Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cekcok Lawan Debt Collector Tak Mau Kendaraan Diambil, Wanita Ternyata Naik Mobil Rental

Kini persoalan antara perempuan pengemudi mobil dengan pihak debt collector telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
X
LAWAN DEBT COLLECTOR - Tangkapan layar video cekcok antara seorang perempuan dengan sejumlah debt collector di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Video tersebut kemudian viral di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang perempuan cekcok dengan sejumlah debt collector di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Adu mulut saat debt collector hendak menarik sebuah mobil tersebut terekam hingga viral di media sosial.

Cekcok tersebut berakhir setelah kedua belah pihak menyelesaikan masalah di kantor polisi.

Baca juga: Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Kibarkan Bendera One Piece, Kapendam: Tidak Ada Intruksi

"Jangan video," ucap pria berkaus putih di awal video yang berdurasi 54 detik tersebut.

Pria tersebut juga mencoba menutup ponsel perempuan yang merekam.

"Enggak, enggak, enggak, nanya saja, dari mana, dari mana Mas?" kata perempuan tersebut, melansir Kompas.com.

"Ndak apa-apa," jawab salah satu pria yang diduga bagian dari debt collector.

"Biar jelas, ya to, soalnya kan ada bukti juga," ujar perempuan tersebut, menerangkan alasannya merekam.

"Mau ngobrol," kata pria berkaus putih.

"Bapak dari mana emang?" kata perempuan yang hanya terdengar suaranya ini.

"Saya dari KP 17," jawab pria berkaus putih.

"Terus tujuannya apa Pak?" sahut perempuan itu lagi.

"Tanya masnya," jawab pria berkaus putih berambut cepak tersebut.

Seketika, pria berkaus hitam yang merupakan rekan debt collector tersebut menjawab lantang.

Mereka mengaku ingin menarik kendaraan yang ditumpangi perempuan tersebut.

Tangkapan layar yang merekam cekcok antara seorang perempuan dengan sejumlah debt collector di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Video tersebut kemudian viral di media sosial.
Tangkapan layar yang merekam cekcok antara seorang perempuan dengan sejumlah debt collector di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Video tersebut kemudian viral di media sosial. (X)

"Tarik mobilmu Mbak," kata pria berkaus hitam.

"Kenapa tarik mobil? Ini kan sudah dibayar," jawab si perempuan.

"Kapan bayar?" kata pria berkaus putih.

"Ih, setiap bulan kita dibayar lho. Nah, oke kita main polisi saja," tutur si perempuan.

Rekaman ini viral lantaran di akhir video si perempuan mengabadikan momen para debt collector tengah bergurau di depan sebuah ruangan.

Si perempuan tersebut menyebut bahwa yang tengah bercengkrama dengan debt collector itu adalah anggota polisi.

"Masak iya polisi kayak begini sama-sama leasing, lihatin, ini polisi sama leasing," kata perempuan yang merekam.

Baca juga: Buruh Jahit Ismanto Tinggal di Rumah Sempit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 M

Kasihumas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, membenarkan bahwa video viral tersebut terjadi di Kabupaten Nganjuk, tepatnya di Kecamatan Wilangan, pada Rabu (6/8/2025) lalu.

Menurut Supriyanto, apa yang dinarasikan dalam video tersebut tidak sepenuhnya benar.

Ia pun memastikan bahwa persoalan antara perempuan pengemudi mobil dengan pihak debt collector telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Intinya gini. Ada perselisihan antara DC (debt collector) sama perempuan itu di wilayah Wilangan, di masjid itu."

"Terus ribut, istilahnya bantah-bantahan," kata Supriyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/8/2025).

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, insiden ini bermula saat perempuan berinisial WFH beserta keluarganya sedang dalam perjalanan dari Malang menuju Bandung.

Pada Rabu (6/8/2025), sekitar pukul 15.45 WIB, mereka singgah di sebuah masjid di wilayah Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.

Saat hendak melanjutkan perjalanan, WFH dan keluarganya didatangi oleh sejumlah debt collector.

Kedatangan mereka untuk menarik mobil yang dikendarai WFH, alasannya pemilik mobil telat membayar angsuran selama tiga bulan.

Akhirnya terjadi cekcok yang terekam dalam video, yang kemudian viral di media sosial.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, WFH lantas mengajak para debt collector ke Polsek Wilangan.

"(WFH) menghendaki diajak ke Polsek Wilangan," kata Supriyanto.

Di Polsek Wilangan, akhirnya terungkap bahwa kendaraan yang dibawa oleh si perempuan merupakan mobil rental, yang menunggak pembayaran tiga bulan.

Oleh pihak Polsek Wilangan, kata Supriyanto, WFH disarankan untuk menghubungi sang pemilik mobil, untuk menanyakan mengenai perkara tersebut.

"Terus (WFH) disuruh menghubungi pemiliknya yang kendaraan itu," kata Supriyanto.

Setelah dihubungi, lanjut Supriyanto, pemilik rental membenarkan bahwa mobilnya memang belum diangsur selama tiga bulan.

Saat itu juga, pemilik rental langsung membayarkan angsuran satu bulan, dan masih menyisakan tunggakan dua bulan.

Setelah melalui musyawarah mufakat, kedua belah pihak akhirnya mencapai kesepakatan damai.

Sekitar pukul 17.30 WIB, WFH dan keluarganya diizinkan melanjutkan perjalanan ke Bandung, dan para debt collector tidak jadi menarik mobil tersebut.

"Ya langsung boleh pulang, terus boleh lanjut perjalanan," ujar Supriyanto.

Sedangkan soal para pria yang disebut-sebut sebagai debt collector dekat anggota polisi, Supriyanto memberikan klarifikasi.

Sebelumnya, timbul dugaan adanya kedekatan antara debt collector yang hendak menarik mobil yang dikendarai perempuan tersebut dengan pihak kepolisian.

Supriyanto memastikan bahwa sekelompok pria yang terekam dalam video viral bukanlah anggota polisi, melainkan debt collector.

"Itu padahal tidak ada polisinya di situ, yang di lokasi itu enggak ada (anggota). Itu hanya DC (debt collector) semua sama keluarganya dia," kata Supriyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Kades Kusno Ditahan usai Bangun Kolam Renang Rp600 Juta Pakai Dana BKK

Sebelumnya, aksi serupa yaitu seorang wanita cekcok dengan sejumlah pria, membuat geger media sosial.

Menurut narasi yang menyertai video, disebutkan jika wanita tersebut cekcok dengan debt collector.

Mobil yang dikendarai wanita dalam video ternyata hendak ditarik oleh debt collector.

Adu mulut ini menarik perhatian sejumlah orang.

Personel TNI dan sekuriti merelai adu mulut antara kelompok pria diduga debt collector dengan seorang perempuan di area Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Jakarta Timur
Personel TNI dan sekuriti merelai adu mulut antara kelompok pria diduga debt collector dengan seorang perempuan di area Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Jakarta Timur (Instagram/jakut.update)

Personel TNI dan sekuriti pun merelai adu mulut antara kelompok pria diduga debt collector dengan seorang perempuan tersebut.

Diketahui, keributan ini terjadi di area parkir mobil di Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Halim, Jakarta Timur. 

Dalam video yang beredar, tampak sekelompok pria terlibat cekcok dengan perempuan di area parkir kendaraan Stasiun KCJB atau Whoosh, Kamis (12/6/2025) siang.

Pada narasi yang beredar, disebutkan kelompok debt collector diduga menarik paksa kendaraan, serta melakukan pemerasan hingga puluhan juta rupiah.

"Setelah menarik paksa kendaraan para pelaku diduga memeras korban dengan nominal Rp25 juta, Rp10 juta tunai, Rp15 juta lewat transfer," demikian tulis narasi yang beredar.

Terkait kejadian, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, hingga Minggu (15/6/2025), pihaknya belum menerima adanya laporan kasus terkait kejadian ini.

"Maaf, saya belum dapat laporan," kata Nicolas saat dikonfirmasi Tribun Jakarta di Makasar, Jakarta Timur.

Baca juga: 3 Pengamen Disekap usai Tergiur Dijanjikan Kerja Jadi ABK Gaji Rp6 Juta, Kabur Berenangi Waduk

Sementara itu, Kapolsek Makasar, Komisaris Sumardi, membenarkan adanya insiden cekcok antara debt collector dan pemilik kendaraan di lokasi tersebut.

Namun korban keberatan memberikan kendaraan yang hendak ditarik oleh debt collector.

"Info yang didapat dari keterangan saksi, terjadinya selisih paham karena korban keberatan untuk memberikan kendaraan yang mau ditarik oleh yang diduga dilakukan debt collector," ujar Sumardi saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).

Namun, hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang diterima pihak kepolisian terkait insiden tersebut.

"Sudah dilakukan pengecekan oleh personel ke stasiun kereta cepat. Untuk korban yang dirugikan, tidak ada yang membuat laporan hingga saat ini," ungkapnya.

Sumardi menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, pihak stasiun menyarankan agar permasalahan tersebut diselesaikan di luar area stasiun untuk menghindari keributan yang dapat dilihat oleh banyak orang.

"Namun hingga kini, belum ada laporan," kata Sumardi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved