Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ingat Satria Tentara Ditolak Pulang ke RI? Kini di Ujung Hidup, Pemerintah Rusia Ogah Tanggung Jawab

Satria Kumbara beberapa waktu belakangan viral lantaran keputusannya menandatangani kerja sebagai tentara bayaran di Rusia.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
SATRIA DI UJUNG HIDUP - Satria Kumbara yang sekarang di ujung hidupnya dan kini sedang terluka setelah perang. Ia tetap ditolak untuk pulang ke Indonesia, belum lagi pemerintah Rusia tidak mau bertanggung jawab. 

TRIBUNJATIM.COM - Masih ingat dengan Satria Arta Kumbara?

Seorang tentara yang melenceng mengabdi kepada negara Rusia padahal merupakan pemuda asal Ambarawa, Jawa Tengah.

Eks marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara yang jadi tentara bayaran di Rusia itu menuai perbincangan kembali lantaran ada kabar barunya.

Media sosial tengah menyoroti nasib hidupnya yang di ujung tanduk karena dikabarkan luka parah akibat dihantam drone dan mortir Ukraina dalam perang bersama negara Rusia.

Kabar terkini Satria Kumbara ini diketahui berdasarkan video yang dikirimkan ke Ruslan Buton, seorang mantan mantan TNI lalu dibagikan via akun Tiktoknya, Kamis (21/8/2025).

Dalam video tersebut terlihat kondisi kepala Satria yang dibalut perban.

Bekas aliran darah yang turun dari kepala masih terlihat di bagian pipi kirinya.

Demikian juga di bagian bibirnya masih terlihat gumpalan darah.

Dalam video tersebut yang dikutip TribunJatim.com dari penelusuran Tribun-Medan.com, Sabtu (23/8/2025), dengan susah payah, Satria mengucapkan selamat Dirgahayu Republik Indonesia.

"Dirgahayu Republik Indonesia,"

"Mudah-mudahan, rakyat semakin sejahtera, tercipta lapangan kerja yang banyak untuk kesejahteraan rakyat,"

 "Sekali merdeka tetap merdeka," ucap Satria.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Nasib Bocah Alami Kesalahan Sunat - Pengakuan Bripda Farhan Kabur saat Pernikahan

Video tersebut merupakan kiriman Satria kepada Ruslan Buton melalui aplikasi chating WhatsApp. 

Dalam percakapan itu, Satria mengatakan bahwa dirinya dikepung drone Kamikaze Z dan ditembaki mortir.

"Saya dievakuasi mundur sekarang komandan, tetapi lagi transit di titik poin lain karena drone dan artileri Ukraina sedang maksimal kerja," tulis Satria.

"Saya harus jalan 10 kilometer lagi ke titik aman komandan," tambahnya dalam chatingan berikutnya.

PENJARA - Satria Arta Kumbara, mantan marinir pecatan TNI AL yang menjadi tentara militer di Rusia untuk melawan berperang melawan Ukraina. Eks marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara tetap menanti hukuman penjara meski ia bisa pulang ke tanah air, Vonis pecat 2023 dibarengi dengan hukuman.
PENJARA - Satria Arta Kumbara, mantan marinir pecatan TNI AL yang menjadi tentara militer di Rusia untuk melawan berperang melawan Ukraina. Eks marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara tetap menanti hukuman penjara meski ia bisa pulang ke tanah air, Vonis pecat 2023 dibarengi dengan hukuman. (Tiktok/zstorm689)

Setelah itu chat terputus, dan itu menjadi ucapan terakhir dari Satria Arta Kumbara.

Belum diketahui bagaimana nasibnya kini karena komunikasi disebut terputus.

Terlihat ada riwayat panggilan video dari Ruslan Buton dan juga voice note.

Tetapi tidak ada balasan lagi dari Satria.

Sementara Ruslan Buton dalam video postingannya menyampaikan, komunikasinya dengan Satria terjadi pada hari Rabu 20 Agustus 2025, tepat pukul 15.58 Wib..

"Saya berkomunikasi dengan Staria Arta Kumbara melalui chat WA," katanya.

Baca juga: Sempat Bantah Abaikan Raya, Kades Wardi Ternyata Keluarga Dekat Bocah yang Tewas Tubuh Penuh Cacing

Ruslan Buton menyampaikan bahwa Satria saat ini sedang dalam proses evakuasi karena terluka parah di bagian kepala.

Satria disebutkan Ruslan, tidak hanya mendapat serangan drone, tetapi juga mendapat tembakan mortir yang bertubi-tubi.

"Saudara Sartria Arta Kumbara mengalami cedera terkena percikan peluru dan kepalanya penuh luka," ucap Ruslan Buton.

Satria lanjut Ruslan Buton, juga meminta doa dari seluruh rakyat Indonesia agar bisa selamat dari kondisi tersebut.

Begitu mengetahui kondisi Satria, Ruslan Buton mengaku mencoba menghiubunginya melalui video call, namun statusnya hanya memanggil, tidak berdering.

"Kemudian saya kirim voice note (catatan suara), juga hanya centang satu," timpalnya.

Ruslan Buton berharap Satria Arta Kumbara bisa selamat dari perang tersebut.

"Kita juga berharap Pemerintah bisa memfasilitasi saudara Satria Arta Kumbara agar bisa kembali bergabung bersama keluarganya," harap Ruslan Buton.

Baca juga: Pantas Satria Arta Ingin Balik Jadi WNI, Pecatan TNI Terngiang Pesan Anaknya di Indonesia

Pemerintah Rusia ogah tanggung jawab

Pemerintah Rusia menyatakan tak bertanggung jawab soal eks Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara yang memutuskan jadi tentara bayaran di sana.

Satria bergabung dengan pasukan Rusia untuk berperang dengan Ukraina atas keputusannya sendiri.

Karena itu, Satria juga harus siap dengan konsekwensi dari keputusannya itu.

Moskow bahkan mengaku tidak memiliki informasi apa pun tentang Satria Arta Kumbara dan bagaimana nasibnya saat ini.

Hal itu disampaikan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov. 

Tolchenov mengaku baru mengetahui informasi terkait Satria dari pemberitaan di Indonesia. 

Ia telah mengonfirmasikan kabar tersebut kepada atase pertahanan, yang juga mengaku tidak memiliki informasi apapun soal Satria.

Sergei Tolchenov juga menegaskan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Jakarta tidak pernah melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia.

“Saya menegaskan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia,” katanya di Jakarta, Rabu (20/8/2025), melansir Antara.

Meski begitu, ia mengamini bahwa orang asing bisa mendaftar menjadi Angkatan Bersenjata Rusia secara sukarela. 

“Personel profesional yang merupakan warga negara Rusia atau dalam beberapa kasus orang asing, bisa menandatangani kontrak (bergabung ke militer Rusia),” lanjutnya.

Namun, Tolchenov menegaskan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang dihadapi Satria di Indonesia akibat keputusannya itu. 

“Jika (Satria) Kumbara melanggar undang-undang Indonesia, hal itu adalah tanggung jawabnya sendiri,"

"Karena sebagai WNI, ia seharusnya paham apa yang bisa ia lakukan dan tidak,” ucap Tolchenov.

Sergei Tolchenov juga menyatakan bahwa pihaknya belum menerima permohonan bantuan apapun baik dari pemerintah Indonesia maupun dari Satria atau keluarganya untuk menyelesaikan masalah ini. 

Satria, baru-baru ini menyatakan ingin kembali ke Indonesia dan memohon menjadi WNI lagi. 

Dalam video permintaan maaf yang viral, Satria mengaku menandatangani kontrak dengan militer Rusia karena alasan ekonomi tanpa memahami konsekuensi hukum.

Namun demikian, status kewarganegaraannya telah dicabut karena ia melanggar Pasal 23 UU Nomor 12 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa WNI yang bergabung dengan dinas militer asing tanpa izin Presiden otomatis kehilangan status sebagai warga negara Indonesia. 

Untuk kembali menjadi WNI, Satria harus mengajukan naturalisasi, tetapi ia masih terikat kontrak militer di Rusia.

Jika kembali ke Indonesia, ia harus menghadapi konsekuensi hukum atas desersi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved