Berita Viral
2 Anak Sopir Taksi Masuk Kedokteran Meski Ekonomi Sulit, Ibu Tetap Dukung: Cuma Tulang dan Badan
Dua anak sopir taksi online keterima kuliah kedokteran meski ekonomi sulit. Ibu terharu tetap dukung meski tak punya apa-apa.
TRIBUNJATIM.COM - Meski kehidupan ekonomi sulit, tak membuat dua anak sopir taksi online di Bogor, Jawa Barat ini terhalang meraih mimpi.
Mereka keterima kuliah jurusan kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Universitas Diponegoro (Undip).
Kisah dua anak sopir taksi online masuk kedokteran diungkap oleh Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Imam Santoso melalui akun Instagram pribadinya.
Anak sopir taksi online tersebut bernama Robet Gunawan.
Robet merupakan siswa SMA Indocement yang berhasil diterima di jurusan kedokteran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Sementara kakak perempuannya berhasil diterima di jurusan kedokteran, Universitas Diponegoro (Undip).
Baca juga: Tangis Mahasiswi Kristen Jadi Lulusan Terbaik Universitas Muhammadiyah, Pantun Buat Rektor Disorot
Ketika didatangi Imam bersama pihak Paragon Corp dan Rektor Untirta Prof Fatah Sulaiman, rumah mereka tampak sederhana.
Jangankan koleksi barang mewah, tumpukan barang-barang di sana juga bisa terhitung.
Namun di dalam rumah kontrakan tersebut terhampar jajaran piala, medali hingga sertifikat milik Robet dan kakaknya, hasil kerja keras mereka selama ini.
"Mau ngontrak aja juga bingung", menjadi kata-kata dari ibu Robet yang bisa menggambarkan kondisi ekonomi mereka, dikutip dari Tribun Jakarta pada Jumat (18/7/2025).
Imam bercerita, keluarga ini kerap berpindah-pindah kontrakan.
Namun sukses mengantarkan dua anaknya masuk kedokteran.

"Hidup pindah-pindah kontrakan ibu ini punya dua anak yang semuanya keterima kedokteran, satunya di Untirta sampai rektor datang," tulis Imam Santoso.
Hingga akhirnya menggerakkan hati Prof Fatah Sulaiman menemui langsung salah satu anak mereka, dan memberikan hadiah.
Pertemuan mereka berlangsung haru.
Terlihat jelas dari air mata yang mengalir dari beberapa orang yang ada di sana.
Pasalnya, ibu Robet bercerita betapa sulitnya kehidupan mereka selama ini.
Suaminya bekerja sebagai sopir taksi online dengan mobil hasil sewaan.
Penghasilannya perhari pun tak pernah menentu.
"Kami sudah tidak punya apa-apa, cuma tulang dan badan, sudah enggak ada apa-apa," ucap ibunda Robet.
Namun kedua anak mereka tak pernah menuntut. Keduanya mampu berprestasi dari hasil kerja keras selama ini.
"Walaupun susah, ayah ibu tetap berusaha dukung bagaimana anaknya bisa masuk kedokteran," ucap Robet sembari menahan tangis.
Baca juga: Pantas Devit Anak Kuli Angkut Dijemput Rektor ITB, 1 Kampung Ikut Mengarak, Dapat Laptop hingga Uang
Banyak kisah menginspirasi dari anak-anak kalangan kurang mampu namun memiliki prestasi gemilang.
Bahkan tak jarang dari mereka keterima di kampus terbaik di Indonesia.
Seperti halnya Robet, Avan Ferdiansyah Hilmi asal Ponorogo, Jawa Timur anak seorang penjual es keliling diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kediaman Avan membuat dosen terkejut dengan puluhan piala dan sertifikat penghargaan yang terpajang di rumah Avan.
Avan, pelajar SMA 1 Ponorogo ini bukanlah dari keluarga yang berada.
Ayah Avan, Eko merupakan penjual es keliling.
Sementara ibunya, Umi juga berjualan es.
Avan hidup dan dibesarkan di sebuah rumah yang sederhana.
Meski begitu Avan adalah pemuda cerdas dan pekerja keras.
Hal tersebut terlihat dari puluhan piala dan sertifikat penghargaan yang terpajang di rumahnya.
Baca juga: Jemput Anak Penjual Baju Bekas yang Masuk ITB, Rektor Nangis Haru, Tabungan Ayah Cuma Rp 1,5 Juta
Piala-piala tersebut terbungkus rapi dalam plastik.
Dosen ITB, Imam Santoso saat mendatangi rumah Avan dibuat terkejut melihat deretan piala tersebut.
"Awalnya dikira toko piala, ternyata ini rumah anak Ponorogo yang baru keterima di ITB," tulis Imam Santoso, dikutip dari Tribun Jakarta pada Selasa (8/7/2025).
Kedatangan rumah Imam Santoso ke rumah Avan bukan tanpa alasan.
Ia ingin memberikan hadiah untuk Avan dari Paragon Corp.
"Serius sebanyak ini pialanya?" ucap Imam Santoso.
"Kirain toko piala," imbuhnya.
Imam Santoso lalu menjelaskan piala-piala tersebut didapat Avan sejak remaja tersebut duduk di Sekolah Dasar (SD) hingga SMA.
Orangtua Avan, menyimpan rapi semua piala dan sertifikat yang diraih oleh putranya.
"Piala itu adalah milik Avan, anak SMAN 1 Ponorogo yang baru keterima di FITB ITB," kata Imam Santoso.
"Piala sejak SD hingga SMA, juara Olimpiade Kebumian," imbuhnya.
taksi online
Bogor
jurusan kedokteran
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Diponegoro
Imam Santoso
Robet Gunawan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPRD yang Minta Maaf Setelah Ucapkan 'Rampok Uang Negara dan Habiskan', Kini Dipanggil |
![]() |
---|
Kekayaan Hasan Nasbi Mantan Kepala PCO yang Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.