Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Tikno Tukang Perahu Tambang di Sungai Brantas Jombang, Ketiban Rezeki Berkat TMMD

Di balik riak tenang Sungai Brantas yang mengalir di perbatasan Kecamatan Kudu dan Kecamatan Kesamben, suara peluit perahu getek milik Bapak Tikno

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
PERAHU TAMBANG JOMBANG - Tikno (baju merah) saat mengantarkan para tentara dan penumpang lain yang hendak menuju sebrang sungai di Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (4/8/2025). Jadi jalur alternatif para tentara menuju akses utama TMMD di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Di balik riak tenang Sungai Brantas yang mengalir di perbatasan Kecamatan Kudu dan Kecamatan Kesamben, suara peluit perahu getek milik Bapak Tikno (50) mengisyaratkan dimulainya aktivitas pagi. 

Ia kapten perahu tambang, dengan dua anak buah yang sigap mengantarkan para penumpang ke sebrang sungai. Sudah lebih dari satu dekade, ia menjalani hari-hari sebagai nakhoda perahu tambang, menyeberangkan warga dan sepeda motor menembus derasnya arus dan waktu.

Sejak hadirnya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, banyak para pasukan loreng hijau hitam ini memilih transportasi alternatif perahu tambang untuk mempersingkat waktu perjalanan. 

Menaiki perahu tambang membuat akses perjalanan lebih singkat, jika dibandingkan melalui jalur darat. Bahkan, perjalanan dari Kecamatan Kudu menuju Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, umumnya memakan waktu sekitar 15 hingga 25 menit.

Baca juga: Diduga Pingsan Terjebak Asap, Dua Petani di Purwoasri Kediri Tewas Terpanggang Saat Bakar Sisa Tebu

Waktu yang sangat singkat jika dilalui melalui Sungai Brantas. Tak hanya Kecamatan Ngusikan yang kelimpahan berkah TMMD, wilayah Kecamatan Kudu juta terimbas, aliran rezeki salah satunya mengalir ke Tikno. 

Aktivitas satgas TMMD yang rutin melintasi Sungai Brantas menggunakan jasa perahu tambangnya membawa perubahan yang ia syukuri setiap hari.

“Biasanya dapat Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per hari. Sekarang bisa Rp200 ribuan,” ucap Tikno pada Senin (4/8/2025).

Perahu tambang yang dioperasikan Tikno melayani rute penting antara Desa Gumulan, Kecamatan Kesamben menuju Kecamatan Kudu.

Dengan tarif Rp 5.000 per kendaraan roda dua, perahu bisa mengangkut 20 hingga 30 motor sekaligus dalam sekali jalan. Jasa ini menjadi andalan warga, terutama saat lalu lintas di jalur darat seperti Jembatan Ploso padat atau macet.

“Kalau lewat darat bisa setengah jam. Tapi lewat perahu cuma lima sampai sepuluh menit. Waktu operasi perahu dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB," tambah Tikno.

Bagi warga seperti Tikno, kehadiran TMMD bukan sekadar kegiatan pembangunan. Kehadiran para anggota TNI yang setiap hari melintasi Sungai Brantas untuk menuju lokasi sasaran pembangunan telah menghidupkan kembali denyut ekonomi kecil di pinggiran sungai.

Baca juga: Bus Mira Sundul Truk Parkir di Jombang Sampai Nyemplung Parit, 3 Penumpang Terluka

“Banyak tentara yang naik perahu pagi dan sore, karena memang lebih cepat ke lokasi TMMD,” kata Koptu Dwi, anggota Koramil 02/Diwek, yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Menurutnya, pilihan menggunakan perahu tambang lebih efisien bagi mobilitas pasukan.

Meningkatnya aktivitas penyeberangan ini membawa berkah tersendiri bagi Tikno. Dalam situasi normal, perahu tambangnya ramai saat musim lebaran atau arus mudik. Namun kini, setiap hari terasa seperti masa panen.

Meskipun zaman terus berubah dan akses jalan makin meluas, jasa perahu tambang masih menjadi bagian penting dalam mobilitas masyarakat pesisir Brantas. Debit air yang naik turun pun tak menyurutkan niat warga untuk tetap mengandalkan jalur air.

Bagi Tikno, perahu tambang bukan sekadar alat transportasi. Ia adalah warisan tradisi sekaligus sumber penghidupan. Dan kini, berkat kehadiran TMMD, ia kembali merasakan betapa pentingnya peran kecilnya dalam roda kehidupan masyarakat. 

“Selama sungai masih mengalir, saya akan terus menyeberangkan orang,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved