Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Musrika Anak yang Usir Ibunya, Mbah Nortaji Ditemukan Arief Camra Tidur di Pinggir Sawah

Ibu diusir anak itu mendapat perhatian dari pemilik panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra dan Pemdes.

Editor: Torik Aqua
TikTok @ariecamra
DIUSIR - Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra saat mengevakuasi Mbah Nortaji, ibu yang diusir anak kandungnya sendiri. Sosok Musrika sang anak bungsu disorot. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Musrika, seorang anak yang tega mengusir ibunya, Mbah Nortaji di Probolinggo Jawa Timur.

Video yang memperlihatkan anak mengusir ibu kandung itu viral di media sosial.

Video itu kemudian menjadi perhatian banyak orang, termasuk dari pemilik panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra dan juga pemerintah desa setempat.

Arief Camra menemukan Mbah Nortaji tiduran di pinggir sawah.

Baca juga: Pilu Nenek Nortaji Dianiaya dan Ditelantarkan Anak Kandung yang Ogah Merawat

Kejadi ini terjadi di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur

Pemerintah Desa Jambangan membenarkan adanya video pertengkaran yang melibatkan seorang anak bernama Musrika dan ibu kandungnya bernama Nortaji hingga berujung pengusiran sampai akhirnya mendapat perhatian dari petugas panti Jompo Kota Malang.

Perangkat Desa Jambangan, Edy menjelaskan, untuk pertengkaran dan pengusiran seperti di dalam video yang sudah viral itu memang benar adanya. 

Namun, Ibu Nortaji memiliki kebiasaan tidur dimanapun ketika merasa capek atau mengantuk.

"Cuma penemuan Ibu Nortaji tidur di pinggir jalan seperti yang ada dalam video itu perlu digarisbawahi, Ibu Nortaji ini kalau mengantuk bisa tidur dimanapun. Kebetulan sebelum ditemukan, yang bersangkutan ini mengantuk saat mencari sesuatu, lalu tidur di pinggir jalan," kata Edy, Sabtu (26/7/2025).

"Sedangkan kalau video penganiayaan sampai ada pengusiran itu memang benar. Tapi kejadiannya itu sekitar sebulan lalu memang ada pertengkaran antara ibu dan anaknya ini, sampai Ibu Nortaji didorong karena tidak mau pergi," tambahnya.

Musrika sendiri merupakan anak dari Mbah Nortaji.

Musrika adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.

Ia sempat bertengkar dengan sang ibu.

Hingga akhirnya tega mengusir ibunya.

Sosok Musrika juga menjadi sorotan saat ditanya oleh Arief Camra.

Dari pemerintah desa, menurut Edy, sudah berkali-kali dilakukan mediasi bahkan sudah melibatkan pihak dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo dalam hal ini melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), namun tidak menemukan titik terang.

"Hasilnya Ibu Musrika ini tetap mau memindahkan, mengusir Ibunya dari rumahnya. Entah nantinya mau tinggal dimana, Ibu Musrika ini sudah tidak peduli lagi kepada Ibu Nortaji," ujar Edy.

"Ibu Musrika ini anak bungsu dari 3 bersaudara, anak pertama itu tinggal di Kecamatan Besuk juga, anak kedua ini merantau ke Bali. Sebelum diusir oleh anaknya, Ibu Nortaji ini sempat ikut anak sulungnya, tapi pulang ke Jambangan karena rindu rumahnya," pungkas Edy.

Diusir

Peristiwa itu terjadi di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa timur, pada Jumat (25/7/2025).

Dikutip dari Tribun Jabar, Kisah nenek Nortaji kini viral di media sosial setelah dibagikan oleh pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, melalui akun TikToknya.

Arief Camra mengaku mendapatkan video kiriman saat Nortaji dianiaya oleh anak kandungnya sendiri, ia pun terenyuh dan langsung mencari tahu kebenarannya.

Dalam video yang didapatkan Arief Camra tampak Nortaji yang didorong sampai tersungkur oleh anak kandungnya yang bernama Musrika. 

Nortaji pun terdengar menangis kesakitan, untungnya ada tetangga yang menghentikan aksi anak kandung Nortaji tersebut.

“Saya bergegas menkonfirmasi apakah berita ini benar atau enggak, dan ternyata berita itu benar. Jadi seorang anak menghardik ibunya sampai tersungkur dan mengusir dari rumahnya,” kata Arief Camra, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (26/7/2025). 

Arief Camra pun memutuskan langsung menuju Problinggo untuk mengevakuasi nenek Nortaji tersebut.

Saat ditemukan Arief Camra, nenek Nortaji tampak sudah berada di pinggir jalan dengan kondisi tiduran.

“Saya akan mengevakuasi satu lansia telantar dibuang, diusir sama anaknya sendiri,” kata Arief.

Sebelum dibawa ke panti jompo, Arief dan tim tampak membersihkan terlebih dulu nenek Nortaji.

“Membersihkan mbah Nortaji sebelum dimasukkan Ambulans,” lanjutnya.

Setibanya di Griya Lansia Husnul Khatimah, nenek Nortaji pun langsung beristirahat di kamar yang bersih dan layak.

Di tempat yang berbeda, Arief tampak menemui Musrika.

“Ini saya bawa ke panti, kalau meninggal gak saya kabari ya,” kata Arief.

“Iya gak usah gak apa-apa,” timpal Musrika. 

Musrika pun mengiyakan saat ditanya apakah ia tidak masalah jika tak diberi kabar atau tak bisa lagi bertemu dengan ibu kandungnya.

“Jadi ini serah terima total ibu Nortaji dari ibu Musrika ini,” kata Arief.

Kesaksian Tetangga

Sebelumnya video ibu dianiaya anak kandung itu beredar di WhatsApp Group (WAG).

Dalam video itu ditemukan ibu yang ternyata Nortaji itu tengah tidur terlentar di pinggir jalan dengan tongkatnya.

Dalam video itu juga tampak Musrika yang mendorong ibunya yang sudah berubah hingga jatuh.

Kemarahan Musrika itu pun langsung dilerai dan disadarkan oleh tetangganya.

Musrika pun mengaku enggan merawat ibunya lagi.

Salah satu tetangga Nortaji, Ahmad Fauzi, megatakan, kejadian itu terjadi sebulan yang lalu.

"Kejadiannya sudah sebulan yang lalu tapi baru viral sekarang dan posisinya si ibunya ini sudah dibawa petugas ke panti jompo setelah mendapat izin dari pemerintah desa dan anaknya," kata Ahmad Fauzi, warga setempat, Sabtu (26/7/2025), dikutip dari Tribun Probolinggo.

Ia mengatakan, video itu diviral petugas dari panti jompo.

"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu," ujarnya.

"Sehingga oleh petugas panti jompo langsung dijemput, dan kepada petugas, anaknya juga bilang kalau sudah tidak mau merawat lagi," tambahnya.

Menurut Fauzi, pemberian izin tersebut karena anaknya sudah tidak mau bertemu dan enggan merawat ibunya lagi.

Sehingga pemerintah desa mengizinkan petugas dari panti jompo Kota Malang membawa Nortaji.

"Sama petugas panti jompo anakanya itu sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia. Hanya bisa ngelus dada lihatnya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved