Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diplomat Arya Terekam CCTV Naik Rooftop Kantor Sebelum Tewas Dililit Lakban, Bawa Tas

Sebelum tewas, ADP terekam CCTV naik ke rooftop kantor membawa tas gendong dan belanjaan. Namun ketika turun tak membawa tas.

Tangkapan Layar YouTube KompasTV
REKAMAN CCTV - Tangkapan layar rekaman CCTV yang merekam aktivitas diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya. Arya terekam CCTV naik ke rooftop kantor membawa tas gendong dan belanjaan. Namun ketika turun tak membawa tas, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP) masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Namun misteri kini mulai perlahan terbuka.

ADP ditemukan tewas di kamas kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).

Sebelum tewas, ADP terekam CCTV naik ke rooftop kantor.

Rekaman CCTV mengungkap ADP sempat berada di area rooftop lantai 12 Gedung Kemlu, tempatnya bekerja, pada malam sebelum kematiannya.

Ia terekam naik ke rooftop sekitar pukul 21.43 WIB dan baru turun sekitar pukul 23.09 WIB, menghabiskan waktu lebih dari 1 jam 26 menit di atas gedung.

Baca juga: Curhat Siswanto Stres Ditanya Tewasnya Diplomat Muda, Istri Arya Daru Telepon Penjaga Kos 3 Kali

“Diduga tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (24/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Yang menarik perhatian penyidik, korban terlihat membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke atas gedung, namun turun tanpa keduanya.

“Berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja,” ujar Ade Ary.

Tewas di kos, kepala dililit lakban

ADP kemudian ditemukan tewas keesokan harinya dalam kondisi tergeletak di atas kasur kamar indekosnya.

Kepala korban terlilit lakban kuning, sedangkan tubuhnya tertutup selimut biru.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, pakaian, serta obat sakit kepala dan lambung.

Meski demikian, belum diketahui pasti apakah obat-obatan tersebut berkaitan dengan penyebab kematian.

Penyidik juga menemukan sidik jari korban pada permukaan lakban, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah lakban tersebut dililitkan sendiri atau oleh orang lain.

Baca juga: 1 Barang yang Jawab Kemungkinan Ada Sosok Lain di Kamar Diplomat Arya, Eks Kabareskrim Soroti CCTV

BUKTI PETUNJUK - Tangkapan Layar rekaman CCTV yang merekam aktivitas diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya.
BUKTI PETUNJUK - Tangkapan Layar rekaman CCTV yang merekam aktivitas diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya. (Tangkapan Layar YouTube KompasTV)

Polisi periksa 15 orang saksi

Untuk mendalami kasus ini, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 orang.

Mereka terdiri dari penghuni lingkungan indekos ADP, rekan kerja di Kemlu, anggota keluarga, dan pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban.

“Sampai dengan saat ini tim penyelidik telah melakukan klarifikasi dan ambil keterangan. Ada 15 orang,” kata Ade Ary.

“(Ada juga) dari pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban,” lanjutnya.

Hingga kini, penyelidikan terus berlanjut tanpa hambatan.

Ade Ary menegaskan, polisi menggunakan pendekatan scientific investigation dan menggandeng sejumlah ahli untuk menjamin keakuratan hasil penyidikan.

“Ini merupakan komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap peristiwa agar akuntabel, proporsional, dan hasil akhirnya dijelaskan transparan,” tegasnya.

Kasus ini masih terus didalami.

Jejak terakhir ADP dari rooftop kantor hingga ditemukan tak bernyawa di kamar kos, masih menyimpan banyak tanda tanya yang belum terjawab.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved