Pecinta Musang Kumpul di Pamekasan, Ini Aktivitasnya

Penulis: Muchsin Rasjid
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musang

 Laporan Kontributor Surya, Muchsin

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Musang kini sangat langka di lingkungan kita. Tidak jarang warga memburu musang untuk dijual atau untuk kepentingan yang lain.

Guna melestarikan keberaan musang, kini Pecinta Musangg Pamekasan (Pamungkas) menggelar acara silaturrahmi di gedung Serbaguna, Pamekasan, Madura, acara ini berlangsung meriah dan mendapat sambutan meriah dari sejumlah komunitas pecinta musang, Minggu (5/2/2017).

Sebab semula silaturrahmi ini hanya digelar untuk komunitas musang di Madura saja, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.

Namun, sebelum acara berlangsung sejumlah komunitas pecinta musang dari wilayah Jawa, seperti Pasuruan, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Sidoajo, Surabya, Gresik, Lamongan, Malang, Pati Jawa, Tengah, Bogor, Jakarta dan Bali juga datang.

Mereka membawa musang piaraan, yang sudah jinak dan lucu, besarnya dari yang kecil seperti hingga yang besar.

Puluhan musang milik mereka, dibiarkan dalam kurung dan dipajang di pelataran dalam gedung. Sebagian digendong dan sebagian lagi ditempatkan di kereta dorong, layaknya seperti bayi.

Sementara di sampingnya setumpuk pisang dan bubur sun, sudah disediakan, untuk pakan musang, manakala musang itu tiba waktunya makan.

Hadir dalam silaturrahmi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pamekasan, Bambang Prayogi, mewakili Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, yang berhalangan hadir, karena kebetulan ada acara di luar kota. Kemudian drh Yudik dan drh Rosi, serta Humas Musang Lovers Indonesia (MLI) Pusat, Keken Mohammad Yusuf.

Di sela-sela acara itu, untuk menjaga kesehatan hewan dari serangan penyakit, mengingat kondisi saat ini kurang bersahabat, dilakukan vaksin terhadap sejumlah musang dan pengobatan gratis bagi musang, yang ditangani drh Yudik dari UPT Pembibitan Ternak dan Hewan Madura, Dinas Prov Jatim.

Selain itu, untuk memikat perhatian pecinta musang, digelar lomba makan musang lahap. Bagi musang yang banyak menghabiskan pisang, dinyatakan sebagai juara, dari juara satu hingga juara tiga, dengan hadiah sekadarnya.

Juna Jurnud, dari Komunitas Lubak Baliku (Lubak), mengatakan mereka datang bersama rombongan dari Bali ke Pamungkas, semata-mata untuk menjalin keakabraban dan silaturrahmi, sesama pecinta musang. Karena beberapa waktu lalu, dari Pamungkas Pamekasan juga hadir di acara silataurrahmi pecinta musang di Bali.

“Kami senang, ternyata di Madura, khususnya Pamekasan pecinta musang ini cukup banyak. Dengan kehadiran kami ini, makin menambah persaudaraan dan saling tukar pikiran menyangkut musang,” kata Juna Jurnud, kepada TribunJatim.com.

Sedang Ketua Pamungkas Pamekasan, Sri Wahyuning Astutik, menyampaikan terima kasih kepada komunitas pecinta musang dari daerah Jawa dan Bali yang telah datang di acara.

Walau silaturrahmi ini digagas sebatas komunitas pecinta musang di wilayah Madura, namun mereka sempat meluangkan waktu ke Pamekasan, untuk menjalin keakraban sesama pecinta musang.

“Kami hanya ingin memperkenalkan kepada masyarakat, musang ini sudah menjadi sahabat manusia, karena jinak dan lucu. Dan kami ingin menunjukkan ke masyarakat, jika pecinta musang ini banyak penggemaranya dan tidak kalah dengan pecinta hewan peliharaaan lainnya,” ujar Sri Wahyuning Astutik.

Berita Terkini