Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pemilik Toko Teriak Pembeli Bayar Pakai Uang Mainan Rp110 Ribu saat Beli Beras dan Minyak Kayu Putih

Seorang pemilik toko dibuat kesal oleh sepasang suami istri saat membeli beras dan minyak kayu putih di tokonya.

SHUTTERSTOCK/KHOL HIILMY
PENIPUAN - Ilustrasi uang tunai. Seorang pemilik toko dibuat kesal oleh sepasang suami istri saat membeli beras dan minyak kayu putih di tokonya. Peristiwa terjadi di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin (18/8/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemilik toko dibuat kesal oleh sepasang suami istri saat membeli beras dan minyak kayu putih di tokonya.

Pemilik toko tersebut dibayar pakai uang mainan dengan pecahan Rp100.000 dan Rp10.000.

Sontak pemilik toko pun teriak maling menyadari uangnya yang diterima janggal.

Pelaku yang berbuat nekat tersebut berinisial SH (41) dan NL (40).

Pasutri tersebut merupakan warga Pontianak, Kalimantan Barat.

Kini mereka berakhir di tangan polisi setelah kedapatan membayar sembako dengan uang mainan di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin (18/8/2025).

Baca juga: Tangis Nenek Umna Penjual Rempah Baru Sadar Baca Uang Mainan usai Ditinggal Pembeli, Cuma Pasrah

Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, AKP Hafiz Febrandani, menjelaskan peristiwa bermula ketika keduanya membeli beras, minyak kayu putih, dan rokok senilai Rp 222.000.

NL membayar menggunakan uang mainan pecahan Rp 100.000 dan Rp 10.000 yang ditumpuk bersama selembar uang asli Rp 2.000 agar pemilik toko terkecoh.

“Namun, pemilik toko segera menyadari kejanggalan dan berteriak maling,” kata Hafiz dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Aksi Digagalkan Warga

Mendengar teriakan, seorang pengendara sepeda motor tiga roda (tossa) menghadang SH yang sudah bersiap kabur dengan motor.

Polisi yang tengah bertugas di dekat lokasi segera mengamankan keduanya beserta barang bukti.

“Peran masyarakat sangat membantu. Teriakan pemilik toko dan keberanian pengendara tossa menjadi kunci pengungkapan kasus ini,” tambah Hafiz.

Dari tangan pelaku, polisi menyita uang mainan senilai Rp 4,58 juta.

Baca juga: Ternyata 2 Minggu Siti Belanja di Kios Intan Pakai Uang Mainan, Pemilik Ikhlas, Tak Jadi Polisikan

Rinciannya, 37 lembar pecahan Rp 100.000, 24 lembar pecahan Rp 50.000, dan 9 lembar pecahan Rp 200.000.

Menurut Hafiz, pasutri tersebut sudah berulang kali melakukan modus serupa di wilayah Pontianak Utara dan Kubu Raya.

Uang mainan mereka beli di sebuah toko di Pasar Tengah, lalu disamarkan dengan menutup tulisan “Uang Mainan” agar tampak asli.

Rekam jejak keduanya juga menunjukkan pernah terjerat kasus pencurian.

Polisi kini masih menelusuri kemungkinan korban lain.

Keduanya kini ditahan di Mapolres Kubu Raya dan ditetapkan tersangka dengan jeratan Pasal 245 KUHP tentang Kejahatan terhadap Mata Uang dan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan.

Polisi mengimbau masyarakat agar lebih teliti saat menerima uang tunai dan segera melapor bila menemukan modus serupa.

Baca juga: Mbah Kunci Nekat Belanja Sembako Pakai Uang Mainan Rp 390 Ribu, Mengaku Ingin Punya Banyak Harta

Mengenali uang asli

Bank Indonesia adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah.

Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah.

Bank Indonesia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tetapi di lain pihak sulit untuk dipalsukan (ciri uang palsu).

1. Bahan baku uang kertas rupiah

Bahan serat kapas, uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.

2. Benang pengaman

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.

Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.

3. Tanda air (watermark)

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan.

Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

4. Desain

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.

5. Teknik cetak

Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).

6. Tinta berubah warna (colour shifting Iik)

Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda.

Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.

7. Gambar tersembunyi (multicolour latent image)

Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.

  • Pada pecahan Rp 50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.
  • Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
  • Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
  • Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

8. Bagian depan

Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.

Gambar ini terlihat pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

Untuk pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu

9. Bagian belakang

Terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

10. Teknik cetak khusus

Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba.

  • Kode tuna netra (blind code)
  • Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba.
  • Gambar saling isi (rectoverso)
  • Logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved