Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bantahan Warga Tentang Tabungan Diblokir Jadi Penyebab Orang Tuanya Meninggal: Bukan Rekening Saya

Ia membantah jika rekening yang diblokir hingga membuat orang tua meninggal bukanlah dirinya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Canva via Kompas.com
REKENING DIBLOKIR PPATK - Ilustrasi buku tabungan. Warga Padang membantah klaim yang menyatakan bahwa rekeningnya diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga menyebabkan kematian orang tuanya. 

Ia baru menyadari ada masalah setelah gagal menarik uang dari ATM, meski saldo masih terlihat normal.

Setelah mendatangi kantor cabang bank, ia diberitahu bahwa rekening anaknya diblokir oleh PPATK.

"Sekitar tiga minggu lalu mau ambil uang dari rekening anak lewat ATM tapi tidak mau keluar, ada kendala. Tapi cek saldo bisa."

"Terus, 11 Juli saya ke bank, kata pihak bank diblokir PPATK," ujar Ahmad.

Baca juga: Pantas Sri Rejeki Tutup Jalan Rumah Tetangganya, Juladi Kini Terpaksa Lewat Sungai: Sosok Bermasalah

Rekening tersebut memang jarang dipakai karena disiapkan sebagai tabungan jangka panjang.

"Itu rekening khusus tabungan anak, tabungan Taplus BNI. Atas nama anakku sendiri, masih SD."

"Terakhir bulan April akhir masih saya transfer kalau tidak salah dan masuk ke rekening anakku," kata dia.

Ahmad menilai, kebijakan PPATK menyamaratakan semua nasabah dan tidak mampu membedakan mana rekening yang mencurigakan dan mana yang hanya pasif.

Ia menganggap kebijakan tersebut tidak selektif dan cenderung menyasar nasabah yang tidak berkaitan dengan tindak pidana.

"Aslinya PPATK kan mau membrantas kejahatan yang berkaitan dengan dana masuk keluar melalui bank, seperti judol dan pencucian uang."

"Seharusnya mereka pintar untuk memblokir yang tepat, bukan sembarangan blokir," ujar Ahmad.

Ia juga menyoroti banyaknya keluhan serupa dari masyarakat di media sosial resmi PPATK

"Kalau baca keluhan orang-orang yang komen di IG PPATK, sangat miris sekali membacanya, banyak yang salah sasaran."

"Contohnya ada yang komen ortunya sakit, untuk uang berobat tidak ada karena rekeningnya diblokir PPATK, akhirnya ortunya meninggal, kan kasihan sekali," ucapnya.

PEMBLOKIRAN REKENING - Ilustrasi rekening bank. Pemblokiran lebih dari 28.000 rekening yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat masyarakat protes, Kamis (31/7/2025).
Ilustrasi rekening bank. Pemblokiran lebih dari 28.000 rekening yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat masyarakat protes, Kamis (31/7/2025). (KOMPAS.COM/Kontributor Mataram, Karnia Septia)

Keluhan juga diungkapkan pedagang kecil asal Citayam, Bogor, Jawa Barat, Mardiyah (48).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved