Berita Viral
Pantang Menyerah Santi Tukang Sepuh Emas Motivasi Anak hingga Kuliah di ITB, Tiap Hari Amalkan ini
Seorang tukang sepuh emas, Santi Endartati (49) pantang menyerah memotivasi anaknya untuk bisa meraih cita setinggi langit.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang tukang sepuh emas, Santi Endartati (49) pantang menyerah memotivasi anaknya untuk bisa meraih cita setinggi langit, termasuk meraih pendidikan layak.
Dengan profesinya, Santi tak menyangka kedua anaknya bernama Oryza Sativa dan Arjuna, diterima di perguruan tinggi bergengsi, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Santi tiap hari melakukan amalan layaknya yang dilakukan orangtua agar sang anak mendapat hal yang terbaik.
Perjuangan Santi menghidupi keluarganya hingga anak kuliah di ITB tidaklah mudah.
Biaya pendidikan perguruan tinggi yang semakin mahal, tak membuat Santi menyerah.
Santi harus memutar otak menghidupi keluarganya ketika suaminya mengidap glukoma.
Baca juga: 2 Anaknya Diterima Kuliah di ITB, Santi Tukang Sepuh Emas Nangis Rektor Datangi Tempat Kerjanya
Adu Nasib Terima Pesanan Kue
Sebelum menetap berprofesi sebagai tukang sepuh emas, Santi sempat mengadu nasib menerima pesanan kue.
Sampai akhirnya mengikuti jejak ibunya menjadi tukang sepuh emas.
“Awalnya saya nggak langsung buka. Adik saya juga ibu saya juga. Ikut dulu kalau saya dapat saya dikasih. Sempat bikin kue. Kadang menerima pesanan kue kalau ada pesanan snack,” jelasnya, dikutip dari TribunSolo.com.
Saat ditemui di lapak yang terletak di pertigaan Jalan Reksoniten dan Gajah Suranto, Sabtu (9/8/2025), seseorang mampir untuk menawarkan perhiasan emas yang dimilikinya kepada Santi.
Tawar-menawar berjalan alot.
Pemilik emas ingin emasnya dihargai tinggi namun Santi memberi pengertian nilainya tak sesuai ekspektasi.
Akhirnya jual beli urung dilakukan dan pemilik emas itu pun pergi.
Santi, seperti halnya tukang sepuh emas lain, memiliki penghasilan tak menentu.

Bahkan ia bisa seminggu lebih tak mengantongi uang sepeser pun.
“Kadang berapa hari nggak dapat sama sekali. 4-10 hari nggak dapat nggak tentu juga,” ungkapnya.
Biasanya ia membeli emas perhiasan yang rusak lalu diperbaiki.
Setelah itu ia menyetor ke juragannya dan mengambil untung dari penjualan itu.
“Saya beli emas yang rusak. Saya setor dapat selisihnya,” tuturnya.
Ia mengakui tak mampu jika harus menguliahkan anak-anaknya dengan biaya sendiri.
Ia hanya berbekal keyakinan yang kuat akhirnya kedua anaknya bisa kuliah di perguruan tinggi bergengsi.
“Ya memang saya memotivasi. Kamu pasti bisa,” terangnya.
Baca juga: Siswi SMP Dapat Beasiswa sampai Kuliah usai Kejar Mobil Prabowo Demi Beri Karya Lukisannya
Kedua Anak Santi Keterima di ITB
Anaknya yang kedua, Oryza Sativa Fakultas tahun ini diterima di Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.
Lalu Arjuna tahun 2022 lalu Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTPM) ITB.
“Anak saya itu dari SMP memang pengennya di ITB. Pengen kerja di tambang. Biar sukses mungkin tahu keadaannya orang tua. Pengennya mengubah nasib keluarganya biar nggak kaya gini terus. SMA dua tahun akselerasi. Dia langsung ngambil FTPM. Diterima. Di rumah kan sering cerita mungkin adiknya tertarik juga. Impiannya juga di ITB. Alhamdulillah lolos lewat jalur SNBP,” terangnya.
Ia telah kenyang asam garam hidup dalam kondisi serba sulit.
Tapi ia tak henti-hentinya memotivasi dirinya sendiri dan anak-anaknya untuk tak pantang menyerah.
“Kondisinya sulit terus. Bukan pernah lagi. Ya pokoknya saya harus bisa. Anakku bisa jadi. Yakin ada jalannya,” ungkapnya.
Meski hanya anak seorang tukang sepuh emas, anak-anaknya tak merasa rendah diri.
Bahkan saat mereka libur mereka ikut menemani ibunya.
“Kalau libur Sabtu-Minggu juga duduk di sini anak saya yang Oryz. Libur duduk-duduk di sini,” terangnya.

Dapat Beasiswa
Meski mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), ia harus tetap menanggung biaya hidup anaknya selama kuliah.
Ia bersyukur anak-anaknya bisa mengatur agar dalam keterbatasan semua bisa cukup.
“Ya kan bisa ada kiriman dicukup-cukupin. Makanannya nggak terlalu mahal. Kakaknya udah lama tahu segini murah buat makan. Alhamdulillah bisa ngatur anaknya. Yang besar semester 7 insyaallah tahun depan wisuda,” jelasnya.
Baca juga: Sosok Zazkia Siswi SMA Anak Sopir Dapat Beasiswa Kuliah di Kanada, Tiap Hari Tempuh 16 Km ke Sekolah
Amalan Rutin: Doakan Anak
Ia bersyukur satu demi satu doanya diijabah.
Saat ditanya mengenai amalan-amalan ibadah yang sering dilakukan, ia memilih untuk rendah hati tak ingin terlalu menunjukkan.
“Kaya ibu-ibu lainnya mendoakan anaknya. Tiap sholat doain anaknya. Tahajud, qobliyah Subuh,” terangnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
tukang sepuh emas
Santi
Institut Teknologi Bandung
ITB
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Pilu Bocah SD Ngotot Minta Nikah, Pengadilan Agama Kuak Fakta Pernikahan Anak |
![]() |
---|
Lari 3 KM dalam 12 Menit, Anak Tukang Sayur Lolos Akpol, Raih Peringkat 1 |
![]() |
---|
Ulah Selebgram Aniaya Manajer Showroom Mobil Bekas usai Cekcok, Dugaan Miras Jadi Sebab |
![]() |
---|
Kata Ketua RT Bukan Warga yang Laporkan Komplotan Kuras Bandar Judol, Beda Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Rekan Tak Mau Gantian Tempat Mangkal, Pak Ogah Bawa Batu saat Atur Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.