Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Raya Anak 3 Tahun Meninggal karena Tubuh Penuh Cacing, Ayah Sakit TBC, Sering Main Bersama Ayam

Kematian Raya, anak tiga tahun di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi sorotan Dedi Mulyadi

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin
TUBUH PENUH CACING - Hasil CT scan dan kondisi Raya, bocah berusia tiga tahun di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal pada Juli 2025. Dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahwa Raya meninggal dengan tubuh penuh cacing. 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian Raya, anak tiga tahun di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi sorotan Gubernur Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat itu bahkan akan memberi sanksi kepada perangkat desa.

Diketahui, Raya meninggal dunia pada Juli 2025.

Raya meninggal dengan tubuh penuh cacing.

Itu seperti yang dijelaskan dalam video akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin.

"Setiap membayangkan, seumur hidupnya yang hanya empat tahun itu, tubuhnya digerogoti cacing dalam tubuhnya. Menyerap oksigen dan nutrisi yg sudah pas-pasan di tubuhnya. Remuk rasanya hati ini. Semoga Allah ampuni negeri ini, para pemimpin negeri ini, dan mengampuni kami saudara seimannya yg sangat terlambat membantunya," tulis akun tersebut, dilansir dari Kompas.com.

Meninggalnya Raya direspons oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, Senin (19/8/2025).

Dedi merasa prihatin dengan apa yang terjadi terhadap Raya.

"Saya merasa prihatin dan rasa kecewa yang mendalam dan permohonan maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," ujar Dedi.

Dedi sudah menghubungi dokter yang merawat Raya.

Baca juga: Pantas Bocah di Jember Perutnya Dipenuhi Cacing hingga Tak BAB, Ortu Harus Waspada 5 Kebiasaan Ini

Dedi mengatakan, dari penjelasan dokter, tubuh Raya dipenuhi cacing diduga karena lingkungan yang tidak bersih.

Sementara ibunya menderita gangguan jiwa dan ayahnya mengidap TBC.

"Saya sudah menelepon dokter yang menanganinya bahwa anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," ujar Dedi.

"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran
sehingga mungkin dia sering kali tangannya tidak dicuci dan mulutnya kemasukkan cacingan.
sehingga menimbulkan cacing yang akut," kata Dedi menambahkan.

Baca juga: Perut Balita Membesar karena Tak BAB Seminggu, Dokter Syok Ternyata Penuh Cacing, Pantas Sulit Napas

Atas kejadian ini, Dedi akan mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada perangkat desa dan sejumlah pihak yang tidak menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat.

"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan. sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," ujar Dedi.

Dedi juga telah mengirimkan tim untuk mengobati keluarga Raya.

Dalam kasus sebelumnya, perut anak usia 3 tahun yang berasal dari Kabupaten Jember, Jawa Timur dipenuhi dengan cacing sehingga tidak bisa buang air besar (BAB).

Cacing tersebut menumpuk di dalam usus anak tersebut sehingga menyebabkan ususnya tidak berfungsi maksimal.

Akibatnya, selain tidak bisa BAB, juga mengalami sakit perut, sesak napas hingga muntah.

Anak tersebut dibawa ke RSD dr Soebandi dan dioperasi oleh empat dokter. Hasil tindakan operasi, ditemukan gumpalan cacing yang ada dalam ususnya.

“Cacingnya seperti cacing tanah, cacing ascariasis namanya, bukan cacing pita,” kata Direktur RSD dr Soebandi Dr dr I Nyoman Semita kepada Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Nyoman menduga, cacing ascariasis masuk ke usus anak tersebut melalui tangan.

Menurut dia, cacing tersebut bisa masuk ke tubuh manusia karena melalui berbagai faktor. Seperti makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

Kemudian, minum air tanpa dimasak hingga tidak menerapkan pola hidup yang sehat. Apalagi, kata dia, cacing ascariasis hidup di alam terbuka sehingga sangat mudah masuk jika tidak menjaga kebersihan.

Untuk itu, kata dia, upaya mencegah cacing masuk ke dalam tubuh adalah dengan menerapkan perilaku hidup yang sehat.

Mulai dari cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan kotor, minum air yang dimasak hingga matang, hingga menjaga kebersihan lingkungan.

Dia menilai penerapan pola hidup sehat ini masih menjadi masalah di masyarakat. Untuk itu, perlu edukasi yang berkesinambungan terkait dengan pola hidup sehat.

“Ini kemarin waktu pandemi Covid-19 rajin cuci tangan, sekarang sudah hilang kebiasaan itu,” jelas dia.

Ia menilai adanya kasus cacing dalam tubuh anak itu menjadi moment untuk menyadarkan masyarakat agar menjadikan pola hidup sehat dan bersih sebagai budaya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved