Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

4 Poin Penting Diungkap Polisi Soal Tragedi Makan Gratis, Dedi Mulyadi Tak di Lokasi Kejadian

4 poin penting pernyataan polisi soal tradi makan gratis pernikahan anak Dedi Mulyadi. Satu korbannya anggota Polres Garut

Editor: Hefty Suud
KOLASE Tribunjabar.id/Jaenal Abidin - dokumentasi via Tribunnews
TRAGEDI MAKAN GRATIS - (foto kiri) Makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina menyebabkan 3 orang meninggal dunia karena berdesak-desakan. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (foto kanan) beri santunan untuk keluarga korban. 

TRIBUNJATIM.COM - Pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, berselimut tragedi pilu. 

Ada korban jiwa dalam acara pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tersebut.

Desa-desakan dalam acara makan gratis di pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, menyebabkan tiga orang meninggal dunia. 

Peristiwa duka ini terjadi di gerbang barat ałun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025).

Maula Akbar adalah putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Ia menikah dengan Putri Karlina, Wakil Bupati (Wabup) Garut, anak Irjen Pol Karyoto yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. 

Pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina digelar di Kawasan Pendopo Garut

Salah satu agenda dalam pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina adalah makan gratis

Namun agenda makan gratis dalam pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina berakhir tragis. 

Tiga orang meninggal dunia dalam insiden makan gratis tersebut. Ketiga korban meninggal dunia adalah: 

1. Vania Aprilia, usia 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

2. Dewi Jubaedah, usia 61 tahun, warga ber-KTP Jakarta Utara.

3. Bripka Cecep Saeful Bahri, usia 39 tahun, anggota Polres Garut.

Berikut 4 poin penting pernyataan polisi terkait insiden makan gratis di acara Maula Akbar dan Putri Karlina. 

Baca juga: 3 Orang Tewas di Pesta Nikahannya, Putri Karlina dan Suami Siap Tanggung Jawab, Tak Niat Lukai Warga

1. Keberadaan KDM saat Kejadian

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan bahwa Dedi Mulyadi tidak sedang berada tempat kejadian perkara (TKP) pada saat tragedi berlangsung.

Bahkan, pria yang akrab disapa sebagai Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu disebut sedang tidak berada di Garut.

Sebelumnya, ucap Hendra, salah satu korban luka tengah dirawat di RSUD dr Slamet Garut bernama Syifa sempat mengira KDM ada di lokasi Pendopo Garut.

"Ya mohon maaf, setelah diklarifikasi sesungguhnya KDM pada Jumat (18/7/2025) pukul 13.00 WIB, perjalanan menuju Trans Studio dan tidak dalam posisi di Garut," ujar Hendra, Selasa (22/7/2025), dilansir TribunJabar.id.

"Syifa dan korban lainnya juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan KDM dan Kapolda Jabar saat berada di RSUD Garut," sambungnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Rp150 Juta untuk Keluarga Korban Makan Gratis, Mertua Wabup Putri Karlina: Maaf

2. Periksa 11 Saksi

Polisi juga telah memeriksa berbagai pihak yang berkaitan dengan acara berujung tragedi maut ini.

Hingga Senin (21/7/2025), Polres Garut telah memeriksa 11 saksi.

Untuk diketahui, penanganan kasus tersebut kini diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar.

"Rencana tindak lanjut dari pemeriksaan ialah membuat surat undangan klarifikasi ke Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota polisi, Kasatpol PP, GP WO (wedding organizer), NAW WO, vendor Megunesia, orang tua korban, dan warga sekitar TKP," ungkap Hendra.

DUKA - Anggota DPRD Jawa Barat Maula Akbar ditemani sang ayah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelum melaksanakan akad nikah pada Rabu (16/7/2025). dan suasana gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi. Tiga orang dikabarkan meninggal akibat berdesakan. Dedi Mulyadi mengaku menyesal dan berduka.
DUKA - Anggota DPRD Jawa Barat Maula Akbar ditemani sang ayah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelum melaksanakan akad nikah pada Rabu (16/7/2025). dan suasana gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi. Tiga orang dikabarkan meninggal akibat berdesakan. Dedi Mulyadi mengaku menyesal dan berduka. (Kolase Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari dan Instagram)

3. Investigasi Ulang

Hendra sebelumnya juga menyatakan bahwa polisi akan melakukan olah TKP.

Sebab, menurut Hendra, banyak informasi simpang siur di tengah masyarakat.

Polisi, ungkap Hendra, telah memeriksa TKP dan akan melakukannya lagi guna mencari titik terang penyebab kasus ini.

Baca juga: Daftar 3 Program Dedi Mulyadi yang Memicu Polemik, Terbaru Larangan Study Tour Didemo

"Kami akan investigasi. Datanya masih sebatas data informasi awal," sebut Hendra, Minggu (20/7/2025), dilansir TribunJabar.id.

"Nanti ini akan kami lakukan investigasi ulang dan kami akan tahu dan disampaikan nanti," imbuhnya.

Hendra menegaskan bahwa seluruh pihak akan diperiksa atas dugaan kelalaian.

4. Polisi Gugur

MEMAKAN KORBAN JIWA - Warga memadati gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi. Tiga orang dikabarkan meninggal akibat berdesakan. Anggota DPRD Jawa Barat Maula Akbar ditemani sang ayah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelum melaksanakan akad nikah pada Rabu (16/7/2025). Tangis keluarga korban tewaspun tak terbendung.
MEMAKAN KORBAN JIWA - Warga memadati gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi. Tiga orang dikabarkan meninggal akibat berdesakan. Anggota DPRD Jawa Barat Maula Akbar ditemani sang ayah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelum melaksanakan akad nikah pada Rabu (16/7/2025). Tangis keluarga korban tewaspun tak terbendung. (TribunJabar.ID)

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan beserta jajaran Polres Garut berziarah ke makam Bripka Cecep yang menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi.

"Kami kehilangan sosok Bhayangkara sejati. Almarhum gugur saat melayani dan melindungi masyarakat. Kehadirannya tidak akan kami lupakan, dan pengabdiannya akan menjadi teladan," tutur Rudi saat bertakziah ke rumah korban, Sabtu (19/7/2025), dilansir TribunJabar.id.

Setelah mengunjungi kediaman Bripka Cecep di Perum Guntur Residen, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, selanjutnya rombongan berziarah ke makam korban.

"Kami akan terus mengenang perjuangan dan loyalitas almarhum. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucap Rudi.

Sebelumnya, Rudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) untuk anggota Polri yang gugur.

Rudi mengaku telah berkomunikasi dengan Mabes Polri agar mendiang Bripka Cecep diberikan kenaikan pangkan anumerta.

"Beliau gugur dalam tugas setelah menolong seorang anak kecil ke ambulans. Saat itu beliau mendadak lemas, pingsan, dan akhirnya meninggal dunia," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di " rel="nofollow">Tribunnews.com

Berita tentang Dedi Mulyadi lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved