Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Macet Parah di Banyuwangi

Kemacetan Ketapang-Gilimanuk Terurai, Gapasdap Usulkan Penambahan Dermaga

Kemacetan di jalur Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di jalan menuju Pelabuhan Ketapang telah terurai, Senin (28/7/2025).

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/Aflahul Abidin
DERMAGA - Suasana bongkar muat kendaraan di Dermaga LCM, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kamis (24/7/2025). Gapasdap meminta agar dermaga di Pelabuhan Ketapang ditambah. 

Poin penting:

  • Kemacetan di jalur Situbondo–Banyuwangi terurai
  • Gapasdap mengusulkan penambahan dermaga
  • Gapasdap menilai penambahan kapal tidak diperlukan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Kemacetan di jalur Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di jalan menuju Pelabuhan Ketapang telah terurai, Senin (28/7/2025).

Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Ferry (Gapasdap) mengusulkan agar dermaga ditambah agar kemacetan yang sempat terjadi tak terulang.

Ketua Bidang Tarif dan Usaha Gapasdap Rahmatika mengusulkan agar jumlah dermaga di Pelabuhan Ketapang ditambah. Selain banyak kapal yang sempat tak beroperasi, kata dia, kemacetan juga dipicu oleh kurangnya fasilitas dermaga.

"Perlu ditambah dermaga sebanyak minimal dua pasang, maksimal lima pasang," kata Rahmatika, Senin (28/7/2025).

Ia menyebut, penambahan dermaga bisa mengantisipasi 50 persen. Selain itu, dermaga baru juga bisa mengantisipasi jika diperlukan perbaikan di dermaga-dermaga yang kondisinya kurang maksimal.

Rahmatika tak setuju dengan usulan penambahan kapal di lintas Ketapang-Gilimanuk. Ia menyebut, Pelabuhan Ketapang tak kekurangan kapal apabila saat itu tak terjadi penundaan penyebrangan untuk kapal-kapal eks-LCT.

Saat kondisi normal seperti saat ini, menurut dia, kapal-kapal justru banyak yang menganggur. 

Baca juga: Kemacetan Parah Situbondo-Banyuwangi, Antrean 17 Km ke Pelabuhan Ketapang, Sopir Pikap Siasati Jalur

"Sebanyak 56 kapal yang ada saat ini hanya bisa dioperasikan 28 kapal karena keterbatasan dermaga. Bila penambahan kapal tetap dilakukan, hal itu hanya akan menambah deretan kapal-kapal yang menganggur karena tidak memiliki tempat sandaran," imbuhnya.

Menurutnya, penambahan kapal tak berarti menambah kapasitas muat atau daya angkut. Sebab, persoalan dermaga juga belum ditangani.

"Dermaga baru untuk mengantisipasi 28 kapal yang menanggur sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal, bila 3 pasang dermaga saja dibangun, sudah 12 kapal yang bisa beroperasi," imbuh dia.

Pria yang juga pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyarankan, pihak-pihak terkait agar menyaksikan secara langsung kondisi riil di Pelabuhan Ketapang. Sehingga, mereka mengetahui persoalan yang terjadi di pelabuhan. Terutama di luar kondisi macet parah beberapa hari lalu.

"Saat ini kapal-kapal di eks-LCT sudah dioperasikan semuanya dan bahkan sudah bisa mengantisipasi kemacetan panjang sehingga antrian sampai pada hari Minggu malam terurai," imbuhnya. 

Baca juga: Kapal Perbantuan Dikerahkan Atasi Antrian Panjang di Pelabuhan Ketapang, Bisa Angkut 30 Truk Tronton

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved