Dinkes Jatim Perkuat Jejaring FKTP, Semua Faskes di Kediri Wajib Beri Layanan dengan Standar Sama
Dinkes Jatim menguatkan sinergi antar-FKTP, semua faskes di Kediri wajib beri layanan dengan standar yang sama.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - 37 kepala puskesmas, 29 klinik, dan 8 dokter praktik mandiri mengikuti pertemuan yang digelar di Ruang Kilisuci, Kantor Pemkab Kediri, Rabu (30/7/2025).
Pertemuan itu dilakukan untuk mendorong optimalisasi integrasi pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Kediri melalui penguatan jejaring antar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kasi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Siti Haripi menyampaikan, kegiatan ini menjadi langkah awal penguatan sinergi antara puskesmas sebagai koordinator wilayah dengan FKTP lainnya seperti klinik dan praktik dokter mandiri.
"Dengan pertemuan ini, kita berharap terjalin jejaring layanan yang kuat, agar pelaksanaan program prioritas nasional seperti penanganan TBC, hipertensi, dan diabetes bisa lebih optimal. Semua fasilitas harus memberikan layanan dengan standar yang sama," jelas Siti, Rabu (30/7/2025).
Menurutnya, integrasi layanan menjadi penting agar seluruh masyarakat, baik yang datang ke puskesmas maupun ke klinik atau dokter praktik mandiri bisa menerima layanan yang setara dan berkualitas.
Baca juga: Ratusan Warga Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kediri, Antrean Mengular hingga Halaman Luar
Dia menekankan, program nasional KIPAS (Kesehatan Indonesia Prima Aktif dan Sehat) saat ini difokuskan pada tiga penyakit utama yaitu tuberkulosis, hipertensi, dan diabetes.
Ketiga penyakit ini dinilai sebagai penyumbang tertinggi terhadap kematian, termasuk pada ibu hamil, yang sering kali tidak diketahui sebelumnya karena kurangnya deteksi dini.
"Banyak ibu hamil meninggal bukan karena proses persalinannya, tapi karena penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes yang tidak terdeteksi," ungkap Siti.
Untuk mencapai hal itu, dukungan juga ditunjukkan dengan adanya SK jejaring tingkat kabupaten, MoU, dan Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Kesehatan dengan fasilitas layanan kesehatan non-puskesmas.
Dalam praktiknya, integrasi ini meliputi koordinasi pembinaan, monitoring dan evaluasi program, pelatihan kompetensi, hingga pencatatan pelaporan terintegrasi berbasis aplikasi RME (Rekam Medis Elektronik).
"Semoga bisa berjalan sesuai dengan program nasional," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr Rahma Sari Dewi menyebutkan, saat ini integrasi FKTP di wilayahnya sudah berjalan baik dan melibatkan berbagai pihak hingga ke tingkat desa.
"Alhamdulillah, hampir semua puskesmas dan FKTP di Kabupaten Kediri sudah menjalankan integrasi ini. Saat ini capaian kami untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM) sudah di atas 90 persen, dan masih terus kami kejar hingga 100 persen," jelasnya.
Rahma menambahkan, Dinkes juga melakukan screening aktif hingga tingkat posyandu untuk mendeteksi penyakit sejak dini.
Kediri
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Siti Haripi
Rahma Sari Dewi
TribunJatim.com
berita Kabupaten Kediri terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Elysa Wandani Antarkan Smansapa Raih Kemenangan: Kuncinya Percaya Diri! |
![]() |
---|
Keiko Melody Tak Menyangka Putri Little Sun Jadi Tim Pertama yang Lolos Round 2 di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Wujudkan Bansos Tepat Sasaran, Ipuk Bawa Banyuwangi Jadi Pelopor Digitalisasi Bantuan Sosial |
![]() |
---|
Swaxellent SMAN 8 Surabaya Hadir dengan Dua Tim Dance pada DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Anggota Komisi B DPRD Jatim Indra Widya Agustina: Pacitan Punya Potensi Pariwisata Luar Biasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.