Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kehidupan Raya Bocah 3 Tahun Meninggal karena Tubuh Penuh Cacing, Dokter Sebut Sudah Infeksi Parah

Kepala Desa mengungkap kehidupan Raya sehari-hari. Bocah tiga tahun tersebut meninggal karena tubuh penuh cacing.

KOLASE Instagram/rumah_teduh_sahabat_iin dan Canva
BOCAH PENUH CACING - Raya, bocah berusia tiga tahun di Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia karena tubuh penuh cacing. Dokter menyebut kasus infeksi di tubuh Raya sudah parah, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Raya, bocah berusia tiga tahun di Sukabumi, Jawa Barat menjadi sorotan publik.

Ia meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing.

Video yang memperlihatkan cacing diangkat dari tubuhnya dan masih banyak telur atau larva bersemanyam di dalam tubuhnya viral di meda sosial.

Lantas apa penyebab tubuh Raya dipenuhi cacing dan bagaimana kondisi kehidupannya sehari-hari?

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, membenarkan bocah dalam video viral tersebut adalah warga desanya.

Ia menjelaskan, Raya adalah anak dari Udin (32 tahun) dan Endah (38 tahun).

Mereka tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Wardi mengungkapkan, kedua orangtua Raya diduga mengalami keterbelakangan mental sehingga mereka hanya mampu merawat anak sebisanya.

“Kedua orangtuanya memiliki keterbelakangan mental sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya,” kata Wardi kepada awak media di RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Terancam Dihukum Dedi Mulyadi, Kades Wardi Jelaskan soal Bocah Meninggal karena Tubuh Penuh Cacing

Kehidupan Raya: Hidup Tidak Sehat

Sebelum kondisi Raya memburuk, Wardi menyebutkan, anak itu sering hidup dalam keadaan tidak sehat, seperti bermain di kolong rumah bersama ayam.

Raya kemudian mengalami demam dan didiagnosis menderita penyakit paru-paru.

Namun, karena keluarganya tidak memiliki kartu keluarga (KK) dan BPJS, pengobatan Raya mengalami kendala.

“Dia punya penyakit demam, kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat, ternyata dia punya penyakit paru. Udah gitu (keluarga) dia enggak punya KK KTP sama sekali, desa tindak urus alhamdulillah. Cuman setelah penyakitnya makin parah, kemudian ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans. Pemerintah desa sudah tahunya sampai situ. Tapi sebelum dibawa (rumah teduh), Raya ini sering keluar masuk klinik dan puskesmas,” tutur Wardi.

Setelah kabar mengenai penyakit parah Raya menyebar, ia dirawat selama sekitar sembilan hari dengan bantuan filantropi tersebut.

Sayangnya, Raya dikabarkan meninggal dunia pada akhir 22 Juli 2025.

“(Raya dikabarkan meninggal) saya kumpul, dan mayat tersebut datang. Dikuburkan malam hari,” jelas Wardi.

Wardi menegaskan, Raya dan kakaknya yang berusia tujuh tahun sering diasuh oleh sanak saudaranya.

Namun, karena pola hidup yang tidak terkontrol dan minimnya pengawasan, Raya menderita penyakit hingga akhirnya meninggal dunia.

“Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orangtuanya enggak bisa kerja juga. Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu, untuk Raya dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (yang mengalami keterbelakangan mental),” tegas Wardi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Sanksi Desa yang Bikin Bocah 3 Tahun Meninggal Imbas Tubuh Dipenuhi Cacing

Raya, bocah berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing
Raya, bocah berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing (Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin)

Dokter: Kasus Infeksi Sudah Sangat Parah

Ketua Tim Penanganan RSUD R Syamsudin, dr Irfan Nugraha, menilai kasus yang dialami Raya tergolong fatal karena keterlambatan penanganan.

“Sebenarnya infeksi cacing itu relatif sering pada pasien anak. Tapi tidak sampai separah ini. Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya bisa ketahuan. Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak,” ujar Irfan dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (20/8/2025).

Saat dirawat intensif, kondisi Raya semakin memburuk.

Cacing-cacing bahkan keluar dari hidung, mulut, hingga anus.

“Dalam kasus ini, infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Cacing ditemukan keluar dari hidung, artinya sudah mencapai saluran napas atau pencernaan bagian atas,” tambahnya.

Baca juga: Raya Anak 3 Tahun Meninggal karena Tubuh Penuh Cacing, Ayah Sakit TBC, Sering Main Bersama Ayam

Dedi Mulyadi Ancam Sanksi Desa

Meninggalnya Raya direspons oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, Selasa (19/8/2025).

Dedi merasa prihatin dengan apa yang terjadi terhadap Raya.

"Saya merasa prihatin dan rasa kecewa yang mendalam dan permohonan maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," ujar Dedi.

Dedi sudah menghubungi dokter yang merawat Raya.

Dedi mengatakan, dari penjelasan dokter, tubuh Raya dipenuhi cacing diduga karena lingkungan yang tidak bersih.

Sementara ibunya menderita gangguan jiwa dan ayahnya mengidap TBC.

"Saya sudah menelepon dokter yang menanganinya bahwa anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," ujar Dedi.

"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran sehingga mungkin dia sering kali tangannya tidak dicuci dan mulutnya kemasukkan cacingan sehingga menimbulkan cacing yang akut," kata Dedi menambahkan.

Atas kejadian ini, Dedi akan mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada perangkat desa dan sejumlah pihak yang tidak menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat.

"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan. sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," ujar Dedi.

Dedi juga telah mengirimkan tim untuk mengobati keluarga Raya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved