Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Macet Parah di Banyuwangi

Sopir Pickup Buah harus Salip Kanan-Kiri agar Muatan Tak Busuk di Jalan Akibat Macet di Banyuwangi

Sopir pickup buah harus salip kanan-kiri agar muatan tak busuk di jalan akibat macet parah di Banyuwangi.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin
ANTRE MASUK PELABUHAN - Antrean kendaraan masuk ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/7/2025). Kendaraan barang kecil bisa langsung melintas di penyeberangan Dermaga MB yang notabene tak terganggu dengan kebijakan aturan pembatasan kapal.  

Poin Penting:

  • Kendaraan barang kecil bisa langsung melintas di penyeberangan Dermaga MB Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang notabene tak terganggu dengan kebijakan aturan pembatasan kapal.
  • Kemacetan di Jalur Situbondo-Banyuwangi mengekor sepanjang 17 kilometer (km).
  • Sopir pickup muat buah harus menyalip kanan kiri agar bisa sampai tujuan dan buah tak busuk di jalan.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Dicky, sopir pickup pengangkut pepaya menceritakan dirinya saat terjebak kemacetan parah di Jalur Situbondo-Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/7/2025).

Ia mengaku terjebak macet sejak pukul 03.00 WIB.

Kemacetan ia rasakan ketika sampai di perbatasan Situbondo-Banyuwangi.

Sekitar 11 jam kemudian, Dicky baru bisa sampai di gerbang masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

"Itupun saya harus nyalip-nyalip. Kalau tidak nyalip-nyalip, ya belum sampai," kata Dicky.

Dicky berangkat dari Bondowoso dengan membawa muatan berupa pepaya.

Beruntung, pepaya yang ia bawa usianya masih muda. Cukup waktu untuk sampai di Bali sebelum buah tersebut busuk.

"Harus bongkar nanti malam. Makanya cepat-cepat," kata pria yang akan menuju Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, itu.

Baca juga: Jalur Situbondo-Banyuwangi masih Macet, Polisi Dirikan Pos Pantau dan Kesehatan di 5 Titik

Dicky beruntung sebab kendaraan yang ia kemudikan adalah pickup. Itu membuatnya bisa langsung masuk ke area dalam pelabuhan ketika tiba di sana. 

Kendaraan barang kecil bisa langsung melintas di penyeberangan Dermaga MB yang notabene tak terganggu dengan kebijakan aturan pembatasan kapal.

Kebijakan baru pascatenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya hanya mengatur kapal-kapal eks-LCT yang melayani penyeberangan khusus truk besar.

Itu sebabnya truk tronton dan sejenisnya yang bertonase lebih dari 35 ton harus terlebih dulu masuk ke area parkir Dermaga Bulusan untuk menunggu giliran masuk ke pelabuhan.

Pantauan melalui aplikasi peta digital, Jumat sekitar pukul 15.00 WIB, kemacetan mengekor sepanjang 17 kilometer (km).

Mulai dari Desa Alasbulu, Kecamatan Wongsorejo hingga Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Meski tergolong panjang, kemacetan ini menyusut dibanding hari sebelumnya.

Pada Kamis (24/7/2025), kemacetan sempat menjadi yang terpanjang hingga 28 kilometer (km). Dengan ekor kemacetan berada di Alas Baluran, perbatasan Situbondo-Banyuwangi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved