Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Khawatir Pengiriman di Jember Terlambat, Dewan Minta BBPJN Longgarkan Truk BBM Lewat Jalur Gumitir

Khawatir pengiriman BBM di Jember akan terlambat, dewan meminta BBPJN melonggarkan truk BBM melintas di Jalur Gumitir.

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Imam Nawawi
PENUTUPAN JALUR GUMITIR - Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, Jumat (25/7/2025). Dia khawatir penutupan Jalur Gumitir berdampak pada pengiriman BBM di Jember. 

Poin Penting:

  • Penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember-Banyuwangi mengakibatkan kemacetan panjang di Pantura.
  • DPRD Jember meminta BBPJN beri keleluasaan bagi truk BBM untuk melintas di Jalur Gumitir.
  • Dewan khawatir jika truk BBM terjebak macet, distribusi BBM di Jember terhambat.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pada hari pertama penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember-Banyuwangi, Kamis (24/7/2025) kemarin, mengakibatkan kemacetan panjang di wilayah Jalur Pantai Utara (Pantura).

Dikhawatirkan, hal ini membuat pengiriman BBM di Jember terlambat.

Karena itu, DPRD Jember meminta Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) memberikan keleluasaan bagi truk BBM untuk melintas di Jalur Gumitir.

Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto menilai, jika kondisi ini dibiarkan selama dua bulan, dikhawatirkan hal tersebut memicu kelangkaan BBM di Bumi Pandalungan.

"Maka satu-satunya cara adalah memberikan kelonggaran bagi truk BBM melintas di Jalur Gumitir. Tentunya hal ini harus disetujui BBPJN," ujarnya, Jumat (25/7/2025).

Menurutnya, Depo BBM di Banyuwangi selama ini membawahi wilayah Sekar Kijang, mulai Jember, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo.

"Jalur Gumitir merupakan jalur utama pengiriman BBM dari Banyuwangi di Jember. Selain itu pengiriman bisa dilakukan lewat Lumajang," ujar Candra. 

Baca juga: Macet Gara-gara Jalur Gumitir Ditutup, Bus Surabaya-Singaraja Bali Tempuh Perjalanan 35 Jam

Namun faktanya di hari pertama penutupan Jalur Gumitir, katanya, mengakibatkan penumpukan kendaraan dari Baluran Situbondo hingga Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

"Kondisi ini jelas menghambat pengiriman BBM di Jember lewat jalur Lumajang. Otomatis ongkos pengiriman juga naik tiga kali lipat, selain jarak tempuh jauh, juga truknya terjebak macet," imbuh Candra.

Mengingat di Jember ada sekitar 40 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), kalau terjadi keterlambatan pengiriman, hal itu akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

"Sebab masing-masing SPBU butuh 20 ribu hingga 30 ribu liter per hari. Kalau sampai telat, pasti masyarakat bingung cari BBM," ucap Candra 

Namun Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku belum mendapatkan data dari Pertamina, mengenai keterlambatan pengiriman BBM pada awal penutupan Jalur Gumitir.

"Kami koordinasi dan diskusi bersama Pertamina mengenai solusi apa yang nanti akan dilakukan, serta antisipasi jika BBPJN tidak memberikan izin," urai Candra.

Sebatas informasi, penutupan Jalur Gumitir Jember dilakukan mulai 24 Juli-24 September 2025, karena ada perbaikan jalan di kilometer 233+500 atau tikungan Mbah Singo.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved