Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bandara Dhoho Kediri Bakal Dioptimalkan untuk Melayani Penerbangan Umrah

Wagub Emil mengatakan rencana pengoptimalan Bandara Dhoho akan dilaksanakan seiring pengalihan penerbangan selama masa perbaikan di Juanda.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
Humas Pemprov Jatim
SEGERA TEREALISASI - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat audiensi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Lukman F Laisa. Ia memastikan optimalisasi Bandara Dhoho untuk layanan penerbangan umroh segera terealisasi seiring pengalihan penerbangan selama masa perbaikan di Juanda. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bandara Dhoho Kediri diproyeksikan akan melayani penerbangan umrah

Hal ini dikatkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak

Ia mengatakan rencana pengoptimalan Bandara Dhoho akan dilaksanakan seiring pengalihan penerbangan selama masa perbaikan di Juanda.

Wagub Emil mengaku sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Lukman F Laisa. 

Emil menyampaikan, Bandara Dhoho memiliki potensi besar untuk menjadi bandara alternatif keberangkatan jamaah umroh dari Jawa Timur, sebagai bagian dari strategi desentralisasi layanan penerbangan internasional.

Baca juga: Kondisi Bandara Dhoho Sepi, Dishub Jatim Surati Kemenhub Dorong Realisasi Layanan Penerbangan Umrah

“Kami mendiskusikan langkah konkret untuk mengoptimalkan Bandara Dhoho, salah satunya untuk mendukung penerbangan umroh. Ibu Gubernur telah menjalin komunikasi dengan sejumlah agen umroh besar yang saat ini mengoperasikan sekitar enam penerbangan umroh dari Jawa Timur setiap minggunya,”ujar Emil, Senin (4/8/2025). 

 Ia menjelaskan, dalam tahap awal, akan dilakukan uji coba penerbangan umroh sebanyak 3 hingga 4 kali per bulan dari Bandara Dhoho. Pemerintah ingin memastikan kesiapan operasional bandara dari sisi infrastruktur, pelayanan, hingga rute penerbangan.

 “Pak Dirjen ini memang sudah berpengalaman betul di lapangan untuk menilai kapasitas bandara. Di Juanda, kita memiliki tantangan-tantangan sehingga memerlukan perbaikan yang sangat signifikan dalam waktu dekat,”terangnya.

Baca juga: Tidak Ada Penerbangan di Bandara Dhoho Kediri hingga 31 Juli 2025, Ini Penyebabnya

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI Lukman F. Laisa mengatakan bahwa pemerintah pusat akan sepenuhnya mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur memaksimalkan operasional Dhoho.

Pasalnya, bandara di Kediri itu merupakan salah satu yang menjadi fokus Presiden RI Prabowo Subianto.
 
“Bandara Dhoho ini memang dibuat untuk menampung pesawat-pesawat terberat dan terbesar seperti Boeing 777-300ER dan Airbus A380. Dan di antara bandara-bandara baru seperti Kulonprogo dan Kertajati, ini yang paling indah dan spesifikasinya high class,” tuturnya.

Baca juga: Tak Jadi 2 Maret, Penerbangan Umrah Perdana dari Bandara Dhoho Kediri Mundur lagi, Ini Alasannya

“Mudah-mudahan dengan pertemuan kami hari ini bisa lebih cepat digunakan sebagai bandara internasional,” pungkasnya. 

Dirjen Lukman mengatakan, Bandara Juanda berkapasitas 21 juta orang dengan penumpang per tahunnya mencapai 14 juta. Awalnya, jelas Lukman, Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kapasitas di atas 50 juta untuk mengantisipasi kebutuhan ke depan.

“Tapi saat evaluasi, ternyata Surabaya hanya bisa ditingkatkan sampai kapasitas 27 juta penumpang saja. Maka kita butuh bandara baru selain Juanda dan Dhoho. Automatically, entah kapan, kita harus membangun bandara baru untuk mensupport kapasitas yang tentunya akan membesar,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved