Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tebus Rp138 juta, Keluarga Tak Bisa Pulangkan Jenazah Nazwa Aliya di Kamboja, Ibu Tidak Punya Uang

Keluarga tak bisa memulangkan jenazah Nazwa lantaran terkendala biaya. Keluarga harus menebus Rp138 juta.

KOLASE Tribun Medan/Dokumentasi Keluarga
BELUM DIPULANGKAN - Gadis asal Deli Serdang, Sumatera Utara, Nazwa Aliya (19) tewas di Kamboja usai dirawat di rumah sakit, Selasa (12/8/2025). Keluarga tak bisa memulangkan jenazah Nazwa lantaran terkendala biaya, harus menebus biaya sekitar USD 8.500 atau Rp 138 juta. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang gadis asal Deli Serdang, Sumatera Utara, Nazwa Aliya (19) tewas di Kamboja usai dirawat di rumah sakit, Selasa (12/8/2025).

Nazwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini berniat untuk bekerja, namun keinginan itu kini pupus.

Keluarga tak bisa memulangkan jenazah Nazwa lantaran terkendala biaya.

Keluarga harus menebus biaya sekitar USD 8.500 atau Rp 138 juta.

Lanniari Hasibuan (53), ibunda Nazwa mengatakan, dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu untuk menebus jenazah anaknya.

Hingga kini, jasad Nazwa masih berada di State Hospital, Provinsi Siem Reap, Kamboja, sejak dinyatakan meninggal dunia pada 12 Agustus 2025.

"Saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya sangat berharap pemerintah membantu pemulangan jenazah anak saya," ujarnya lirih, dikutip dari Tribun Medan.

Baca juga: Pamit Interview Kerja, Nazwa Aliya Lulusan SMK Berakhir Tewas di Kamboja, Ibu Pingsan

Ibu Dilarang Datang ke Kamboja

Lanniari mendapat kabar anaknya dirawat di rumah sakit pada Kamis (7/8/2025) dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.

Pihak KBRI melarang Lanniari berangkat ke Kamboja sendiri dan menyarankan agar diwakilkan anggota keluarga lain.

"KBRI melarang saya datang ke Kamboja karena katanya anak saya benci melihat saya. Mereka sarankan adik saya atau keluarga lain yang berangkat," tutur Lanniari.

Setelah sampai Kamboja, ternyata tak ada perwakilan KBRI di rumah sakit.

Sampai pada 12 Agustus 2025, Nazwa dinyatakan meninggal dunia.

“Saya dapat kabar tanggal 7 Agustus anak saya dirawat di RS, dan kemarin, 12 Agustus, saya kembali dikabarkan kalau anak saya sudah meninggal dunia,” ucap Lanniari.

Baca juga: Tergiur Lowongan Kerja di FB, Puspa Kaget Dibawa ke Kamboja, Disuruh Nipu Target Rp 300 Juta

BELUM DIPULANGKAN - Sosok Nazwa Aliya wanita asal Deli Serdang, Sumatera Utara yang meninggal di Kamboja
BELUM DIPULANGKAN - Gadis asal Deli Serdang, Sumatera Utara, Nazwa Aliya (19) tewas di Kamboja usai dirawat di rumah sakit, Selasa (12/8/2025). Keluarga tak bisa memulangkan jenazah Nazwa lantaran terkendala biaya, harus menebus biaya sekitar USD 8.500 atau Rp 138 juta. (KOLASE Tribun Medan/Dokumentasi Keluarga)

Sosok Nazwa Aliya

Nazwa merupakan lulusan dari SMK Telkom 2 Medan.

Warga Jalan Bejo, Gang Sejahtera, Dusun XVl, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) itu memang memiliki cita-cita ke luar negeri setelah lulus sekolah.

Nazwa mengatakan pada sang ibu, jika salah satu negara yang ingin ia kunjungi adalah Kamboja.

Namun niat Nazwa ditentang oleh sang ibu karena Kamboja masuk zona merah atau bahaya untuk dikunjungi.

Nazwa lalu mencari berbagai alasan, mulai dari study tour hingga interview kerja di bank.

“Awalnya anak saya minta izin untuk ikut study tour, tapi saya tolak. Lalu, ia minta izin untuk interview di salah satu bank, dan itu saya izinkan,” ujar Lanniari saat ditemui Tribun Medan, Jumat (15/8/2025).

Nazwa lalu mengikuti interview di salah satu kantor cabang bank di Kota Medan selama dua hari.

Lalu pada Selasa (27/5/2025), Lanniari masih sempat berkomunikasi dengan putrinya.

Malamnya, Nazwa kembali meminta izin untuk mengikuti interview kedua.

Namun ternyata, Nazwa telah merencakan kepergiannya ke luar negeri.

Baca juga: Anak Hilang, Orangtua Syok Diminta Tebusan Rp5 Juta atau Jika Tidak Dikirim ke Kamboja

Mendadak Sudah di Bangkok, Ibu Pingsan

Pada 28 Mei 2025, Nazwa pergi dari rumah.

Beberapa hari kemudian, Lanniari mendapat kabar jika Nazwa berada di Bangkok, Thailand.

Nazwa menginap di Hotel Center Point, Bangkok.

“Saya sempat pingsan saat mendengar itu. Waktu saya tanya dengan siapa ke Bangkok, Nazwa bilang bersama teman PKL-nya. Tapi setelah saya desak, ia mengaku pergi sendiri,” ungkapnya.

Saat ditelfon ibunya, Nazwa tak mau mengangkat.

Namun ia masih mau mengangkat telfon dari adiknya sebentar.

Panik, Lanniari berencana melaporkan kehilangan anak ke Polsek Medan Tembung.

Namun, laporannya ditolak karena pihak keluarga sudah mengetahui keberadaan Nazwa dan ia bukan lagi anak di bawah umur.

“Malam itu saya tetap ke Polsek, tapi laporan ditolak karena anak saya sudah diketahui berada di Thailand,” jelasnya.

Hingga akhirnya Lanniari mendapat kabar anaknya dirawat di salah satu RS di Kamboja dan berakhir meninggal.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved