Berita Viral
Warga Tolak Lapangan Bola Dibikin Jadi Tempat Padel, Sentil Orang Kaya, Pemprov Beri Respons
Warga Kedoya Selatan menentang keras isu alih fungsi lapangan bola menjadi tempat padel tersebut.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Warga menolak alih fungsi lapangan sepak bola RT 04 RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi padel.
Pembahasan terkait alih fungsi lapangan ini juga muncul dalam rapat komisi E DPRD DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Vandalisme terkait penolakan kini tersebar di tembok-tembok beton sekitar lapangan.
Baca juga: Siapa Mulyono di Reuni Fakultas Kehutanan UGM? Disebut Calo Tiket di Terminal: Nama Aslinya Wakidi
"Padel is not my style," demikian yang tertulis di dinding beton sekitar lapangan sepak bola tersebut.
Tulisan tersebut dibuat menggunakan pilox berwarna cerah dengan ukuran huruf yang besar.
Bahkan, para warga yang terlihat kesal menutupi mural di sepanjang dinding lapangan bola tersebut untuk menyuarakan pendapatnya.
"Jangan ambil alih hiburan rakyat," tulis mural lainnya berukuran besar, melansir Warta Kota.
"Rakyat kecil butuh ruang bersenang-senang," lanjut tulisan tersebut.
"Orang kaya gitu amat," sambung mural lainnya.
Tulisan-tulisan tersebut bertambah banyak tiap harinya hingga warga Kedoya Selatan menentang keras isu alih fungsi tersebut.
Pasalnya di sekitar lapangan bola, terpasang plang yang bertuliskan 'Lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta'.
Artinya, lahan tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan optimal oleh warga setempat.
Bahkan di lokasi, nampak banyak warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, aktif bermain sepak bola.
Mereka tampak bersenang-senang di lapangan tersebut.

Salah satu warga bernama Iskandar (45) mengaku sudah mendengar terkait rencana alih fungsi lahan tersebut.
"Udah dengar (beritanya). Banyak penolakan, intinya pada enggak sepakat, enggak setuju adanya padel," kata Iskandar kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, warga Kedoya Selatan hanya memiliki satu lapangan bersama yang seharusnya benar-benar menjadi milik rakyat.
"Buat warga khususnya warga Kedoya Selatan, buat semua warga, lapangan cuma satu enggak ada lagi," tuturnya.
Menurut Iskandar, padel merupakan olahraga kelas menengah ke atas.
Sementara area lapangan bola bisa dimanfaatkan seluruh warga tiap sore hari, sehingga masyarakat bisa lebih sehat dan guyub.
Baca juga: Aura Cinta Kembali Sentil Dedi Mulyadi, Merasa Terhina Dulu Dibilang Miskin: Dijadiin Konten Pejabat
Sementara itu, pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Kedoya, Sumiran (60), mengaku tidak setuju bila lapangan sepak bola pilar dialihfungsikan menjadi lapangan padel.
"Sekarang ini lapangan sudah banyak berkurang, lapangan sudah jadi bangunan, perumahan dan sebagainya. Sehingga masyarakat menjadi kesulitan mencari sarana olahraga," ujarnya dalam keterangan, dikutip Senin.
Sumiran berujar, lapangan bola Kedoya Selatan tidak hanya dipergunakan anak-anak untuk berlatih sepak bola.
Tetapi menjadi sarana bagi orangtua bermain bola.
"Mereka pakai untuk melampiaskan hobinya bermain bola. Tapi, buat generasi penerus, lapangan ini sangat penting artinya untuk mengasah bakat bermain bola agar bisa menjadi atlet sepak bola nasional," jelasnya.
Oleh karena itu, Sumiran meminta agar pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dalam hal pemenuhan sarana olahraga.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa mengerti keadaan anak-anak, serta masyarakat. Kalau tidak punya lapangan, terus gimana. Karena, ini satu-satunya lapangan sepak bola di wilayah Kedoya Selatan," pungkasnya.
Selain itu, warga khawatir jika berdirinya lapangan padel bisa membuat daerah resapan air berkurang di wilayah Kedoya Selatan.

Penolakan alih fungsi lapangan sepak bola menjadi area padel di RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berbuntut pada hasil positif.
Di mana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bahwa pihaknya tidak akan mengalihfungsikan lapangan sepak bola pilar tersebut.
Hal itu dikonfirmasi oleh Lurah Kedoya Selatan, Aryan Safari, dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Aryan menyebut, isu penolakan tersebut telah ia bahwa dan dibahas dalam rapat yang digelar di Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, beberapa hari lalu.
Baca juga: Tumpal Syok Rumahnya Diprotoli Penyewa Kontrakan hingga Tinggal Batu Bata, Warga Tak Mau Beri CCTV
Hasil rapat tersebut memastikan tidak ada alih fungsi sarana olahraga dengan luas kurang lebih 4.725 meter persegi menjadi lapangan padel.
"Udah beres itu. Tidak dibikin lapangan padel, tetap dipakai buat lapangan sepak bola. Itu sudah dibahas dalam rapat di Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta," katanya.
Kendati demikian, Aryan menyebut bahwa pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta terkait batalnya isu tersebut.
"Yang penting kami bersama warga sudah memperjuangkan, jadi jangan dibikin sarana padel. Tetap difungsikan sebagai lapangan bola buat masyarakat," ujar Aryan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Wanita Kaget Tarik Tunai di ATM Malah Keluar Uang Mainan, Bank Indonesia Sebut Kemungkinannya Kecil |
![]() |
---|
Kemana Wapres Gibran saat Presiden Prabowo Mereshuffle Menteri dan Wakil Menterinya? |
![]() |
---|
Baju Batik Menkeu Purbaya Sering Dipakai Ulang Disoroti, ini Makna Motifnya Kata Guru Besar UNS |
![]() |
---|
Kondisi Anak PAUD Disunat Teman di Sekolah saat Kegiatan Prakarya, Trauma Sakit Luar Biasa |
![]() |
---|
Daftar 4 Pejabat yang Diberhentikan Prabowo, Hasan Nasbi Dicopot dari PCO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.