Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Usai Pembersihan Material Longsor, Pemkab akan Kaji Lahan SDN 02 Kradinan Tulungagung

Setelah pembersihan selesai, Pemkab Tulungagung akan lakukan kajian lahan SDN 02 Kradinan yang diterjang longsor. Akan dibangun ulang atau direlokasi?

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
MENYINGKIRKAN PUING - Para relawan dan warga menyingkirkan puing-puing dari SDN 02 Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (20/8/2025), karena diterjang tanah longsor. Longsor yang terjadi pada Selasa (19/8/2025) sore merusak toilet, perpustakaan dan 1 ruang kelas SDN 02 Kradinan, serta menutup jalan poros Pagerwojo ke Kabupaten Trenggalek. 

Poin Penting:

  • BPBD, relawan dan warga masih melakukan pembersihan material longsor di SDN 02 Kradinan Tulungagung.
  • Setelah proses pembersihan selesai, BPBD akan melakukan kajian selanjutnya.
  • Longsor yang merusak SDN 02 Kradinan bersumber pada tebing yang ada di samping sekolah.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pembersihan material longsor di SDN 02 Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama para relawan masih berlangsung, Kamis (21/8/2025).

Bencana alam longsor merobohkan perpustakaan, toilet sekolah dan sebuah ruang kelas pada Selasa (19/8/2025) sore.

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, sempat meninjau lokasi bencana ini bersama Wakil Bupati, Ahmad Baharudin, pada Rabu (20/8/2025). 

Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, mengatakan pihaknya saat ini fokus untuk melakukan pembersihan material.

“Untuk material longsor yang menutup jalan poros sudah disingkirkan dengan alat berat. Tinggal yang di sekolah masih diteruskan,” jelas Robinson, pada Kamis (21/8/2025) pagi. 

Lanjutnya, setelah proses pembersihan selesai, BPBD akan melakukan kajian selanjutnya.

Proses ini akan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memastikan keamanan lahan.

Nantinya akan dilihat data dukung lahan setelah longsor besar pada tebing yang tepat di sebelah area SDN 02 Kradinan ini.

“Kita kaji dulu, lahannya memungkinkan apa tidak untuk dibangun ulang. PUPR yang akan melakukan,” ujar Robinson. 

Jika lahan dinilai aman dan tidak ada lagi ancaman longsor, maka gedung sekolah yang rusak bisa dibangun ulang.

Baca juga: Tangis Kepsek di Tulungagung Sekolah Diterjang Longsor, Khawatir Anak-anak Jadi Korban

Namun jika lahan dinilai berbahaya, maka tidak direkomendasi untuk dilakukan pemulihan sarana yang rusak. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan harus dilakukan relokasi gedung sekolah. 

“Makanya perlu asesmen, hasilnya akan menjadi dasar kebijakan selanjutnya. Apakah dibangun ulang atau direlokasi,” pungkasnya. 

Longsor yang merusak SDN 02 Kradinan bersumber pada tebing yang ada di samping sekolah.

Tebing dengan kemiringan cukup ekstrem ini termasuk dalam tanah kas desa, yang menjadi tanah bengkok desa.

Lokasi SDN 02 Kradinan juga berdiri di atas tanah kas desa.

Karena termasuk tanah bengkok, tebing ini difungsikan sebagai lahan pertanian, dengan kontur dibuat terasering.

Camat Pagerwojo, Setiono mengakui jika tebing di samping SDN 02 Kradinan seharusnya ditanami pohon keras.

Namun memang ada kendala, karena area itu termasuk tanah bengkok yang difungsikan lahan pertanian.

“Setelah kejadian longsor itu saya naik di atas tebing, dan kondisinya memang sangat berbahaya. Masih ada risiko longsor,” ujarnya. 

Karena itu Setiono akan mengusulkan penanaman pohon keras sebagai pengikat tanah agar tidak rawan longsor.

Meski diakuinya, penanaman pohon itu tidak bisa dilakukan dalam skala luas, karena akan mengganggu fungsi pertanian. 

Setiono akan berkomunikasi dengan warga dan Pemdes Kradinan, terkait upaya penanaman pohon sebagai perlindungan dari longsor di masa mendatang. 

Selain itu, risiko longsor juga disebabkan banyaknya lereng yang ditanami rumput gajah. 

Kebiasaan ini tidak lepas dari kebutuhan pakan sapi perah sebagai pencarian utama warga setempat. 

“Saya selalu sampaikan ke warga, lahan-lahan yang miring jangan ditanami rumput. Sangat berisiko longsor,” tandasnya. 

Tebing di samping SDN 02 Kradinan longsor dan meluncur ke bawah sejauh sekitar 200 meter.

Material longsor menerjang toilet dan perpustakaan hingga hancur total, serta merusak satu ruang kelas.

Material longsor menutup jalan poros penghubung Kecamatan Pagerwojo dengan Kabupaten Trenggalek. 

Ketebalan material longsor ini mencapai 2 meter, sementara panjang jalan yang tertutup sekitar 50 meter. 

BPBD Kabupaten Tulungagung mengerahkan satu alat berat untuk menyingkirkan material longsor. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved