Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

6 Fakta Sejarah Pacitan, Lokasi Sphinx Van Java, Kampung Halaman Presiden Ke-6 RI

Berikut fakta sejarah Pacitan. Kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur. Kampung halaman Presiden Ke-6 RI.

Editor: Hefty Suud
TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
FAKTA SEJARAH PACITAN - Museum dan Galeri SBY-ANI, Kelurahan Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jatim. Untuk diketahui PAcitan adalah kampung halaman Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut fakta sejarah Pacitan.

Pacitan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pesisir selatan Jawa Timur.

Ibu kotanya adalah Kecamatan Pacitan.

Ini adalah kampung halaman Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terkenal sebagai Kota Seribu Gua, berikut sejarah tentang daerah yang memiliki gua-gua yang indah ini. 

1. Sejarah Pacitan 

Menurut Babad Pacitan dan sebuah babad yang diterbitkan di Poesaka Djawi, pada masa Demak paruh pertama abad ke-16, wilayah Pacitan merupakan bagian dari Ponorogo.

Dikisahkan di dalam babad tersebut bahwa orang-orang Pacitan mungkin berasal dari rombongan Bathara Katong yang diberi izin menempati daerah Pacitan

Daerah tersebut pada masa itu merupakan wilayah tak berpenghuni dan ditutupi oleh hutan belantara. 

Lebih lanjut, dikisahkan bahwa orang-orang pertama yang disebut sebagai pembuka hutan atau pembabat alas bernama Kiai Siti Geseng, Kiai Ampak Boyo, Ménak Sopal, dan Syekh Maulana Maghribi.

Pada zaman Hindia-Belanda, daerah ini disebut Kawedanan Pacitan yang terkenal dengan tujuan wisatanya.

Baca juga: 5 Fakta Sejarah Nganjuk, Kabupaten Tapi Dijuluki Kota Angin, Penghasil Bawang Merah Jawa Timur

2. Dijuluki Kota Seribu Gua

Pacitan merupakan daerah perbukitan karst yang membuatnya menjadi daerah yang memiliki banyak gua.

Hasil pengikisan batuan kapur menyajikan fenomena alam indah gua-gua dengan stalaktit dan stalagmit yang menawan.

Goa Gong dan Goa Tabuhan menjadi contoh obyek wisata gua yang populer di Pacitan karena keindahannya.

Walau memiliki kenampakan menawan, pengunjung harus memperhatikan aturan yang ada karena wisata ini beresiko untuk dikunjungi selama pandemi.

Hal ini karena ruang gua yang sempit sehingga membutuhkan waktu untuk sterilisasi dan mengatur pertukaran udara.

Pastikan ikuti SOP dan lakukan protokol kesehatan saat wisatawan berkunjung ke sana.

Baca juga: 3 Fakta Sejarah Jember, Lokasi Karnaval Terbesar Ke-3 di Dunia, Terkenal Sebagai Kota Suwar-suwir

Baca juga: 4 Fakta Sejarah Sidoarjo, Terkenal Kota Udang Jawa Timur, Ternyata Dulu Bagian dari Surabaya

3. Kampung Halaman Presiden Ke-6 RI SBY

Presiden SBY diketahui merupakan sosok kelahiran Desa Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur.

Berasal dari keluarga sederhana, rumah masa kecil SBY ternyata jauh dari kata mewah.

Meski rumah di kampung halamannya terlihat kecil, namun di sana mimpi-mimpi besar SBY dibangun hingga sukses menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Di tempat ini pula dibangun Museum dan Galeri Seni SBY-ANI yang akan menyimpan berbagai kenangan SBY dengan almarhumah istri tercinta, Ani Yudhoyono dan berbagai koleksi lainnya.

4. Memiliki Banyak Pantai Menawan

Menjadi salah satu daerah yang terletak di pantai selatan Pulau Jawa membuat Pacitan diberkahi dengan jajaran pantai yang indah.

Beberapa pantai berpasir putih ini menjadi tempat wisata andalan, salah satunya adalah Pantai Klayar.

Pantai Klayar yang berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo ini landai dan dihiasi batuan karang yang indah.

Terdapat lubang karang yang disebut seruling samudra karena pada waktu-waktu tertentu menyemburkan air hingga setinggi tujuh meter apabila ombak besar menerjang.

Selain itu, celah tersebut juga akan menimbulkan suara bak seruling.

Di pantai Klayar juga ditemukan formasi batuan karang seperti patung Sphinx yang membuatnya dijuluki Sphinx van Java.

Seruling Samudera Pantai Klayar Pacitan.
Seruling Samudera Pantai Klayar Pacitan. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

5. Kuliner Khas Tiwul dan Gaplek

Tiwul dan gaplek dikenal sebagai makanan khas sekaligus pengganti nasi bagi masyarakat Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, dan Blitar.

Makanan dari singkong ini kerap dikonsumsi pada masa pendudukan Jepang dan masih populer hingga saat ini.

Meski identik dengan makanan warga miskin di daerah tandus, nyatanya citarasa tiwul dan gaplek tidak ditinggal begitu saja oleh masyarakat setempat.

Bahkan panganan ini kerap dijadikan oleh-oleh untuk sekedar melepas rindu dengan citarasa masakan sederhana ala kampung halaman.

Bedanya kini sajian tiwul disandingkan dengan lauk pauk bergizi, sementara gaplek divariasikan dengan topping berbagai rasa.

6. Punya PLTU Pacitan yang Menyuplai Listrik Pulau Jawa dan Bali

Pusat Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) I Jatim di Pacitan diresmikan Presiden SBY pada 16 Oktober 2013.

Menyumbang aliran listrik di Pulau Jawa dan Bali, PLTU Pacitan kemudian ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional

Sesuai definisinya, PLTU Pacitan merupakan kawasan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan bersifat strategis.

PLTU ini memproduksi listrik dengan kekuatan dua unit pembangkit berkapasitas total 630 MW.

Energi listrik yang dihasilkan PLTU Pacitan nantinya akan disalurkan melalui Saluran Udara

Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV sepanjang 35,65 kilometer ke Gardu Induk Pacitan Baru dan sepanjang 84,8 kilometer ke Gardu Induk Wonogiri.

Sumber wikipedia, kompas.com

Berita tentang Jatimpedia lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved