Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petani Terima Bantuan Rp1,5 M, Bupati Wanti-wanti Agar Traktor Alsintan Tak Dijual

Bupati mengungkapkan bahwa bantuan yang diterima tersebut untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Diskominfo Kabupaten Semarang
MINTA JANGAN DIJUAL - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mencoba alsintan bantuan untuk kelompok tani, Selasa (5/8/2025). Ia mengimbau para petani agar tak menjual alsintan tersebut. 

Di antaranya Gapoktan Putri Kencana Desa Timpik Kecamatan Susukan, Gapoktan Rukun Makmur Desa Kebumen Banyubiru dan Kelontan Ngudi Rejo Kalibeji, Tuntang.

Total nilai bantuan Rp1.543.430.000 atau Rp1,5 M lebih.

Sementara itu, Kabid Pertanian, Ambar Suryaningsih menjelaskan, realisasi luas tanam tambahan (LTT) komoditas padi Bulan Juli 2025 seluas 2.297 atau 91,88 persen dari target.

Sedangkan realisasi tanam padi total 23.549 hektar atau 56 persen dari target yang disepakati 41.983 hektar.

Bantuan hand traktor juga diberikan Kementerian Pertanian untuk sejumlah petani di Desa Timurung, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Namun, para petani mengaku bahwa mereka diminta membayar Rp3 juta agar dapat menerima bantuan tersebut.

Permintaan tersebut datang dari Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Penyuluh Pertanian Kecamatan (PPK) Ajangale.

Para petani yang tergabung dalam kelompok tani menyatakan bahwa uang tersebut harus diserahkan terlebih dahulu.

Baru setelah itu, mereka dapat mengambil hand traktor yang disimpan di gudang.

Proses pembayaran ini, menurut para petani, baru muncul setelah mereka mempertanyakan keterlambatan bantuan alat pertanian yang seharusnya sudah mereka terima.

"Saat saya hendak mengambil traktor di gudang, saya diminta membayar Rp3 juta."

"Padahal, saya adalah penerima bantuan resmi," ujar salah satu ketua kelompok tani di Desa Timurung yang meminta namanya dirahasiakan.

Meskipun telah menyetorkan sejumlah uang, para petani mengaku bahwa hingga kini mereka belum menerima hand traktor yang dijanjikan.

"Traktornya belum saya terima. Katanya, hand traktor sudah diambil oleh kepala desa," tambahnya.

Baca juga: Undangan Rapat DPRD ke Luar Kota Ramai Tuai Kritik, Wakil Ketua Ngaku Tak Sadar Tanda Tangan

Sementara itu, Plt Ketua Penyuluh Pertanian Kecamatan Ajangale, R, mengakui bahwa pihaknya memang menerima uang dari kelompok tani penerima bantuan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved