhirnya menyerah untuk membujuknya.
Arief lantas menjelaskan aturan di panti jomponya.
Yakni orangtua yang telah diserahkan total ke Griya Lansia tidak boleh lagi dijenguk oleh anaknya sama sekali.
"Di Griya Lansia ini kan sebenarnya tidak boleh untuk yang masih punya anak. Tapi berhubung sampeyan tidak mau merawat, saya siap merawat dengan catatan, serah terima total, sampeyan enggak boleh mengunjungi dan kalau meninggal enggak dikabari. Setuju?" tanya Arief Camra.
"Iya, setuju," jawab Lukman yakin.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya
Sambil Didampingi TNI, Wali Murid Minta Maaf karena Sebut Anaknya Muntah setelah Makan MBG |
![]() |
---|
Siswa SMA Keluhkan Nasi di MBG Berlendir hingga Telur Masih Mentah: di Sekolah Kita Nggak Enak |
![]() |
---|
Wali Kota Sebut Anaknya ke Sekolah Diantar, Kelakuan Bawa Mobil Parkir di Lapangan Dibongkar Teman |
![]() |
---|
Sebut Tempat Gibran Tuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK, Said Didu Pastikan UTS Insearch Hanya Bimbel |
![]() |
---|
Penjelasan Kades usai MBG Hasil Usaha Adiknya Dikritik Pelit karena Porsi Secuil: Untuk PAUD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.