Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Eks Wakapolri Heran Motif Kematian Arya Daru Disembunyikan Polisi, Mantan Kabareskrim: Tidak Layak

Pengungkapan hasil penyelidikan atas misteri kematian Arya Daru rupanya masih menimbulkan pertanyaan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/tvOneNews - YouTube/KOMPASTV
MOTIF KEMATIAN DIPLOMAT - Pengungkapan hasil penyelidikan atas misteri kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan pada Selasa (29/7/2025), rupanya masih menimbulkan pertanyaan. Salah satunya dari eks Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno. 

TRIBUNJATIM.COM - Dalam rilis hasil penyelidikan kematian diplomat muda Arya Daru (39), disebutkan bahwa korban meninggal dunia tanpa adanya keterlibatan orang lain.

Atau dengan kata lain, almarhum mengakhiri hidupnya sendiri dengan melilitkan lakban kuning di kepalanya tanpa adanya campur tangan orang lain.

Kesimpulan ini disampaikan Polda Metro Jaya berdasarkan hasil pemeriksaan visum, uji labfor, digital forensik, dan lain-lain melibatkan sejumlah ahli.

Namun, pengungkapan hasil penyelidikan atas misteri kematian Arya Daru rupanya masih menimbulkan pertanyaan.

Hal itu seperti diungkapkan oleh eks Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno.

Oegroseno masih mempertanyakan satu hal di balik pengungkapan kasus ini.

Pasalnya, masih ada yang belum lengkap diungkap polisi terkait misteri kematian Arya Daru tersebut.

Yaitu terkait motif di balik perbuatan yang membuat hilangnya nyawa Arya Daru.

"Ini menarik bagi seorang penyidik Polri ya," kata Oegroseno, dikutip dari tayangan di kanal YouTube TV One, Selasa (29/7/2025).

"Ke depan bahwa mengungkap motif itu juga bagian dari penyidikan yang jangan ditinggalkan," imbuhnya.

Oegroseno juga menyinggung hasil pemeriksaan psikologi korban yang mengarah ke permasalahan mental individu korban.

"Apa yang tidak diberikan yang terbaik oleh negara kepada almarhum?" kata Oegroseno, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

"Mungkin kami tidak mengalami hal seperti itu. Tapi kalau dia masih mengalami suatu keadaan yang katanya pernah konsultasi dengan psikolog, itu kira-kira kan yang tahu siapa nih?" lanjut dia.

Hal ini menurutnya bisa menjadi pelajaran baru untuk ke depannya.

Baca juga: Keluarga Arya Daru Syok Terkait Kesimpulan Polisi Soal Kematian Sang Diplomat, Siapkan Pengacara

Selain itu, Oegroseno juga menilai, polisi tidak hanya melihat keterangan saksi dan ahli.

"Ini justru jadi pelajaran baru, justru penyidikan itu jangan hanya melihat keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk ini bisa dikembangkan untuk mengungkap motif," katanya.

"Motivasinya apa seseorang melakukan kejahatan itu, apapun kejahatannya, motivasi ini harus diungkap," ujar Oegroseno.

Menurutnya, hal ini jadi hal baru dan ke depan mungkin perlu dikembangkan oleh para generasi muda Polri.

Bahwa petunjuk tersebut bukan hanya sekedar ada surat, ada petunjuk.

"Petunjuk itu apa kalau melihat orang bunuh diri itu, petunjuknya apa kira-kira dia melakukan, motifnya itu seperti apa," kata Oegroseno.

"Kemudian kalau dia melakukan tindak pidana, motifnya apa, juga ini harus diungkap, jangan dianggap cukup menghadirkan keterangan saksi, keterangan ahli, surat, keterangan terdakwa."

"Ini harusnya mulai menjadi atensi untuk penyidikan sama penuntutan sampai hakim ke depan nanti," ungkapnya.

KASUS DIPLOMAT TEWAS DI KAMAR KOS - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kiri) mengungkapkan perkembangan penyelidikan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan perkembangan penyelidikan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025). (ANTARA/Ilham Kausar - Facebook/Arya Daru)

Menanggapi hal itu, mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji memiliki jawaban terkait alasan polisi tidak mengungkap motif kematian Arya Daru

Diakui Susno, dalam kasus ini memang ada hal-hal yang tidak sampai dikemukakan secara vulgar ke publik, seperti alasan korban melakukan tindakan itu. 

Hal itu, menurutnya karena menyangkut masalah keluarga kaitannya dengan istri, orang tua, dan anak. 

"Itu menjadi perhatian khusus. Seandainya hal demikian menimpa pada kita semua, tidak layak dikemukkan kepada publik," katanya.

Susno yakin, polisi telah memanggil keluarga dan orang tua korban untuk menyampaikan latar belakang sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan. 

Terlepas dari itu, Susno mengakui langkah yang diambil Polri sudah on the track sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 

"Mereka cermat sekali dalam mengumpulkan alat bukti scientific maupun alat bukti dari keterangan saksi, ahli, hasil otopsi, dan lain-lain."

"Sudah tepat, karena alat bukti satu dan lain saling mendukung, saling bersesuaian," tegasnya.

Baca juga: Nasib Kepsek Kini Diperiksa Inspektorat Imbas Siswa SDN Terlantar karena Guru Sering Bolos

Atas hasil penyelidikan yang disampaikan Polda Metro Jaya, keluarga Arya Daru bereaksi tegas.

Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus menyebut, keluarga tidak percaya jika sang diplomat tewas akibat mengakhiri hidup.

Selama ini, keluarga melihat sosok Arya Daru sebagai pribadi yang baik-baik saja.

"Kami sudah memantau ADP selama bertahun-tahun dan kami yakin almarhum tidak seperti itu (mengakhiri hidup)," tegas Bagus.

Lagipula kata Bagus, kasus tewasnya sang adik masih belum tuntas semua.

"Ini belum tuntas ya, masih ada hal yang perlu didalami lagi penyidik, kita tunggu bersama ke depannya," ujar Bagus.

Bagus meminta publik untuk senantiasa mengawal kasus Arya Daru.

"Kami percaya bahwa, kita semua bagian dari masyarakat bahwa keadilan milik bersama."

"Jadi pada waktunya nanti kami percaya kebenaran akan terungkap dengan terang dan membawa harkat dan ketenangan bagi Daru," ungkap Meta Bagus.

"Karena proses penyidikan ini masih berlangsung. Kami mengajak teman-teman wartawan dan masyarakat untuk tetap mengawal."

"Kita berharap penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib bisa mengungkap dengan jelas dan bisa tuntas dengan baik," sambungnya.

KELUARGA ARYA SYOK - Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, mengaku tidak bisa menerima kesimpulan polisi yang menyebut penyebab kematian sang diplomat muda karena mengakhiri hidup, disadur Rabu (30/7/2025).
Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, mengaku tidak bisa menerima kesimpulan polisi yang menyebut penyebab kematian sang diplomat muda karena mengakhiri hidup, disadur Rabu (30/7/2025). (YouTube/METRO TV - Tribun Jabar)

Perihal penjelasan kepolisian soal pemicu Arya Daru mengakhiri hidup karena beban pekerjaan, Bagus sangsi.

Karena selama ini, Arya Daru tak pernah menceritakan beban kerjanya kepada keluarga pun kepada sang istri, Pita.

"Terkait dengan beban kerja, namanya orang bekerja pasti ada beban, pasti ada berbagai macam."

"Hanya saja sepengamatan kami terhadap Daru itu sampai sejauh ini tidak pernah menceritakan beban berat yang ada."

"Segala sesuatu dikomunikasikan antara suami istri dengan cukup baik," imbuh Bagus.

Dicecar soal apakah keluarga yakin Arya Daru dibunuh atau tidak, Bagus meresponnya dengan tawa.

Bagus menyebut bahwa yang diketahui keluarga adalah Arya Daru merupakan sosok baik hati.

"Pertanyaannya frontal ya. Kalau kita bicara mengenai keyakinan, kami berkeyakinan kalau sepanjang hidupnya itu almarhum baik dengan kita," ujar Bagus merespons wartawan.

Kini keluarga tengah fokus memulihkan mental anak-anak mendiang Arya Daru.

"Kami ini sedang fokus untuk tetap menjaga hati dan pikiran dari anak-anak almarhum. Karena ini kan bukan proses yang mudah, ini sangat berat bagi kami," pungkas Meta Bagus.

Baca juga: Gara-gara 5000 Slop Rokok, 2 Pedagang Ditangkap setelah Rugikan Negara Rp1,9 M

*) Disclaimer:

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved