Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Pedagang Sayur Tak Terima Anak Dianiaya Seniornya dan Dikurung di Ruangan 2x3 Meter

Chaeriyah seorang ibu siswa MAN di Jawa Tengah tak kuasa menahan air matanya karena tak terima dengan perilaku kakak senior anaknya

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJateng.com
TAK TERIMA - Chaeriyah memperlihatkan bukti laporan penganiayaan terhadap anaknya yang didapat dari Polres Tegal Kota, Jumat (8/8/2025). Dia tidak terima anaknya dianiaya kakak kelasnya di toilet sekolah pada kamis (7/8/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Chaeriyah, pedagang sayur keliling tidak terima dengan apa yang dialami putranya.

Chaeriyah begitu pilu mendapati anaknya yang mengalami perundungan oleh seniornya.

Kedua mata Chaeriyah (49) berkaca-kaca saat menceritakan anaknya yang menjadi korban penganiayaan kakak kelas di MAN Kota Tegal pada Kamis (7/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Sabtu (9/8/2025).

Saat ditemui di rumahnya setelah salat Jumat, Chaeriyah yang sehari-hari berjualan sayur keliling sedang bersama suaminya, Suherman (52).

Anaknya berinisial RM (17) yang menjadi korban penganiayaan sedang beristirahat karena luka yang dideritanya.

Chaeriyah pun memperlihatkan foto luka anaknya.

Bibir bagian dalam bawah dan atasnya robek, dua gigi rahang atas bagian kanan goyah.

Dia juga memperlihatkan surat laporan yang disampaikannya ke Polres Tegal Kota

"Saya minta keadilan, saya bukan mau menjelekkan nama MAN."

"Saya tidak terima anak saya disakiti, dianiaya," katanya, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Polres Tulungagung Targetkan 5 Sumur Bor Rampung di Akhir Agustus, Total 22 Titik Teratasi

Menurut Chaeriyah, anaknya RM dianiaya oleh pelaku karena dekat dengan seorang perempuan. 

Anaknya pun tidak tahu menahu jika perempuan tersebut dekat dengan pelaku Pandu (18).

Tapi belum ada satu pekan, pelaku mengetahui kedekatan itu.

"Pada Kamis (7/8/2025), anak saya dicari oleh cowoknya, kakak kelasnya, namanya Pandu."

"Dia cari ketika jam istirahat, tanya ke teman-temannya anak saya, dikasih tahu di kantin," ungkapnya.  

Diberitakan sebelumnya, toilet kecil berukuran sekira 2x3 meter itu menjadi saksi beringasnya seorang remaja yang dibutakan cinta di MAN Kota Tegal.

Seorang siswa berinisial RM (17) kelas 11 dipaksa masuk ke toilet, dipukuli oleh kakak kelasnya Pandu (18) hingga bonyok pada Kamis (7/8/2025).

Di toilet tersebut, tak ada lampu.

Hanya ada ember besar dan kloset.

Di tembok bertuliskan 'Mirhad Ar-Rijal' dalam bahasa Arab yang berarti toilet pria.

Kemudian di dalam salah satu toilet ada tulisan 'Toilet Kramat, Awas Ada CCTV, dan Kamu Diintai Jangan Lupa Lihat Kanan Kiri'.

Baca juga: Penyelidikan Polisi Malang pada Kasus Penipuan Arisan Online, Kerugian Korban Capai Ratusan Juta

Pandu memukuli korban lantaran cemburu jika RM dekat dengan mantan kekasihnya.

Pemukulan terjadi di jam istirahat, sekira pukul 09.30. 

RM yang sedang memesan makanan di kantin dipaksa untuk mengikuti pelaku, lalu dimasukan ke dalam toilet untuk dipukuli.

"Jadi dia nyari anak saya pas jam istirahat."

"Di kantin dia tanya, mana yang namanya Rizki."

"Karena tidak kenal anak saya menjawab." 

"Kamu ke sini, ikut saya," kata Chaeriyah (49), orangtua RM menceritakan kejadian itu kepada Tribunjateng.com, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Asyik Menikmati, Penonton Konser di Surabaya Syok iPhone 11 Miliknya Raib

Chaeriyah mengatakan, anaknya lalu mengikuti dan berjalan di belakang pelaku.

Tidak tahunya, pelaku masuk ke toilet dan menyuruh anaknya untuk ikut, lalu pintunya dikunci.

"Habis dikunci, anak saya dicekik."

"Karena tidak bisa nafas, ditangkislah tangannya."

"Pelaku malah memukul pelipis anak saya sampai kepalanya benturan dengan tembok," ujarnya. 

Masih berlanjut, menurut Chaeriyah, pelaku memukul tiga kali bibir anaknya sampai berdarah. 

Tetapi anaknya berontak dan bisa melarikan diri dari toilet.

"Setelah keluar anak saya lari sambil kencing di celana saking ketakutannya."

"Lari ke ruang BK, di situ ditolong guru BK, sampai guru kelasnya menangis," jelasnya.

Chaeriyah menjelaskan, akibat kejadian itu anaknya mengalami luka robek di mulut bagian bawah dan atas.

Kemudian dua gigi rahang kanannya yang bagian atas jadi goyah.

Baca juga: Buruh Jahit Ismanto Tinggal di Rumah Sempit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 M

Dia baru saja melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polres Tegal Kota

"Saya melaporkan ini agar pelakunya jera dan tidak ada korban lagi."

"Agar anak saya juga ditanggung keselamatannya," jelasnya.

Seorang siswa kelas 9 yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku melihat kejadian pemukulan itu. 

Setelah kejadian, di melihat seorang siswa yang dibawa dalam kondisi berdarah. 

Tribunjateng.com sudah berusaha mendatangi sekolah setelah waktu salat Jumat, tetapi sudah tidak ada kepala sekolah, kesiswaan, maupun guru. 

Jam sekolah selesai pukul 11.30.

Meski begitu, sekolah ramai oleh puluhan pelajar yang mengikuti estrakurikuler.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved